A. SISTEM DAN LINGKUNGAN
Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian.
Sistem dapat pula diartikan sebagai bahan atau campuran yang dipelajari
perubahannya. Sedangkan lingkungan adalah
segala sesuatu di luar sistem. Pada reaksi kimia, reaktan dan produk dapat
didefinisikan sebagai sistem. Contoh
reaksi antara larutan perak nitrat dan larutan natirum
klorida, seperti pada gambar berikut ini.
Pada contoh di atas yang menjadi pusat perhatian (sistem)
adalah perak nitrat, natrium klorida, natrium nitrat dan perak klorida, sedangkan
air sebagai pelarut, gelas kimia, suhu udara dan tekanan udara merupakan
lingkungan.
Gambar
Contoh sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem terisolasi
Berdasarkan interaksi antara sistem dan lingkungan, sistem
dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
a.
Sitem terbuka yaitu
sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara
lingkungan dan sistem.
b.
Sistem tertutup
yaitu sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara sistem dan
lingkungannya, tetapi tidak terjadi pertukaran materi.
c. Sistem terisolasi (tersekat) yaitu suatu sistem yang
tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor dan materi antara sistem dan
lingkungan.
Latihan Soal 1
Identifikasi
sistem dan lingkungan pada :
(a) Campuran larutan perak nitrat dan larutan natrium
klorida
(b) Campuran larutan barium nitrat dan larutan natrium
sulfat
(c) Campuran larutan kalsium nitrat dan larutan kalium
karbonat
(d) Campuran larutan hidrogen klorida dan larutan kalium
hidroksida
(e) Reaksi gas hidrogen dan oksigen menghasilkan uap air
(f) Reaksi ozon (O3) dan nitrogen monoksida
menghasilkan gas nitrogen dioksida sebagai gas pencemar udara
B. REAKSI EKSOTERM DAN
ENDOTERM
Reaksi kimia dapat digolongkan
menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Reaksi eksoterm merupakan reaksi
kimia yang melepaskan energi. Kebalikan dari reaksi eksoterm disebut reaksi
endoterm, yakni reaksi kimia yang membutuhkan atau menyerap energi. Energi yang dilepas atau diserap dapat berupa
energi panas (kalor), cahaya, suara maupun bentuk energi lain.
Pada reaksi eksoterm energi dilepas dari sistem
ke lingkungan. Jika energi yang dilepas berupa kalor maka suhu
lingkungan akan
meningkat dan suhu sistem menurun. Sedangkan pada reaksi endoterm energi diserap oleh
sistem dari lingkungan. Jika energi yang diserap berupa kalor maka suhu
lingkungan akan menurun dan suhu sistem meningkat. Reaksi eksoterm dan endoterm
dapat ditunjukan menggunakan Gambar berikut ini.
Pada reaksi eksoterm, entalpi yang terkandung dalam produk lebih kecil dibanding entalpi reaktan sehingga perubahan
entalpi reaksi berharga negatif atau < 0.
ΔH= Hproduk – Hpereaksi
< 0
Misalnya,
ketika etana (C2H6) terbakar di udara pada keadaan standar, energi dibebaskan dapat disamakan dengan
penurunan entalpi yang terjadi ketika reaktan diubah menjadi produk.
2C2H6(g) + 7O2(g)
⟶ 4CO2(g) + 6H2O(g)
+ Energi
atau
2C2H6(g) + 7O2(g)
⟶ 4CO2(g)
+ 6H2O(g) ∆H
< 0
Energi yang dibebaskan pada reaksi eksoterm dapat ditunjukan
menggunakan diagram tingkat energi berikut.
Dalam
reaksi endoterm, entalpi yang terkandung dalam produk lebih besar dibanding entalpi reaktan sehingga perubahan
entalpi reaksi berharga positif atau > 0.
∆H= Hproduk – Hpereaksi
> 0
Sebagai contoh,
proses pembuatan karbon
disulfida dari karbon dan sulfur adalah reaksi
yang menyerap energi. Proses ini
dilakukan dengan cara melewatkan uap
belerang di
atas karbon putih panas (white-hot
carbon) dalam tanur
listrik. Karbon putih atau chaoite
ditemukan
pada tahun 1969 ketika grafit dipanaskan di
bawah tekanan yang
sangat rendah dan suhu tinggi di atas
2.500 K (www.brooklyn.cuny.edu). Energi
yang diserap sama dengan
peningkatan entalpi yang terjadi ketika reaktan
diubah menjadi produk.
4C(s) + S8(v) +
Energi ⟶ 4CS2(g)
atau
4C(s) + S8(g) ⟶ 4CS2(g) ∆Hº > 0
Energi yang diserap atau dibutuhkan pada reaksi endoterm dapat
ditunjukan menggunakan diagram tingkat energi berikut.
Latihan Soal 2
1)
Berikan
masing-masing 3contoh untuk proses yang membebaskan energi dan proses yang
membutuhkan energi.
2)
Perhatikan beberapa proses
berikut :
I. pembakaran bensin
II. ledakan dinamit
III. HCl(g) ⟶ H(g) + Cl(g)
I. pembakaran bensin
II. ledakan dinamit
III. HCl(g) ⟶ H(g) + Cl(g)
-
Tunjukkan apakah
reaktan atau produk memiliki entalpi yang
lebih tinggi
-
Prediksikan apakah
proses itu akan eksotermik atau endotermik
-
Apakah
proses akan meningkatkan atau menurunkan suhu
3)
Identifikasi reaksi-reaksi
berikut, apakah eksotermik atau endotermik kemudian gambarkan diagram tingkat
energinya.
-
2CO(g) + O2(g) ⟶ 2CO2(g) + 566kJ
-
C(s) + H2O(g) + 131kJ ⟶ CO(g)
+ H2(g)
-
2C2H6(g) + 7O2(g) ⟶ 4CO2(g) + 6H2O(g) ∆Ho= -3120 kJ
-
N2(g) + O2(g) ⟶ 2NO(g)
∆Ho= +181,8 kJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar