Perubahan entalpi digolongkan menjadi dua jenis yakni entalpi
perubahan fisika dan entalpi perubahan kimia.
1.
Entalpi Perubahan
Fisika
Entalpi
perubahan fisika meliputi entalpi
peleburan, entalpi
penguapan dan entalpi
sublimasi. Entalpi perubahan fisika selalu positif.
a.
Entalpi Peleburan (∆Hfus) dan
Entalpi Penguapan (∆Hvap)
Ketika es
dipanaskan, maka
akan mencair membentuk
cairan. Jika pemanasan
berlanjut, cairan akan mencapa
titik
didih dan membentuk uap. Es terdiri
dari molekul air dalam susunan yang teratur. Ketika diberikan panas,
getaran molekul
air akan
meningkat
seiring
kenaikan suhu. Akhirnya,
molekul air terlepas
dari posisinya dan
bergerak secara acak. Pada saat molekul air terlepas inilah terjadi perubahan
fase dari padat menjadi fasa cair. Titik saat molekul air menjadi cair disebut titik leleh
ataun titik lebur.
Perubahan entalpi
yang terjadi pada titik lebur ketika lelehan padat
melebur
disebut entalpi
peleburan
atau pelelehan (Enthalpy of Fusion),
dilambangkan
dengan simbol ∆Hfus. Entalpi
peleburan didefiniskan juga sebagai kalor atau entalpi yang dibutuhkan untuk
melelehkan 1 mol padatan. Nilai ∆Hfus selalu positif. Pada tekanan tetap nilai ∆Hfus
sebagai berikut.
Padat ⟶ cair ∆Hfus
> 0
Entalpi
peleburan es ditunjukan dengan persamaan reaksi berikut.
H2O(s) ⟶ H2O(l) ∆Hfus = +6,02 kJ/mol
Selama pelelehan,
suhu akan
tetap konstan sampai semua es
berubah menjadi air cair. Jika suhu terus ditambahkan
maka suhu air cair akan
meningkat. Pada 100°C
dan 1 atm air cair mencapai titik
didihnya, dan kemudian suhu tetap konstan selama air mendidih. Jika pemanasan terus ditambahkan
maka suhu tersebut digunakan sebagai energi tambahan untuk
menguapkan cairan. Perubahan
entalpi yang terjadi pada titik didih ketika cairan menguap disebut entalpi penguapan (Enthalpy
of Vaporization), dinotasikan dengan
simbol ΔHvap. Entalpi penguapan didefinisikan juga sebagai kalor atau
entalpi yang dibutuhkan untuk menguapkan satu mol cairan. Nilai ΔHvap selalu positif. Pada tekanan tetap
nilai ∆Hvap sebagai berikut.
Cair
⟶ Uap ∆Hvap > 0
Entalpi penguapan air ditunjukan dengan persamaan reaksi
berikut.
H2O(l)
⟶ H2O(g) ∆Hvap = +41,1 kJ/mol
Titik leleh, titik didih, entalpi peleburan dan entalpi
penguapan beberapa senyawa pada tekanan 1 atm diberikan pada Tabel berikut.
Senyawa
|
Titik leleh (°C)
|
Titik didih (°C)
|
∆Hfus
(kJ/mol)
|
∆Hvap
(kJ/mol)
|
O2
HCl
NH3
HI
H2O
NaCl
|
-218
-114
-77
-51
0
801
|
-183
-85
-33
-35
100
1467
|
0,54
1,99
5,65
2,87
6,02
30,2
|
6,82
16,2
23,4
19,8
41,1
171
|
b.
Entalpi Sublimasi
(Enthalpy of Sublimation, ∆Hsub)
Gambar Es
kering
(CO2 padat)
menyublim dari padat menjadi gas pada tekanan atmosfer (Sumber gambar https://www.longbeachice.com/7-practical-lesser-known-uses-dry-ice/)
Beberapa zat seperti iodin (I2) dan
karbondioksida (CO2) terkadang tidak mencair ketika dipanaskan namun
langsung menguap. Fenomena ini
disebut sublimasi atau menyublim. Perubahan entalpi
yang terjadi pada temperatur sublimasi ketika zat padat menyublim disebut
entalpi sublimasi, dinotasikan
dengan simbol ΔHsub. Entalpi sublimasi juga didefinisikan sebagai kalor atau
entalpi yang dibutuhkan oleh 1 mol zat untuk menyublim. Nilai
ΔH selalu positif, ΔHsub > 0. Pada tekanan tetap nilai ∆Hsub
sebagai berikut.
Padat ⟶ uap ∆Hsub > 0
Sublimasi iodin padat dan entalpi yang diberikan
ditunjukan pada reaksi berikut ini.
I2(s)
⟶ I2(g) ∆Hsub = +63 kJ/mol
Kebalikan dari
proses sublimasi disebut
deposisi atau penghabluran.
2.
Entalpi Perubahan
Kimia
Entalpi perubahan kimia biasanya ditentukan pada keadaan standar, sehingga sering disebut entalpi
standar. Entalpi standar perubahan kimia meliputi entalpi
pembentukan standar, entalpi penguraian standar,
entalpi atomisasi standar, entalpi pembakaran standar, entalpi
netralisasi standar, entalpi
larutan standar dan entalpi reaksi standar.
a. Entalpi Pembentukan
Standar (Standard Enthalpy
of Formation, ∆H°f)
Entalpi pembentukan standar (∆H°f)
atau kalor pembentukan
standar adalah perubahan entalpi jika 1 mol senyawa terbentuk dari
unsur-unsurnya dalam bentuk standar dan pada kondisi standar.
Entalpi pembentukan standar (∆H°f) unsur-unsur dalam bentuk standar dan pada keadaan
standar adalah 0 (nol). Bentuk standar dari
suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada keadaan
standar. Unsur yang mempunyai alotropi, bentuk
standarnya adalah bentuk yang paling
stabil pada kondisi standar. Misalnya, karbon yang
dapat berbentuk fulleren, intan atau diamond dan grafit. Bentuk yang paling stabil
pada kondisi standar adalah grafit. Oleh sebab itu, digunakan karbon (grafit) untuk menulis
persamaan termokimia entalpi pembentukan standar senyawa yang mengandung karbon.
Entalpi pembentukan standar (∆H°f) beberapa senyawa disajikan pada Tabel berikut ini.
Senyawa
|
Rumus kimia
|
∆H°f (kJ/mol)
|
Senyawa
|
Rumus kimia
|
∆H°f
(kJ/mol)
|
Amonia
Karbon monoksida
Karbon dioksida
Hidrogen fluorida
Hidrogen klorida
Hidrogen bromida
Hidrogen iodida
Hidrogen sulfida
Intan (Diamond)
Asetilena (etuna)
Metana
Etana
Propana
Etilena (etena)
|
NH3(g)
CO(g)
CO2(g)
HF(g)
HCl(g)
HBr(g)
HI(g)
H2S(g)
C(diamond, s)
C2H2(g)
CH4(g)
C2H6(g)
C3H8(g)
C2H4(g)
|
-46,1
-110,5
-393,5
-271,1
-92,5
-36,4
+25,9
-20,1
+1,9
+226,7
-74,8
-84,7
-104,0
+52,3
|
Etanol
Glukosa
Nitrogen monoksida
Nitrogen dioksida
Dinitrogen oksida
Belerang dioksida
Belerang trioksida
Air(g)
Air(l)
Magnesium oksida
Kalsium oksida
Besi(II) oksida
Besi(III) oksida
Natrium klorida
|
C2H5OH(l)
C6H12O6(s)
NO(g)
NO2(g)
N2O(g)
SO2(g)
SO3(g)
H2O(g)
H2O(l)
MgO(s)
CaO(s)
FeO(s)
Fe2O3(s)
NaCl(s)
|
-277,70
-1260,00
+90,40
+33,90
+82,50
-297,00
-395,00
-241,80
-285,80
-602,00
-635,09
-269,00
-822,00
-411,00
|
Contoh 1 ∆H°f pembentukan H2O cair
H2O terdiri dari hidrogen
dan oksigen. Hidrogen dan oksigen dalam keadaan standar berada dalam bentuk
diatomik yakni dalam bentuk H2 dan O2. Oleh sebab itu persamaan
termokimia pembentukan H2O
cair adalah sebagai berikut.
H2(g)
+ 1/2O2(g) ⟶
H2O(l) ∆H°f = –285,80
kJ/mol
atau ∆H°f
(H2O(l) =
-285.80 kJ/mol
Persamaan termokimia di atas menyatakan: “Pada pembentukan 1 mol air dari unsur-unsurnya
dalam bentuk standar, yaitu gas
hidrogen dan gas oksigen, yang diukur pada keadaan standar (298 K, tekanan 1
atm)
dibebaskan energi sebesar 285,9 kJ”. Entalpi pembentukan standar H2O bernilai
negatif karena energi yang dilepaskan pada pembentukan 2 mol ikatan H─O lebih besar dari energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan H─H and ½ mol ikatan O=O.
Contoh 2 ∆H°f Pembentukan Diamond
Entalpi pembentukan standar
diamond adalah positif 1,9 kJ/mol, ∆H°f
(diamond, s) = +1,9 kJ/mol. Persamaan
termokimia pembentukan diamond dari
grafit sebagai berikut.
C(grafit. s) ⟶ C(diamond, s) ∆H°f
= +1,9 kJ/mol
Contoh Soal
Entalpi pembentukan standar etanol (C2H5OH)
pada keadaan standar adalah -277,7 kJ/mol. Tulislah persamaan termokimia
pembentukan etanol.
Penyelesaian
Etanol tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen. Pada
keadaan standar, unsur-unsur tersebut stabil sebagai C(grafit), gas H2
dan gas O2. Oleh sebab itu, persamaan termokimia pembentukan etanol
adalah :
2C(grafit,s) +
3H2(g) + ½O2(g) ⟶ C2H5OH(l) ∆H°f
= 277,7 (kJ/mol)
Contoh Soal
Pada pembentukan 1 gram NaCl dibebaskan 7,024 kJ.
Tentukan entalpi pembentukan dan tulislah persamaan termokimia reaksi
pembentukan NaCl. (Ar.Na =
23; Ar.Cl = 35,5)
Penyelesaian
Pada pembentukan 1 gram NaCl dibebaskan 7,024, berarti
entalpi pembentukan NaCl = -7,024 kJ/g. Entalpi pembentukan dinyatakan dalam
satuan kJ/mol.
Massa molar NaCl = 58,5 g/mol
Jadi entalpi pembentukan 1 gramn NaCl :
= -7,024 kJ.g-1 x 58,5 g.mol-1
= -410,9 kJ.mol-1
Bentuk standar dari natrium adalah padatan, sedangkan
klorin adalah gas diatomik. Maka, persamaan termokimia pembentukan NaCl adalah
Na(s) + ½Cl2(g) ⟶ NaCl(s) ∆Hf = -401,9 kJ
Latihan Soal 1
1. Mengapa entalpi
pembentukan standar gas hidrogen klorida berbeda dengan gas
hidrogen bromida.
2. Diberikan persamaan termokimia berikut:
2Na(s) + Cl2(g) ⟶ 2NaCl(s) ∆H°f
= 822 kJ
Tentukan entalpi pembentukan standar NaCl.
3. Tulislah persamaan termokimia untuk
a. ∆H°f H2O(g) = -241,80 kJ
b. ∆H°f NO(g) = +90,40 kJ
c. ∆H°f NO2(g) = +33,90 kJ
d. ∆H°f HBr(g) = -36,40 kJ
e. ∆H°f C6H12O6(s) = -1260,00 kJ
4. Pada pembentukan 10 gram MgSO4(s)
dibebaskan 107 kJ. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan MgSO4
(Ar. O =16; Ar.Mg = 24; Ar.S = 32)
5. Diketahui persamaan termokimia:
C(s) + O2(g)
⟶ CO2(g) ∆H°f = -393,5
kJ/mol
Hitunglah kalor pembentukan 22
g gas CO2
b. Entalpi Penguraian Standar (Standard Enthalpy of Dissosiation, ΔH°d)
Entalpi penguraian standar (DH°d) adalah
perubahan entalpi jika 1 mol senyawa diubah menjadi unsur-unsurnya pada bentuk
standar. Perubahan entalpi penguraian standar
merupakan kebalikan dari perubahan entalpi pembentukan standar. Menurut Marquis de
Laplace, “jumlah kalor yang dilepaskan
pada pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya sama dengan jumlah kalor yang
diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsur penyusunnya“. Pernyataan ini disebut
Hukum Laplace. Contoh
diketahui DHof
H2O(l)= -285,80 kJ/mol, maka entalpi
penguraian H2O(l) menjadi
gas hidrogen dan gas oksigen
adalah +285,80 kJ/mol. Persamaan termokimia penguraian H2O sebagai
berikut.
H2O(l) ⟶ H2(g)
+ ½O2(g) ∆H°d
= +285,80 kJ/mol
Latihan Soal 2
Diketahui entalpi pembentukan standar beberapa senyawa
sebagai berikut.
a.
∆H°f
Fe2O3(s) = -822
kJ/mol
b.
∆H°f
CO2(g) = -393,5 kJ/mol
c.
∆H°f
C2H4(g) = +52,3
kJ/mol
Tulislah persamaan
termokimia penguraian standar senyawa-senyawa tersebut.
c. Entalpi Atomisasi Standar (Standard Enthalpy of Atomization, ∆H°a)
Entalpi atomisasi standar (∆H°a)
adalah perubahan entalpi untuk mengubah 1 mol zat menjadi atom dalam bentuk gas pada kondisi standar.
Reaksi atomisasi selalu memiliki nilai ∆H°a
positif (endoterm). Hal ini disebabkan
reaksi atomisasi memerlukan
energi untuk memisahkan zat-zat menjadi
atom. Entalpi standar atomisasi beberapa senyawa diberikan pada Tabel berikut
ini.
Senyawa
|
Reaksi
dekomposisi
|
∆H°a
(kJ/mol)
|
H2(g)
O2(g)
N2(g)
F2(g)
Cl2(g)
Br2(g)
HF(g)
HCl(g)
|
H2(g) ⟶ 2H(g)
O2(g)
⟶ 2O(g)
N2(g)
⟶ 2N(g)
F2(g)
⟶ 2F(g)
Cl2(g) ⟶ 2Cl(g)
Br2(g) ⟶ 2Br(g)
HF(g) ⟶ H(g) + F(g)
HCl(g) ⟶ H(g) + Cl(g)
|
+432,00
+493,59
+491,69
+154,80
+239,70
+190,16
+565,00
+428,02
|
Contoh
atomisai gas hidrogen adalah 432,00 kJ/mol. Energi ini digunakan untuk
memutuskan satu ikatan kovalen tunggal antara dua atom hidrogen dalam satu mol
gas hidrogen.
H–H(g) ⟶
2H(g) ∆H°a = +432,00 kJ/mol
Entalpi atomisasi standar gas nitrogen adalah 941,69
kJ/mol. Energi ini digunakan untuk memutuskan tiga ikatan kovalen antara dua
atom nitrogen dalam satu mol gas nitrogen.
N ≡ N(g) ⟶ 2N(g) ∆H°a= +432
kJ/mol
Entalpi standar atomisasi gas nitrogen lebih besar
dibanding gas hidrogen karena tiga ikatan kovalen dalam dalam gas nitrogen
lebih kuat dibanding satu ikatan kovalen dalam gas hidrogen.
Latihan Soal 3
Mengapa entalpi
atomisasi standar
gas oksigen
lebih besar dari gas hidrogen, tapi lebih rendah dari gas nitrogen.
d. Entalpi Pembakaran
Standar (Standard Enthalpy of Combustion, ∆H°c)
Entalpi pembakaran standar (∆H°c)
adalah perubahan entalpi jika 1 mol zat dibakar
secara
sempurna
dengan
oksigen pada
kondisi standar. Pembakaran secara sempurna terhadap karbon, hidrogen dan belerang baik
dalam bentuk unsur bebas ataupun senyawa berturut-turut dihasilkan CO2,
H2O dan SO2. Pembakaran secara sempurna gas hidrogen, gas metana
dan metanol cair pada temperatur 298
K dan tekanan 1 atm
adalah sebagai berikut.
H2(g)
+ 1/2O2(g) ⟶ H2O(l)
∆H°c
= -286 kJ/mol
CH4(g)
+ 2O2(g) ⟶ CO2(g)
+ 2H2O(l) ∆H°c
= -890 kJ/mol
C2H5OH(l) + 3O2(g) ⟶ 2CO2(g)
+ 3H2O(l) ∆H°c
= -1367 kJ/mol
Pembakaran gas
hidrogen, gas metana dan
metanol cair di
udara selalu membebaskan energi. Inilah alasan mengapa senyawa-senyawa
tersebut digunakan sebagai
sumber energi. Entalpi pembakaran standar beberapa senyawa diberikan
pada Tabel berikut ini.
Senyawa
|
Rumus dan wujud
|
∆H°c
(kJ/mol)
|
Senyawa
|
Rumus dan wujud
|
∆H°c
(kJ/mol)
|
Hidrogen
Karbon (diamond)
Karbon (grafit)
Metana
Etana
Propana
n-butana
Asitilena
Etilena
|
H2(g)
C(s)
C(s)
CH4(g)
C2H6(g)
C3H8(g)
C4H10(g)
C2H2(g)
C2H4(g)
|
-286
-395,388
-393,505
-890
-1560
-2220
-2879
-1300
-1411
|
Etanol
n-oktana
Glukosa
Sukrosa
Benzena
Benzena
Belerang
|
C2H5OH(g)
C8H18(l)
C6H12O6(s)
C12H22O11(s)
C6H6(l)
C6H6(g)
S(s)
|
-1367
-5450
-2803
-5641
-3268
-3293
-297
|
Contoh Soal
Diketahui persamaan termokimia pembakaran metana sebagai
berikut :
2CH4(g)
+ 4O2(g) ⟶ 2CO2(g)
+ 4H2O(l) ∆H = -1780 kJ
Tentukan :
a.
entalpi pembakaran
standar metana
b.
entalpi pembakaran 100
gram metana jika diketahui Ar.H=
1 dan Ar.C= 12
c.
entalpi pembakaran
10 L metana pada keadaan STP. (volume molar gas metana pada STP adalah 24 L.mol-1)
Penyelesaian
a.
Entalpi pembakaran standar metana
Karena yang ditanyakan entalpi pembakaran standar metana,
maka persamaan termokimia yang telah diketahui harus dibagi dengan 2 agar metana
yang dibakar hanya 1 mol. Entalpi dan persamaan termokimia pembakaran standar metana
sebagai berikut.
CH4(g) + 2O2(g) ⟶ CO2(g)
+ 2H2O(l) ∆H°c
= -890 kJ/mol
b.
Entalpi pembakaran 100 gram metana
Mol metana = massa CH4 / massa molar CH4
= 100 / 16
= 6,25 mol
Entalpi pembakaran metana = 6,25/1 x (-890)
=
5.562,5 kJ
Atau
Entalpi pembakaran metana = 6,25/2 x (-1780)
=
5.562,5 kJ
c.
Entalpi pembakaran 10 L metana pada keadaan STP
Pada STP, 1 mol gas memiliki volume 22,4L. Maka
Mol metana = 10/22,4 x
1
= 0,45 mol
Entalpi pembakaran metana
= 0,45/1 x (-890 kJ)
= 400,5 kJ
atau
entalpi pembakaran metana = 0,45/2 x
(-1780 kJ)
=
400,5 kJ
Latihan Soal 4
1. Berdasarkan data pada Tabel
Entalpi pembakaran
standar di atas (pada buku pegangan Tabel 2.5 halaman 42)
a. identifikasi zat dengan entalpi pembakaran tertinggi kemudian tulis persamaan
pembakarannya.
b. untuk setiap atom karbon yang
terkandung dalam setiap zat, identifikasi zat dengan entalpi pembakaran
tertinggi
2. Diketahui persamaan termokimia reaksi pembakaran
asetilena (C2H2(g))
sebagai berikut.
2C2H2(g) + 5O2(g) ⟶ CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = -2599,1 kJ
Tentukan
a.
entalpi pembakaran standar C2H2
b. jumlah kalor yang dilepas
pada pembakaran 13 gram asetilena
d. jumlah kalor yang dihasilkan jika dibakar 10 L gas
asetilena pada keadaan STP? (volume gas pada STP adalah 24 L/mol)
e.
Entalpi Netralisasi
Standar (Standard Enthalpy of Neutralization, ∆H°neu)
Entalpi netralisasi
standar (∆H°neu) adalah perubahan entalpi
ketika asam dan
basa bereaksi membentuk satu mol
air di bawah kondisi standar. Entalpi netralisasi standar beberapa asam dan basa
diberikan pada Tabel berikut ini.
Asam
|
Basa
|
∆H°neut (kJ/mol)
|
HCl(aq)
HCl(aq)
HCl(aq)
HNO3(aq)
HNO3(aq)
CH3COOH(aq)
HCN(aq)
|
NaOH(aq)
KOH(aq)
NH3(aq)
NaOH(aq)
KOH(aq)
NaOH(aq)
NH3(aq)
|
-57,1
-57,1
-52,1
57,3
57,3
55,2
-5,4
|
Reaksi
asam dan basa selalu
disertai dengan pelepasan energi
sehingga nilai entalpi
netralisai standar selalu
negatif, ∆H°neut
< 0. Reaksi antara 1 mol HCl dan 1 mol NaOH dalam larutan air diberikan pada
persamaan berikut.
HCl(aq) + KOH(aq) ⟶ KCl(aq) + H2O(l) ∆H°neut = -57,1 kJ/mol
1mol 1
mol 1 mol 1 mol
atau
H+(aq)
+ OH-(aq) ⟶ H2O(l) ∆H°neut = -57,1 kJ/mol
1mol 1
mol 1 mol
Entalpi
standar netralisasi asam kuat dan basa kuat
adalah hampir sama. Sebagai
contoh, netralisasi HCl(aq) atau HNO3(aq) dengan NaOH(aq) atau KOH(aq)
memberikan nilai entalpi
netralisasi standar yang hampir
sama.
Energi yang dilepaskan pada reaksi asam lemah dan basa kuat atau
reaksi asam kuat dan basa lemah selalu lebih
kecil dibanding
energi yang
dilepaskan
pada reaksi asam kuat dan basa kuat. Energi
yang dilepaskan pada reaksi
asam lemah dan basa
lemah jauh lebih kecil dibanding energi yang dilepaskan pada reaksi
asam kuat dan basa
kuat. Hal ini disebabkan
jumlah kecil ion H+
yang dihasilkan oleh asam lemah dan sedikit ion OH- yang diproduksi
oleh basa lemah dalam larutan.
Latihan Soal 5
Mengapa reaksi
dari satu mol asam nitrat dan satu mol natrium hidroksida atau kalium hidroksida memiliki entalpi netralisasi sama besar?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar