Gambar Unsur Silikon |
WANIBESAKc - Silikon adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14.
Bentuk murni silikon pertama kali diproduksi pada
tahun 1824 dengan nama 'silisium' yang diambil dari bahasa Latin yakni dari
kata 'silicis'. Akhiran -ium menunjukan bahwa zat tersebut termasuk unsur
logam. Walaupun demikian, pada tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon
karena sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengan karbon dan boron.
SIFAT DAN KELIMPAHAN
1. Silikon berbentuk
padat pada suhu ruangan, dengan titik lebur dan titik didih masing-masing 1.400 °C dan 2.800 °C.
2. Dalam bentuk kristalnya,
silikon murni berwarna abu-abu metalik. Sama seperti germanium, silikon agak
kuat tetapi sangat rapuh dan mudah mengelupas.
3. Sama seperti air,
massa jenis silikon cair lebih besar daripada silikon padat. Hal ini berbeda
dari sebagian besar zat murni lainnya. Zat padat murni zat yang lain, massa
jenis dalam keadaan padat selalu lebih besar daripada dalam keadaan cair.
4. Silikon yang berada di
alam terdiri dari 3 isotop stabil, yaitu:
- silikon-28
- silikon-29
- silikon-30
Dari semua isotop silikon-28 yang paling melimpah
dengan kelimpahan
alami sebesar 92% .
Hingga saat ini, 20 radioisotop dari silokon
telah diketahui. Dari semua radioisotop tersebut, silikon-32 yang paling stabil
dengan paruh waktu 170 tahun dan silikon-31 dengan waktu paruh 157,3 menit.
Sisa isotop radioaktif lainnya mempunyai paruh waktu kurang dari 7 detik dan
kebanyakan malah kurang dari 0,1 detik.
5. Lebih dari 90% kerak
bumi terdiri dari mineral silikat, menjadikan silikon sebagai unsur kedua
paling melimpah di kerak bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen. Beberapa
contoh mineral silikat yang ada di kerak bumi antara lain kelompok piroksena,
amfibol, mika, dan feldspar. Mineral-mineral ini terdapat pada tanah liat dan
beberapa jenis batuan seperti granit dan batu kapur.
6. Silika secara struktur
mirip dengan berlian, yakni berupa padatan kristal tiga dimensi yang terdiri
dari silikon dan oksigen. Silika yang tidak murni membentuk kaca alam obsidian.
7. Silikon bereaksi
dengan gas sulfur pada suhu 600 °C dan gas fosfor pada suhu 1000 °C.
Lapisan oksida silikon tidak dapat mencegah
reaksi dengan halogen. Fluorin menyerang silikon dengan kencang pada suhu
kamar; klorin menyerang pada suhu sekitar 300 °C; brom dan iodium menyerang
silikon pada suhu sekitar 500 °C.
KEGUNAAN
8. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri
dari mineral silikat yang merupakan senyawa silikon dan oksigen. Sebagian
besar senyawa silikon digunakan di industri tanpa dipisahkan menjadi unsurnya.
Contoh mineral silikat yang digunakan langsung yaitu tanah liat, pasir silika,
dan berbagai jenis batuan untuk bangunan.
Silika juga menjadi bahan utama batu keramik. Selain itu,
silikat digunakan dalam pembuatan semen Portland yang digabung dengan pasir
silika dan gravel untuk membentuk beton, dan menjadi bahan dasar pada hampir
semua bangunan industri modern saat ini.
9. Silikone atau
"polysiloxan" merupakan polimer anorganik yang memiliki ikatan
silikon-oksigen (...-Si-O-Si-O-Si-O-...).
Silikone dapat disintesis menjadi beberapa jenis
material, seperti, cairan, gel, dan karet.
10. Silikone tak berbau,
tak berwarna, tahan air, tahan bahan kimia, tahan oksidasi, stabil pada suhu
tinggi, dan bukan konduktor listrik. Silikone mempunyai banyak kegunaan,
seperti pelumas, lem, penyegel, gasket, implantasi buah dada, mainan seks, dan
Silly Putty.
11. Pada tahun 1990-an
muncul kontroversi besar berkaitan dengan penggunaan silikone sebagai implan
buah dada. Hal ini disebabkan penggunaan silikone sebagai implan diduga dapat
menyebabkan beberapa penyakit.
12. Karena silikon
merupakan unsur penting dalam perangkat semikonduktor teknologi tinggi, maka
banyak tempat di dunia mencantumkan namanya. Misalnya, Santa Clara
Valley di California memperoleh julukan Silicon Valley karena
unsur tersebut adalah bahan dasar yang digunakan pada industri semikonduktor
yang berada di sana. Sejak saat itu, banyak lokasi lain telah dijuluki dengan
alasan yang sama.
KEAMANAN DAN PERANAN SILIKON TERHADAP MAKLUK
HIDUP
13. Orang bisa terkena
silikon di tempat kerja dengan menghirupnya, menelannya, kontak dengan kulit,
dan kontak dengan mata. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA)
telah menetapkan batas legal (batas paparan yang diizinkan) untuk paparan
silikon di tempat kerja sebagai paparan total 15 mg/m3 dan paparan melalui
pernafasan sebesar 5 mg/m3 selama 8 jam kerja.
Sedangkan National Institute for
Occupational Safety and Health (NIOSH) menetapkan batas paparan Total
sebesar 10 mg/m3 dan paparan melalui pernapasan sebesar 5 mg/m3 selama 8 jam
kerja.
14. Beberapa tanaman,
misalnya padi, membutuhkan silikon dalam pertumbuhannya.
Terdapat bukti bahwa silikon penting untuk kuku,
rambut, tulang, dan kesehatan kulit manusia. Dalam penelitian menunjukkan bahwa
wanita pramenopause dengan asupan silikon yang lebih tinggi memiliki kepadatan
tulang yang lebih tinggi. Selain itu ditemukan bahwa suplementasi silikon dapat
meningkatkan volume dan kepadatan tulang pada pasien osteoporosis.
SUMBER RUJUKAN
Wikipedia. Silicone.
Online. ()
diakses pada Rabu, 24 Januari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar