Entalpi reaksi dapat ditentukan
melalui pengukuran secara langsung di laboratorium berdasarkan perubahan suhu
reaksi karena suhu merupakan ukuran panas (kalor). Prinsip utama dalam
perhitungan entalpi adalah asas Black yang berbunyi kalor yang diserap akan sama dengan kalor yang dilepas selama reaksi
berlangsung. Metode pengukuran entalpi reaksi disebut kalorimetri.
Sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur perubahan entalpi disebut
kalorimeter (alat pengukur kalor). Ada bermacam-macam alat ini, salah satunya adalah
kalorimeter bom. Kalorimeter yang lebih sederhana yang sering dijumpai dalam
laboratorium adalah kalorimeter termos atau kalorimeter gelas kopi (coffee cup
calorimeter).
1. Kapasitas
Kalor dan Kalor Jenis
Kapasitas kalor (heat
capacity, C) adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu sejumlah
zat sebesar 1°C. Kapasitas kalor
merupakan sifat ekstensif sehingga besarnya tergantung pada ukuran materi.
Suatu sifat intensif yang dihubungkan dengan kapasitas
kalor yaitu kalor jenis (specific heat,
c). Kalor jenis adalah jumlah kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1°C. Hubungan
antara kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c) ditunjukan dengan persamaan
C = m x c
di mana m adalah massa zat dalam gram. Untuk menaikkan suhu 1 gram
air sebesar 1°C diperlukan kalor sebesar 4,2 J.
Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air
(cair= 4,2 J g-1 °C-1).
Dengan mengetahui kalor jenis (C) dan jumlah zat (m),
perubahan suhu suatu proses (∆T) maka jumlah
kalor (q) yang diserap atau dilepas oleh suatu proses dapat dihitung. Persamaan
untuk menghitung perpindahan kalor sebagai berikut:
q = m ∙
c ∙ ∆T
atau
q =
C x ∆T
Contoh Soal Jumlah kalor
yang diserap air
Berapa
jumlah kalor yang diterima atau kalor
yang diperlukan untuk memanaskan 1 kg dari suhu 20°C menjadi
30°C, jika diketahui kalor jenis
air = 4,2 J /g °C.
Penyelesaian
m
= 1 kg = 1000 g
∆T = (30-20) °C = 10°C
c
= 4,2 J/g °C
Rumus :
q
= m c ∆T
=
1000 g x
4,2 J/g C x 10 °C
=
42000 J
= 42
kJ
Jadi,
kalor yang diterima atau kalor yang
diperlukan untuk memanaskan 1 kg air sebesar 42 kJ
2. Kalorimetri
Volume Konstan
Gambar Kalorimeter Bom dan bagian-bagiannya (Sumber gambar http://hrsbstaff.ednet.ns.ca/benoitn/chem12/thermochemistry/calorimeter/bomb_calorimeter.htm)
Reaksi yang melibatkan gas, seperti pada reaksi
pembakaran, entalpi reaksi biasnya ditentukan menggunakan kalorimeter bom. Kalorimeter bom merupakan jenis kalorimeter volume
konstan.
Kalorimeter bom terdiri dari sebuah bom (wadah yang
terbuat dari baja) sebagai ruang reaksi. Kemudian bom tersebut dibenamkan ke
dalam penangas air yang dilengkapi dengan termometer dan pengaduk (stirer).
Air sebagai penangas telah diketahui massanya dan
berfungsi untuk mencegah
masuk atau keluarnya kalor. Kalorimeter bom dirancang dalam keadaan terisolasi,
sehingga kalor reaksi hanya akan diserap oleh bom dan air.
qreaksi
= - (qbom + qair)
Jumlah kalor yang diserap oleh bom atau kalorimeter (qbom)
dihitung menggunakan persamaan:
qbom
= Cbom x ∆T
keterangan :
qbom = kalor
yang diserap bom (J)
Cbom = kapasitas
kalor bom (J/ C atau J/K)
ΔT = perubahan
suhu (C atau K)
Jumlah kalor yang diserap oleh air (qair)
dihitung menggunakan persamaan:
qair
= m ∙ c ∙ ∆T
keterangan :
qair = kalor yang diserap air (J)
m = massa
penangas air (g)
C = kapasitas
kalor zat (J/ C atau J/K)
c = kalor
jenis zat (J/g C atau J/gK)
ΔT = perubahan suhu (C atau K)
3. Kalorimeter
Tekanan Konstan
Gambar
Kalorimeter gelas kopi (coffee cup
calorimeter)
Dalam laboratorium kalorimeter sederhana dapat dibuat
dari dua gelas gabus (Styrofoam) atau plastik, yang dilengkapi dengan
termometer dan pengaduk (stirrer). Kalorimeter
sederhana sering disebut kalorimeter termos atau kalorimeter gelas kopi (coffee cup
calorimeter) dan merupakan kalorimeter tekanan kontan. Kalorimeter
gelas kopi biasanya digunakan untuk menentukan perubahan kalor reaksi-reaksi
yang melibatkan larutan seperti reaksi asam basa, kalor pelarutan maupun kalor
pengenceran. Kalorimeter sederhana tidak disarankan untuk mengukur kalor untuk reaksi
yang menghasilkan gas (reaksi pembakaran) maupun reaksi yang eksplosif.
Gabus dan plastik tidak menyerap kalor sehingga dianggap
tidak menyerap kalor reaksi. Karena tidak ada kalor yang diserap oleh
kalorimeter maka kalor reaksi hanya ditentukan dengan mengkur perubahan suhu larutan.
Jika reaksi berlangsung eksoterm maka kalor diserap oleh larutan yang ditandai
dengan meningkatnya suhu larutan. Begitupun sebaliknya, jika reaksi berlangsung
endoterm maka kalor diambil dari larutan yang ditandai dengan menurunnya suhu
larutan.
qreaksi
= -qlarutan
Jumlah kalor yang diserap oleh larutan (qlarutan)
dihitung dengan persamaan berikut.
qlarutan = m ∙
c ∙ ∆T
dimana m= massa
larutan (gram), c= kalor jenis zat (J/g C atau J/gK), ∆T= perubahan suhu
Nilai perubahan kalor yang diukur menggunakan kolorimeter
tekanan konstan sama dengan perubahan entalpi reaksi tersebut.
∆H = qp
Contoh Soal ∆H
Netralisasi
Sebanyak 100 mL larutan HCl 0,5 M direaksikan dengan 100 mL
NaOH 0,5M dalam kalorimeter sederhana yang terbuat dari Styrofoam. Suhu awal larutan sama yaitu 25°C. Setelah larutan
dicampur suhu naik menjadi 29°C. Jika kalor jenis dan massa jenis larutan
dianggap sama dengan air yaitu 4,2 J g-1 °C-1 dan 1 g/ mL. Tentukan perubahan entalpi reaksi berikut :
HCl(aq) + NaOH(aq) ⟶ NaCl(aq) + H2O(l)
Penyelesaian
Massa jenis larutan = 1
g/mL
Massa larutan (m) =
Massa HCl + Massa NaOH
= (massa jenis
HCl x volume HCl) + (massa jenis NaOH x volume NaO)
= (1 g/mL
x 100 mL) + (1 g/mL x 100 mL)
= 100 g + 100 g
= 200 g
Kalor jenis larutan (c) = 4,2 J g-1 °C-1
Perubahan suhu (∆T) = (29-25) °C = 4°C
Mol HCl = Mol NaOH = 0,5 M x 100 mL
= 50 mmol
= 0,05
mol
Entalpi larutan dapat dihitung dengan persamaan berikut
ini.
q = m ∙ c ∙ ∆T
= 200 g x 4,2 J g-1
°C-1 x
4 °C
= 3360
J
= 3,36
kJ
Reaksi di atas
dilangsungkan pada tekanan tetap maka perubahan entalpi reaksi sama dengan
perubahan entalpi larutan. Pada reaksi tersebut
terjadi kenaikan suhu larutan sehingga entalpi reaksi bernilai negatif (-3,36).
Entalpi reaksi hasil hitungan adalah perubahan entalpi ketika 0,05 mol HCl
bereaksi dengan 0,05 mol NaOH membentuk 0,05 mol H2O. Karena yang
ditanyakan entalpi netralisasi (ΔHneut)
maka kita harus menghitung entalpi yang akan dihasilkan ketika 1 mol HCl
bereaksi dengan 1 mol NaOH membentuk 1 mol H2O.
perubahan entalpi netralisasi (ΔHneut)
= (1 mol/0,05 mol) x (˗3,36 kJ)
= ˗60 kJ
Jadi persamaan termokimia reaksi netralisasi yang terjadi
adalah sebagai berikut.
HCl(aq) + NaOH(aq) ⟶ NaCl(aq) + H2O(l) ∆H=
-60 kJ/mol
Contoh soal
menggunakan data kalorimetri
Sebanyak 10 gram kristal LiOH ditambahkan ke dalam
kalorimeter yang berisi 120 gram air. Setelah kristal LiOH larut, ternyata suhu
kalorimeter beserta isinya naik dari 26°C menjadi 38°C. Mr. LiOH= 24 dan kalor jenis larutan 4,2 J g-1
°C-1.
Tentukan :
a.
entalpi pelarutan
LiOH dalam air, jika kalor dari kalorimeter diabaikan
b.
entalpi pelarutan
LiOH dalam air, jika kapasitas kalor kalorimeter 11,7 J C-1
Penyelesaian
massa larutan (m) =
10 g + 120 g = 130 g
c = 4,2 J g-1 °C-1
∆T = (38 – 26) °C= 12 °C
mol LiOH = massa LiOH/massa molar LiOH
= 10 / 24
=
0,42 mol
a.
entalpi pelarutan
LiOH dalam air, jika kalor dari kalorimeter diabaikan
q
= m ∙ c ∙ ∆T
= 130 g x 4,2 J g-1
°C-1 x 12 °C
= 6552 J
= 6,55 kJ
Entalpi hasil hitungan di atas bernilai negatif (-6,55)
karena terjadi peningkatan suhu larutan. Entalpi tersebut merupakan entalpi ketika
0,42 mol (10 g) LiOH dilarutkan. Karena yang ditanyakan entalpi pelarutan (ΔHsol), maka kita harus menghitung entalpi yang akan
dihasilkan ketika 1 mol LiOH dilarutkan dalam air.
Entalpi pelarutan LiOH = (1 mol)/(0,42 mol) x (-6,55 kJ)
= 15,59 kJ
b.
entalpi pelarutan
LiOH dalam air, jika kapasitas kalor kalorimeter 11,7 J C-1
qreaksi = - (qlarutan + qkalorimeter)
qlarutan = 130 g x 4,2 J/g C
x 12 °C = 6552 J
qkalorimeter = 11,7 kJ/ °C x 12 °C = 140,4 J
qreaksi
= - (6552
J + 140,4 J)
=
- 6692,4 J
=
- 6,69 kJ
Entalpi
pelarutan LiOH = (1 mol)/(0,42 mol) x
(-6,69 kJ)
= -15,93
kJ
Jadi,
entalpi atau kalor pelarutan (ΔHsol)
LiOH adalah -15,93
kJ.
Contoh Soal Menentukan ∆H Reaksi
Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka
direaksikan 50 g alkohol dan 3 g logam natrium. Jika suhu awal campuran 30°C
dan setelah reaksi suhunya 75°C, tentukan ΔHreaksi. Diketahui kalor
jenis larutan 3,65 J g-1 °C-1, kapasitas kalor
kalorimeter 150 J °C-1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.
Penyelesaian
Kalor yang terlibat dalam reaksi:
qreaksi
= –(qlarutan + qkalorimeter)
qlarutan = (mlarutan)
(clarutan) (∆T)
= (50 + 3 g) (3,65 J g–1°C–1)
(45 °C)
= 8.705,25 J
qkalorimeter = (C) (ΔT)
= (150
J °C–1) (10 °C)
= 1.500
J
qreaksi
= -(8.705,25 J + 1.500 J)
= -10.205,25
J
= -10,205
kJ
Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium dilepaskan kalor
sebesar 10.205 kJ. Karena percobaan dilakukan pada tekanan tetap maka Qreaksi
= ΔHreaksi = -10,205 kJ.
LATIHAN SOAL
1.
Berapa kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C? Diketahui
kalor jenis air, c = 4,2 J g-1°C-1.
2.
10 g NaOH dimasukkan
dalam kalorimeter yang berisi 150 g air. Jika kalor jenis air= 4,2 J/g °C, Mr.NaOH
= 40 dan selisih suhu sebelum dan sesudah
reaksi= 5 °C, maka hitunglah :
a.
entalpi
pelarutan NaOH, bila jumlah kalor dari kalorimeter diabaikan.
b.
entalpi
pelarutan NaOH, bila menggunakan bejana aluminium dan tanpa mengabaikan
banyaknya kalor dari kalorimeter
(kapasitas kalor kalorimeter = 9,1 kJ/ °C)
3.
50 mL larutan HCl
1M yang suhunya 22°C dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 1 M yang suhunya 22°C.
Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan suhu sampai 29°C. Tentukan, ∆H
netralisasi dan tulis persamaan termokimia reaksi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar