Istilah ikatan kovalen pertama kali
muncul pada tahun 1939. Awalan co- berarti bersama-sama atau berkolega. Ikatan kovalen
yaitu ikatan yang terbentuk karena pemakaian bersama pasangan elektron ikatan
oleh atom-atom yang berikatan. Senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen
disebut senyawa kovalen atau senyawa molekul. Senyawa kovalen terbentuk bila
atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan elektronegatifan <1,7. Hal ini terjadi bila sesama atom
nonlogam dan metaloid berikatan.
Atom
nonlogam cenderung untuk menerima elektron dan tidak mampu melepas elektron
valensinya. Jika sesama atom nonlogam berikatan, maka ikatan dibentuk dengan
cara mempersekutukan elektronnya, sehingga terbentuk pasangan elektron yang
dapat dipakai secara bersama untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Hal ini
disebabkan unsur-unsur pembentuk ikatan kovalen memiliki afinitas elektron
besar dan perbedaan keelektronegatifan kecil. Akibatnya elektron-elektron yang
terlibat dalam pembentukan ikatan, tidak berpindah secara sempurna dari satu
atom ke atom lain seperti pada pembentukan ikatan ionik.
Unsur-unsur
nonlogam berada pada golongan IVA–VIIIA kecuali hidrogen, artinya atom-atom
tersebut memiliki elektron valensi 4, 5, 6, 7 dan 8. Unsur-unsur yang dapat
membentuk ikatan kovalen sebagai berikut.
Berdasarkan
jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama, ikatan kovalen dibagi menjadi
3 jenis yaitu ikatan kovalen tunggal, ikatan kovalen rangkap dua, ikatan
kovalen ganda tiga.
a. Ikatan
Kovalen Tunggal
Ikatan ikatan
kovalen tunggal yaitu ikatan yang terbentuk antara dua atom dengan
menggunakan satu pasang elektron secara bersama.
Pasangan elektron yang digunakan bersama pada digambar menggunakan satu garis lurus atau dua
titik. Misalnya pembentukan molekul H2.
Konfigurasi
elektron : 1H = 1
Pada
pembentukan molekul H2 setiap atom H memiliki 1 elektron valensi.
Untuk memenuhi kaidah duplet, maka masing-masing atom H yang berikatan
menyumbang 1 elektron.
Contoh
Lain Pembentukan ikatan kovalen tunggal antara atom C dan H dalam molekul CH4.
Konfigurasi elektron : 1H = 1
6C
= 2 4
Atom C akan stabil jika mengikat
empat elektron membentuk konfigurasi mirip dengan atom Ne (2 8). Empat elektron
ini dapat diperoleh dengan cara berikatan dengan empat atom H. Jadi, setiap
atom H memberikan 1 elektron valensinya. Proses pembentukan ikatan antara atom
C dan H dapat dijelaskan sebagai berikut.
Pada CH4, setiap atom
H memiliki 2 elektron valensi (seperti He) dan atom C memiliki 8 elektron
valensi (seperti Ne). Dalam molekul CH4 terdapat 4 pasang elektron
ikatan atau 4 ikatan kovalen tunggal.
b. Ikatan
Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua yaitu ikatan yang terbentuk antara dua
atom dengan menggunakan dua pasang elektron secara bersama. Ikatan yang terbentuk
digambarkan menggunakan dua garis lurus. Misalnya molekul O2 dan CO2.
Konfigurasi elektron : 8O = 2, 6
6C = 2, 4
Pada
molekul O2, Atom O memiliki 6 elektron valensi. Agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil, tiap-tiap atom O memerlukan tambahan 2
elektron. Untuk memenuhi kekurangan elektron tersebut masing-masing atom O
menyumbang 2 elektron sehingga terdapat 2 pasang elektron yang digunakan secara
bersama.
Pada
molekul CO2, atom C sebagai atom pusat yang mengikat 2 atom O. Atom
O memerlukan 2 elektron untuk mencapai kaidah oktet sedangkan atom C memiliki 4
elektron valensi, untuk memenuhi kaidah oktet maka atom C memerlukan 4 elektron.
Untuk mengatasi kekurangan elektron tersebut maka setiap atom menyumbang
elektronnya untuk membentuk ikatan. Atom C sebagai atom pusat menyumbang semua
elektron valensinya sedangkan atom O masing-masing menyumbang 2 elektron.
c. Ikatan
Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga yaitu yaitu ikatan yang terbentuk antara dua
atom yang menggunakan tiga pasang elektron secara bersama. Ikatan yang terbentuk
digambarkan menggunakan tiga garis lurus. Misalnya pembentukan molekul nitrogen
(N2).
Konfigurasi
elektron :
7N = 2, 5
Pada molekul N2 setiap atom N
memiliki 5 elektron valensi, agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil,
setiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. Untuk mengatasi
kekurangan tersebut kedua atom N yang akan berikatan masing-masing
menyumbangkan 3 buah elektron, sehingga terdapat 3 pasang elektron yang
digunakan bersama.
Uji Kompetensi
1.
Apa
yang dimaksud dengan :
a.
ikatan kovalen
b.
ikatan kovalen tunggal
c.
ikatan kovalen rangkap dua
d.
ikatan kovalen rangkap tiga
2.
Berdasarkan
perbedaan keelektronegatifan jelaskan syarat terbentuknya ikatan kovalen.
3.
Gambarkan
dengan struktur Lewis terbentuknya ikatan kovalen dalam molekul-molekul berikut.
a.
F2 (nomor atom F = 9)
b.
Cl2 (nomor atom Cl = 17)
c.
CCl4 (nomor atom C = 6, Cl = 17)
4.
Diketahui
konfigurasi elektron unsur P, Q, dan R
sebagai berikut:
P
= 2 6
Q
= 2 8 7
R
= 2 8 18 8 2
Berdasarkan
konfigurasi elektron di atas, gambarkan struktur Lewis, Rumus kimia serta
tunjukan ikatan yang terbentuk bila terjadi reaksi antara unsur P dan Q, P dan
R, Q dan R.
d. Ikatan
Kovalen Koordinasi (Ikatan Kovalen Dativ)
Ikatan kovalen
koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dimana elektron yang digunakan
untuk membentuk ikatan hanya berasal dari salah satu atom. Ikatan kovalen koordinasi disebut
juga sebagai ikatan kovalen semipolar.
Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan kovalen koordinasi
ditunjukan anak panah. Anak panah ditarik dari atom yang menyumbang pasangan
elektron (donor elektron) menuju atom yang menerima pasangan elektron (aseptor elektron).
Misalnya
reaksi antara trifluoroboron (BF3) dengan amoniak (NH3)
membentuk BF3.NH3
(aminatrifluoroboron).
Pada
reaksi di atas, boron sebagai atom pusat dalam BF3 belum memenuhi
kaidah oktet karena hanya memiliki 6 elektron, sedangkan atom N sebagai atom
pusat dalam NH3 telah memenuhi kaidah oktet karena terdapat 1 pasang
elektron bebas pada atom N. Oleh sebab itu ketika keduanya direaksikan B dapat
menerima 1 pasang elektron dari atom N untuk mencapai kaidah oktet. Setelah
terbentuk ikatan, ikatan kovalen biasa dan ikatan kovalen koordinasi keduanya
tidak dapat dibedakan. Senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen koordinasi
disebut senyawa koordinasi atau senyawa kompleks dan spesi yang memiliki
pasangan elektron bebas disebut ligan.
Jadi dari contoh di atas BF3.NH3 disebut senyawa kompleks
atau senyawa koordinasi, sedangkan NH3 disebut ligan.
Selain itu, bila ditinjau dari teori asam basa
Lewis, spesi yang memiliki pasangan elektron bebas (NH3) disebut
basa Lewis, sedangkan spesi yang menerima pasangan elektron bebas (BF3)
disebut asam Lewis. Produk yang diperoleh dari reaksi di atas disebut sebagai hasil adisi asam-basa lewis (Lewis acid-base
addutct).
Uji Kompetensi
1.
Apa
yang dimaksud dengan:
a)
ikatan kovalen koordinasi
b)
senyawa kompleks
2.
Gunakan
lambang Lewis untuk menunjukan pembentukan ikatan kovalen koordinasi dalam
reaksi
AlCl3
+ Cl- ⟶ AlCl4
3. Molekul NH3BCl3 Sebagai berikut.
Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan pada nomor . . . .
a. 5
b. 4
c. 3
d. 2
e. 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar