Reaksi reduksi dan oksidasi
banyak terjadi disekitar kita. Membakar suatu zat, korosi, fotosintesis, proses
metabolisme makanan dalam sistem sel makhluk hidup, menghilangkan noda pada
pakaian menggunakan pemutih, menghasilkan logam atau nonlogam dari bijihnya dan
arus listrik yang dihasilkan baterai merupakan beberapa contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang melibatkan reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi selalu terjadi
secara bersama sehingga sering disingkat menjadi reaksi redoks.
A. REAKSI REDOKS BERDASARKAN PENANGKAPAN DAN
PELEPASAN OKSIGEN
Sejak oksigen ditemukan, konsep oksidasi dan reduksi selalu
dihubungkan dengan oksigen karena bereaksi dengan sebagian besar unsur.
Reaksi oksidasi adalah reaksi
penangkapan oksigen oleh suatu zat. Contoh reaksi pembakaran fosfor putih.
P4(s) + 5O2(g) ⟶
P4O10(s)
Fosfor putih berupa padatan seperti lilin dan
memiliki bau seperti bawang putih. Fosfor putih biasanya disimpan dalam air
karena dapat bereaksi secara spontan dengan oksigen di udara. Pembakaran fosfor
putih sangat berbahaya sebab selain sangat eksotermis, zat hasil pembakaran
sangat beracun.
Reaksi reduksi yaitu
reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Reaksi reduksi berdasarkan pelepasan oksigen disebut
juga reaksi dekomposisi (Decomposition Reactions)
atau penguraian termal atau pemanasan.
Contoh reaksi pemanasan raksa(II)
oksida.
2HgO(s) ⟶ 2Hg(s) + O2(g)
Pemanasan HgO merupakan awal diperkenalkan oksigen
oleh Lavoisier dan Priestly.
Reaksi redoks
adalah reaksi penangkapan dan pelepasan oksigen oleh zat-zat yang bereaksi.
Contoh reaksi termit.
Contoh reaksi termit.
Persamaan reaksi:
Fe2O3(s) + 2Al(s) ⟶ 2Fe(l) + Al2O3(s) (reaksi termit)
Pada reaksi di atas Fe2O3
mengalami reaksi reduksi karena melepas oksigen, sedangkan aluminium mengalami
reaksi oksidasi karena menerima oksigen. Energi panas yang dihasilkan dari reaksi
termit dapat melelehkan besi sehingga dapat digunakan untuk mengelas/menyambung
benda-benda yang terbuat dari besi.
UJI KOMPETENSI
1. Berdasarkan
konsep penangkapan dan pelepasan oksigen, jelaskan apa yang dimaksud dengan:
·
Reaksi oksidasi
·
Reaksi reduksi
2. Perhatikan reaksi-reaksi
berikut:
-
Fe(s) + 3O2(g) ⟶2Fe2O3(s)
-
2Fe2O3(s)
+ 3C(s) ⟶ 4Fe(s) + 3CO2(g)
-
C(s) + O2(g) ⟶ CO2(g)
-
2KClO3(s) ⟶ 2KCl(s) + 3O2(g)
Berdasarkan konsep pelepasan dan
penangkapan oksigen, kelompokan reaksi-reaksi yang termasuk:
(a) Reaksi Oksidasi
(b) Reaksi Reduksi
(c) Reaksi Redoks
B. REAKSI REDOKS BERDASARKAN PELEPASAN DAN
PENANGKAPAN ELEKTRON
Reaksi
redoks berdasarkan penangkapan dan pelepasan oksigen mendapat kendala sebab
banyak reaksi yang berlangsung tanpa melibatkan oksigen. Misalnya reaksi redoks
yang berlangsung dalam larutan, proses penangkapan dan pelepasan oksigen tidak
tergambar dengan jelas. Bahkan terdapat reaksi kimia yang tidak melibatkan
oksigen namun termasuk reaksi redoks.
Reaksi oksidasi
adalah reaksi pelepasan elektron oleh suatu zat. Contohnya reaksi pembentukan ion
Na+.
Na(s)
⟶
Na+(aq) + e
Reaksi reduksi
adalah reaksi penerimaan elektron oleh suatu zat. Contohnya reaksi pembentukan ion
S2–.
S(s)
+ 2e ⟶ S2–(aq)
Reaksi redoks
adalah reaksi pelepasan dan penerimaan elektron oleh zat-zat yang bereaksi
sehingga terjadi serah-terima elektron. Dalam reaksi redoks, jumlah elektron yang dilepas
sama dengan jumlah elektron yang diterima sehingga tidak pernah dijumpai
elektron di reaktan maupun produk.
Reaksi-reaksi di atas dapat ditulis menjadi 2 tahap
yaitu:
Reaksi
oksidasi : 2Na(s) ⟶
2Na+(aq) + 2e
Reaksi
reduksi : S(s) + 2e ⟶ S2–(aq)
Reaksi
redoks : 2Na(s) + S(s) ⟶ Na2S(s)
UJI KOMPETENSI
1. Tulislah kelemahan reaksi redoks berdasarkan penangkapan dan pelepasan
oksigen
2. Berdasarkan
konsep pelepasan
dan penangkapan elektron, jelaskan apa yang dimaksud
dengan:
- Reaksi
oksidasi
- Reaksi reduksi
3. Perhatikan beberapa reaksi
berikut.
- K+(s) ⟶ K+(aq) + e
- O(g) + 2e ⟶ O2–(aq)
- Mg(s) ⟶ Mg2+(aq) + 2e
- F(g) + e ⟶ F–(aq)
- Mg(s) + O2(g) ⟶ MgO(s)
Berdasarkan konsep pelepasan dan
penangkapan elektron, kelompokan reaksi-reaksi yang termasuk:
- Reaksi oksidasi
- Reaksi reduksi
- Reaksi redoks
C. REAKSI
REDOKS BERDASARKAN PERUBAHAN BILANGAN OKSIDASI
Adanya konsep bilangan oksidasi,
banyak reaksi redoks dapat dijelaskan tidak hanya terbatas pada pembentukan
senyawa-senyawa ionik tetapi juga pada senyawa-senyawa kovalen.
Reaksi oksidasi
yaitu reaksi peningkatan bilangan oksidasi suatu unsur.
Reduksi yaitu reaksi
penurunan bilangan oksidasi suatu unsur.
Reaksi redoks yaitu
reaksi yang disertai dengan adanya peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
(biloks).
Contohnya
reaksi antara besi (Fe) dengan tembaga sulfat (CuSO4).
Persamaan reaksi yang terjadi:
Fe(s) + CuSO4(aq) ⟶ FeSO4(aq) + Cu(s)
Pada reaksi di atas, bilangan oksidasi Fe awalnya 0
(nol) naik menjadi +2 dan bilangan oksidasi ion Cu2+ awalnya +2
turun menjadi 0 (nol). Jadi pada reaksi di atas Fe mengalami oksidasi,
sedangkan ion Cu2+ mengalami reduksi. Reaksi di atas dapat
dikatakan, besi dioksidasi oleh ion Cu2+ atau ion Cu2+
direduksi oleh besi.
Untuk mengetahui suatu reaksi
tergolong reaksi redoks atau tidak maka langkah pertama yang harus dilakukan
adalah menentukan biloks dari masing-masing unsur yang ada dalam persamaan
reaksi. Suatu reaksi kimia tergolong reaksi redoks bila terjadi perubahan
bilangan oksidasi, walaupun hanya salah satu unsur yang mengalami perubahan
biloks.
Spesi yang mengalami perubahan biloks biasanya
melibatkan unsur bebas seperti Na, Cl2 dan P4. Spesi yang
tidak mengalami perubahan biloks biasanya spesi yang melibatkan ion poliatomik.
Misalnya pada reaktan sebagai ion SO42- dan pada produk
tetap sebagai ion SO42- maka atom-atom pada ion SO42-
tidak mengalami perubahan bioks.
Perlu diingat bahwa beberapa reaksi kimia tidak
tergolong reaksi redoks. Misalnya reaksi asam basa.
Contoh:
HCl(aq)
+ NaOH(aq) ⟶ NaCl(aq) + H2O(l)
Reaksi di atas tidak tergolong reaksi redoks karena
tidak terjadi perubahan bilangan oksidasi. Artinya bilangan oksidasi
unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
UJI
KOMPETENSI
1. Berdasarkan konsep
bilangan oksidasi jelaskan apa yang dimaksud dengan:
- Reaksi oksidasi
- Reaksi reduksi
- Reaksi redoks
2. Tulislah bilangan oksidasi masing-masing unsur dalam
reaksi berikut kemudian tentukan reaksi tersebut tergolong reaksi redoks atau
bukan reaksi redoks.
- 2NaOH + H2SO4 ⟶ Na2SO4 + 2H2O
- 2Fe + 6 HCl ⟶ 2FeCl3 + 3H2
- I2
+ H2S ⟶ 2HI
+ S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar