WANIBESAKc - Dalam
pembentukan ikatan kovalen, jumlah maksimum atom yang dapat diikat oleh suatu
atom adalah sama dengan jumlah elektron valensinya. Walaupun demikian terkadang
tidak semua elektron digunakan untuk berikatan dengan elektron atom lain. Elektron
yang tidak digunakan ditulis sebagai pasangan elektron bebas (PEB), sedangkan
elektron yang digunakan dalam pembentukan ikatan ditulis sebagai pasangan
elektron ikatan (PEI). Selain PEB dan PEI pada atom pusat terdapat pula
elektron tidak berpasangan seperti pada molekul NO2. Elektron-elektron
tersebut akan saling tolak-menolak karena memiliki muatan yang sama. Urutan
kekuatan gaya tolak yang terjadi sebagai berikut
.
PEB-PEB
> PEB-PEI > PEI-PEI
Keterangan
- · Gaya tolak antar sesama elektron bebas (PEB vs PEB)
- · Gaya tolak antara pasangan elektron bebas dengan elektron ikatan (PEB vs PEI)
- · Gaya tolak antar pasangan elektron ikatan (PEI vs PEI).
Teori
yang digunakan untuk mempelajari gaya tolak antar sesama elektron valensi
disebut teori VSEPR (Valence
Shell Electron Pair Repulsion, Teori Tolakan Pasangan Elektron Valensi) yang dikembangkan oleh R.G.
Gillespie dan Nylholm pada tahun 1970. Teori
VSEPR disebut juga teori domain elektron.
Seperti
yang diketahui bahwa berdasarkan asas ketidakpastian
Heisenberg posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti. Oleh sebab itu,
elektron-elektron tersebut dapat dianggap sebagai awan muatan elektron yang
menempati daerah tertentu disekitar inti atom. Daerah kulit valensi yang
ditempati oleh awan elektron inilah yang disebut domain elektron (electron domain). Dikenal 2 jenis
domain elektron dalam suatu molekul yakni:
1.
Domain pasangan elektron bebas. Satu pasang
elektron bebas disebut satu domain.
2.
Domain pasangan elektron ikatan. Satu ikatan
tunggal, ikatan rangkap maupun ikatan ganda disebut satu domain.
Teori
VSEPR menyatakan “pasangan-pasangan elektron
(PEB dan PEI) disekitar atom pusat akan mengatur diri sedemikian rupa hingga
tercapai gaya tolak yang minimum”.
Menggunakan
teori VSEPR, geometri suatu molekul mudah ditentukan.
Geometri molekul ditentukan oleh jumlah ikatan dan sudut ikatan. Pasangan
elektron bebas (PEB) tidak menentukan geometri molekul namun keberadaannya dapat
memperkecil sudut ikatan. Hal ini disebabkan gaya tolak PEB lebih kuat
dibanding gaya tolak PEI.
Geometri molekul dapat diramalkan dengan cepat
melalui struktur Lewis. Struktur ini dapat menggambarkan bagaimana elektron
tersusun pada suatu atom yang berikatan. Sebagai contoh adalah ikatan kovalen
pada molekul HCl. Struktur Lewis juga dapat menggambarkan jumlah pasangan
elektron bebas dan jumlah pasangan elektron ikatan yang berada disekitar atom
pusat.
Dalam teori VSEPR tipe molekul ditulis menggunakan
notasi VSEPR. Pada notasi VSEPR atom
pusat dilambangkan dengan A, jumlah atom yang diikat atau jumlah pasangan
elektron ikatan (PEI) dilambangkan dengan X dan jumlah pasangan elektron bebas
atom pusat dilambangkan dengan E.
Berdasarkan jumlah ikatannya, terdapat 5 bentuk molekul
yang dianggap sebagai bentuk dasar yaitu bentuk linier, segitiga planar,
tetrahedral, trigonal
bipiramidal dan oktahedral. Bentuk
molekul-molekul yang lain dianggap sebagai turunan dari kelima bentuk tersebut.
Bentuk dari lima bentuk molekul dasar serta bentuk molekul yang diperoleh jika terdapat pasangan elektron
bebas disajikan pada Tabel berikut ini.
Jumlah Domain
|
Jumlah PEI
|
Jumlah PEB
|
Notasi VSEPR
|
Bentuk
Molekul
|
Contoh Molekul
|
||
Nama
(sudut
ikatan)
|
Geometri
molekul
|
||||||
2
|
2
|
0
|
AX2
|
Linier
|
CO2, BeCl2
|
||
3
|
3
|
0
|
AX3
|
Segitiga Planar atau trigonal planar
|
BF3, CO32-,
COF2
|
||
2
|
1
|
AX2E
|
Planar bentuk V
|
SO2,
NO2-
|
|||
4
|
4
|
0
|
AX4
|
Tetrahedral
|
CH4,
SiF4
|
||
3
|
1
|
AX3E
|
Piramida trigonal
|
NH3,
XeO3, ClO3-
|
|||
2
|
2
|
AX2E2
|
Planar bentuk V
|
H2O,
SF2, ICl2
|
|||
5
|
5
|
0
|
AX5
|
Bipiramidal trigonal
|
PF5, PCl5, SOF4
|
||
4
|
1
|
AX4E
|
Seesaw atau tetrahedral terdistorsi
|
SF4,
TeCl4, ICl4+
|
|||
3
|
2
|
AX3E2
|
Planar bentuk T
|
ClF3,
BrF3
|
|||
2
|
3
|
AX2E3
|
Linear
|
XeF2,
I3-
|
|||
6
|
6
|
0
|
AX6
|
Oktahedral
|
SF6
|
||
5
|
1
|
AX5E
|
Piramida segiempat
|
BrF5
|
|||
4
|
2
|
AX4E2
|
Segiempat planar
atau bujursangkar
|
XeF4,
ICl4-
|
|||
PEI =
pasangan elektron ikatan
PEB =
pasangan elektron bebas
A = atom pusat
Xn = jumlah atom yang diikat atom pusat
Em =
jumlah pasangan elektron bebas
Dalam
suatu molekul terdapat atom pusat dan substituen. Substituen merupakan
atom-atom atau gugus-gugus yang terikata pada atom pusat. Menentukan suatu
bentuk suatu molekul atau ion poliatomik menggunakan teori VSEPR dapat diawali
dengan menggambar struktur Lewisnya.
Langkah-langkah yang digunakan untuk meramal bentuk molekul sebagai berikut.
Langkah-langkah yang digunakan untuk meramal bentuk molekul sebagai berikut.
- 1. Menulis konfigurasi elektron masing-masing atom penyusun molekul untuk mengetahui elektron valensinya
- 2. Gambarkan strutur Lewis masing-masing atom
- 3. Menentukan atom pusat.
- 4. Satu elektron dari substituen dipasangkan dengan satu elektron dari atom pusat sehingga membentuk pasangan elektron ikatan (PEI). Perlu diperhatikan bahwa, bahwa jumlah elektron atom pusat tidak selalu memenuhi kaidah oktet. Jika masih terdapat substituen dan masih terdapat elektron bebas pada atom pusat, maka semuanya harus dipasangkan.
- 5. Jika semua susbtituen telah dipasangkan dengan elektron atom pusat dan masih terdapat elektron yang tidak berpasangan, maka elektron tersebut tetap ditulis pada atom pusat sebagai elektron bebas atau pasangan elektron bebas (PEB) atau dipasangkan dengan satu elektron dari substituen membentuk ikatan rangkap dua atau ganda tiga.
- 6. Jika berupa ion poliatomik, maka setelah semua substituen dipasangkan kurangi elektron jika ion bermuatan positif dan tambahkan elektron jika ion bermuatan negatif.
- 7. Menentukan bentuk molekul serta memperkirakan besar sudut-sudut ikatan disekitar atom pusat agar diperoleh bentuk dengan tolakan pasangan elektron minimum.
Contoh Soal
Tentukan bentuk dari
molekul-molekul berikut ini:
a. CO2
b. H2O
c. PCl5
Penyelesaian
a.
Molekul karbondioksida, CO2
Seperti pada
penentuan struktur Lewis molekul, atom
pusat biasanya ditulis didepan rumus molekul atau atom yang jumlahnya paling
sedikit. Jadi dalam CO2 yang bertindak sebagai atom pusat adalah
karbon (C) dan atom O sebagai substituen.
Pada langkah 7 dengan
memperhatikan tolakan antar pasangan elektron ikatan, maka dapat diprediksi
bahwa molekul CO2 berbentuk linier agar tolakan antar ikatan C=O minimum.
Jadi CO2 berbentuk linier dengan sudut 180°.
b. Molekul
air, H2O
Dalam molekul H2O,
yang bertindak sebagai atom pusat adalah atom O. Atom H tidak pernah bertindak
sebagai atom pusat karena
ukurannya yang sangat kecil.
Agar tolakan antar pasangan
elektron minimum maka kedua PEB dan PEI berada pada sisi yang sama atau
berdekatan. Namun karena tolakan antar PEB lebih kuat dibanding tolakan PEI
maka PEB membutuhkan ruang yang lebih luas dibanding PEI. Akibatnya molekul H2O
berbentuk V dan karena adanya desakan dari PEB sudut ikatan H-O-H 104,5° lebih
kecil dari sudut iktan tetrahedral (109,5°).
d. Molekul
Fosfor(V)
Fluorida PF5
Elektron valensi fosfor 5,
sehingga dapat membentuk 5 ikatan dengan atom lain. Agar tolakan lima ikatanP-F
minimum maka posisinya mengarah pada pojok-pojok trigonal bipiramidal.
Bentuk molekul PF5 adalah trigonal bipiramidal. Ikatan P-F yang
tegak disebut ikatan aksial (A), sedangkan ikatan P-F yang
posisinya mendatar disebut ikatan ekuatorial (E). Tolakan antar PEI
menyebabkan ikatan P-F aksial lebih panjang dibanding ikatan P-F ekuatorial. Hal ini disebabkan ikatan P-F aksial mempunyai
3 tolakan dari 3 ikatan P-F yang lain, sedangkan ikatan P-F ekuatorial hanya
memiliki 2 tolakan dari ikatan P-F yang lain. Ikatan aksial selalu lebih
panjang dibanding ikatan ekuatorial berlaku untuk semua molekul yang memiliki
bentuk trigonal bipiramidal dan atom pusatnya
mengikat susbstituen yang sama.
Uji Kompetensi
1. Berapa jumlah atom
yang diikat oleh atom pusat dalam molekul yang memiliki geometri:
(a) Linear (d)
Bujur sangkar
(b) Trigonal planar (e)
Trigonal bipiramidal
(c) Tetrahedral (f)
Oktahedral
2. Tentukan jumlah pasangan elektron bebas (PEB) dan pasangan elektron ikatan (PEI) dari molekul berikut:
(a) BCl3 (d)
Br2
(b) SCl6 (e)
NH4
(c) CH2
3. Gunakan langkah-langkah seperti yang telah dijelaskan di atas untuk menentukan bentuk molekul untuk senyawa-senyawa berikut berikut.
(a) BeCl2
(b) BF3
(c) SO2
(d) Cl4
(e) NH3
|
(f) H2O
(g) ICl2
(h) PF5
(i) SF4
(j) BrF3
|
(k) XeF2
(l) SF6
(m) BrF5
(n) XeF4
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar