Sebenarnya batas-batas antara senyawa ionik dan
senyawa kovalen tidak terdapat garis pemisah yang jelas. Hal ini disebabkan
senyawa ionik dapat mengandung sifat kovalen dan begitupun sebaliknya
senyawa-senyawa kovalen dapat mengandung sifat ionik. Namun karena
senyawa-senyawa yang terbentuk lebih dominan sifat kovalen atau sifat ionik,
maka senyawa tersebut dianggap termasuk senyawa kovalen atau senyawa ionik.
1. Titik Didih, Titik Leleh dan Wujud
Senyawa ionik pada suhu kamar sebagian besar
berbentuk padat, keras tetapi mudah patah dengan titik didih dan titik leleh
relatif tinggi sekitar 800 ºC. Sedangkan senyawa kovalen pada suhu kamar dapat
berupa padat, cair dan gas dengan titik didih dan titik leleh rendah sekitar
200 ºC.
Contoh : * Garam dapur, NaCl (senyawa ionik) =
titik leleh 800°C dan titik didih 1.51700°C
*
Air, H2O (senyawa kovalen) = titik leleh 0°C dan
titik didih 100°C
Sebenarnya
baik senyawa kovalen maupun senyawa ionik, ikatan antaratom sangat kuat, tetapi
pada senyawa kovalen gaya tarik antar molekulnya lemah. Sedangkan pada senyawa
ionik gaya tarik antar ionnya sangat kuat. Oleh sebab itu, untuk mengalahkan
gaya tarik antar ion pada senyawa ionik diperlukan energi yang lebih besar
dibanding mengalahkan gaya tarik antarmolekul pada senyawa kovalen. Hal inilah
yang menyebabkan senyawa ionik memiliki titik leleh dan titik didih relatif
lebih besar dibanding senyawa-senyawa kovalen. Namun khusus untuk intan,
walaupun memiliki ikatan kavalen tetapi ikatan yang dimiliki sangat kuat
sehingga titik leleh dan titik didihnya sangat tinggi bahkan lebih tinggi
senyawa ionik.
2.
Kemudahan
Menguap (Volatilitas)
Volatil yaitu kemudahan menguap suatu zat. Zat yang
mudah menguap seperti alkohol, kloroform, parfum, bensin dikatakan bersifat
volatil. Senyawa-senyawa ionik pada suhu kamar tidak ada yang bersifat volatil.
Sedangkan senyawa-senyawa kovalen yang bertitik didih rendah, pada suhu kamar
sudah dapat menguap.
3.
Kelarutan
Senyawa ionik dan senyawa kovalen polar cenderung
larut dalam pelarut polar sedangkan senyawa kovalen nonpolar cenderung larut
dalam pelarut nonpolar. Misalnya senyawa ion cenderung larut dalam air
dibanding dalam pelarut-pelarut organik seperti kloroform, dietil eter dan
benzena. Air merupakan pelarut polar sedangkan pelarut-pelarut organik termasuk
pelarut nonpolar.
4.
Daya
Hantar Listrik
Senyawa-senyawa ionik dalam bentuk padat merupakan
konduktor listrik dan panas yang buruk tetapi lelehan dan larutannya merupakan
konduktor listrik dan panas yang baik. Hal ini disebabkan senyawa ionik pada
keadaan padat gaya ikat yang terbentuk antara ion positif dan ion negatif (kisi
kristal) sangat kuat sehingga tidak memungkinkan terjadinya mobilisasi ion-ion.
Tetapi bila senyawa ionik dileburkan atau dilarutkan dalam pelarut polar,
ion-ion yang terikat pada kisi kristal telah terlepas sehingga ion-ion ini
dapat bebas bergerak ke segala arah.
Sedangkan pada senyawa kovalen baik dalam bentuk
padat maupun lelehannya merupakan konduktor listrik dan panas yang jelek karena
tidak terdapat ion yang bergerak bebas. Senyawa kovalen walaupun berupa
konduktor listrik dan panas yang relatif jelek, tetapi senyawa kovalen polar
mampu menjadi konduktor listrik yang baik apabila dilarutkan dalam
pelarut-pelarut tertentu. Misalnya bila HCl yang dilarutkan dalam pelarut air
dan benzena. HCl yang larut dalam air merupakan konduktor listrik yang baik,
tetapi berupa konduktor listrik yang jelek dalam pelarut benzena. Hal ini
terjadi karena HCl di dalam air mampu membentuk ion-ion, sedangkan dalam
benzena HCl tidak mampu membentuk ion-ion.
Perlu dikatahui bahwa senyawa-senyawa
yang dalam air dapat menghantarkan arus listrik baik senyawa ionik maupun
senyawa kovalen polar, air hanya sebagai medium agar ion-ion bebas bergerak.
Air sendiri merupakan senyawa kovalen polar dan merupakan konduktor listrik
yang jelek. Daya hantar listrik air hanya dapat dideteksi dengan peralatan yang
benar-benar peka.
Uji
Kompetensi
1. Sebutkan
dan jelaskan perbedaan antara senyawa ionik dan senyawa kovalen.
2. Mengapa
titik didih dan titik leleh senyawa ionik lebih tinggi dibanding senyawa
kovalen.
3. Mengapa
lelehan dan larutan senyawa ionik merupakan penghantar listrik yang baik?
4. Mengapa
HCl dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ketika dilarutkan dalam air
dibanding dalam benzena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar