Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan
pengertian larutan
2. Membedakan
pelarut dan zat terlarut dalam suatu larutan
3. Menghitung
konsentrasi (molaritas) larutan
4. Menghitung
konsentrasi (molaritas) larutan ketika dilakukan pengenceran
5. Menghitung
konsentrasi (molaritas) larutan ketika dilakukan pencampuran
A. Pendahuluan
Larutan
yaitu campuran beberapa zat yang bersifat homogen. Disebut campuran karena
susunannya dapat berubah-ubah. Disebut homogen karena susunannya begitu
seragam, sehingga batas antara zat terlarut dan pelarut tidak dapat dibedakan
bahkan dengan mikroskop ultra sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas
(udara), emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan.
Dalam
larutan, zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas disebut zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair disebut pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai
pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat
terlarut dan dapat mempertahankan keadaan fisiknya.
Untuk menyatakan jumlah
atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan disebut konsentrasi. Salah satu satuan yang digunakan untuk menyatakan
konsentrasi zat terlarut di dalam larutan adalah molaritas (M).
B. Molaritas (M)
Molaritas yaitu satuan konsentrasi
larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter
larutan. Larutan 0,5 M artinya dalam 1 liter larutan terdapat 0,5 mol zat.
Secara matematis molaritas larutan ditunjukan menggunakan persamaan berikut.
M = mol zat terlarut / volume larutan
M = mol
/ liter
Mol = massa
(gram) / Mr
Contoh Soal 1
Jika
2 mol gula (C11H22O11) dilarutkan kemudian
ditambah air hingga volumenya 2 liter, hitunglah molaritas larutan yang
diperoleh.
Penyelesaian
Diketahui:
-
Mol = 2 mol
-
Volume larutan = 2 liter
Ditanya:
molaritas?
Rumus: M = mol zat terlarut / volume larutan
=
2 mol / 2 liter
= 1 M
Contoh Soal 2
Hitunglah
kemolaran larutan yang diperoleh jika 8 gram NaOH dilarutkan ke dalam air
hingga volumenya 500 mL.
(Mr. NaOH = 40)
Penyelesaian
Diketahui:
-
massa NaOH = 8 gram
-
Mr. NaOH = 40
-
Volume larutan = 500 mL
= 0,5 liter
Ditanya: Molaritas?
Mol
NaOH = massa NaOH / Mr. NaOH
= 8 g / 40 g/mol
= 0,2 mol
Rumus:
M = mol / liter
= 0,2 mol / 0,5 liter
= 0,4 M
Contoh Soal 3
Jika
di dalam suatu botol pereaksi terdapat
250 mL NaOH 0,4 M. Tentukan:
a. mol
NaOH yang terdapat dalam larutan tersebut.
b. gram
NaOH yang terdapat dalam larutan (Mr. NaOH
= 40)
Penyelesaian
c. mol
NaOH yang terdapat dalam larutan
Diketahui:
-
volume larutan = 250 mL = 0,25 L
-
M = 0,4 M =
0,4 mol/L
Ditanya: jumlah mol?
Rumus:
M = mol / liter
0,4 mol/L =
mol / (0,25 L)
Mol = 0,4
mol/L x 0,25 L
= 0,10 mol
a. gram
NaOH dalam larutan
Diketahui:
-
Mr. NaOH = 40
-
Mol NaOH = 0,10 mol
Ditanya: massa (gram)?
Rumus:
Massa
(gram) = mol x Mr
= 0,1
mol x
40 g/mol
= 4 g
Contoh Soal 4
Hitunglah
massa (gram) NaOH yang diperlukan untuk membuat 500 mL NaOH 0,5 M. Jika
diketahui Mr = 40.
Penyelesaian
Diketahui:
-
volume larutan = 500 mL = 0,5 L
-
M = 0,5 M
= 0,5 mol/L
Ditanya: massa (gram)?
Rumus: M = mol
/ liter
0,5
mol/L = mol / (0,5 L )
Mol = 0,5 mol/L x 0,5
L
Mol
=
0,25 mol
massa
(gram) =
mol x Mr
=
0,25 mol x 40 g/mol
=
10 gram
Jadi
jumlah kristal NaOH yang harus ditimbang yaitu 10 gram.
Dalam
membuat larutan, massa zat sebaiknya ditimbang menggunakan timbangan yang
memiliki ketelitian tinggi. Selain itu, zat yang ditimbang sebaiknya diletakan
di atas kaca arloji, jangan menggunakan kertas saring. Sebab jika menggunakan
kertas saring sebagian kristal akan tertinggal pada sela-sela kartas saring
sehingga mengurangi hasil timbangan. Penimbangan yang salah akan mempengaruhi
konsentrasi larutan yang dihasilkan.
Kristal
yang telah ditimbang dilarutkan dalam aquades pada tempat yang lebih luas
seperti gelas kimia (beaker gelas) dengan sedikit aquades. Setelah melarutkan
jangan lupa untuk membilas kaca arloji agar tidak ada kristal yang tertinggal.
Jika kristal yang dilarutkan dalam jumlah sedikit, pelarutan dilakukan dengan
menambahkan kristal ke dalam aquades. Begitupun sebaliknya jika kristal yang
dilarutkan banyak maka dilakukan dengan cara menambah aquades pada kristal yang
telah berada dalam gelas kimia.
Setelah
semua kristal larut, larutan yang diperoleh dimasukan ke dalam labu ukur leher
panjang 500 mL dan melanjutkan penambahan aquades hingga tanda batas pada labu
ukur. Ketika mendekati tanda batas sebaiknya penambahan aquades menggunakan
pipet tetes untuk menghindari kelebihan aquades yang ditambahkan.
Cara melihat
untuk aquades atau larutan-larutan lain yang membentuk cekungan dapat lihat
dari cekungannya tepat pada tanda batas. Untuk larutan yang mengembung dilihat
dari kembungannya. Setelah aquades ditambahkan kocok beberapa saat lalu simpan
pada tempat yang bersih dan jangan lupa memberi label agar tidak terjadi
kekeliruan.
UJI KOMPETENSI
1. Dalam
sebuah eksperimen dilarutkan 0,2 mol NaOH dalam 1 liter larutan. Hitunglah
molaritas larutan tersebut.
2. Hitunglah
molaritas larutan yang diperoleh jika dilarutkan 20 gram NaOH dalam 500 mL air.
(Mr. NaOH = 40)
3. Dalam
laboratorium tersedia 200 mL larutan H2SO4 0,1M,
hitunglah:
a. jumlah
mol H2SO4 yang terdapat dalam larutan
b. massa
(gram) H2SO4 yang terdapat dalam larutan
4. Hitunglah
massa (gram) HCl yang terdapat dalam 10 mL larutan HCl 0,5 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar