1.
Bilangan Oksidasi
Definisi
reduksi dan oksidasi berdasarkan penangkapan dan pelepasan elektron lebih tepat
diterapkan pada senyawa-senyawa ionik. Tetapi tidak tepat bila diterapkan pada
pembentukan senyawa kovalen. Hal ini disebabkan dalam pembentukan senyawa
kovalen peristiwa serah terima elektron tidak terjadi. Contoh reaksi antara
aluminium (Al) dengan brom (Br2). Dalam reaksi ini tidak ada
elektron yang ditransfer tetapi elektron digunakan secara bersama melalui
ikatan kovalen.
Al(s) + Br2(l) ⟶ AlBr3(s)
Gambar
Reaksi antara aluminium dengan brom cair membentuk aluminium bromida
Selain itu,
reaksi-reaksi yang kompleks proses serah terima elektron tidak tergambar dengan
jelas. Artinya spesi yang menerima elektron dan spesi yang melepas elektron
sulit ditentukan.
Untuk mengatasi
hal tersebut maka diterapkan konsep bilangan
oksidasi (biloks). Bilangan oksidasi
yaitu muatan yang disumbangkan oleh suatu atom unsur pada molekul atau ion yang
dibentuknya. Bilangan oksidasi
didefinisikan pula sebagai bilangan yang menunjukkan ukuran atau kemampuan
suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu
senyawa.
Tujuan
pemberian bilangan oksidasi yaitu untuk mengikuti perubahan yang terjadi dalam
reaksi redoks dan diberikan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan.
Berikut aturan-aturan
menentukan bilangan oksidasi suatu unsur.
1)
Biloks unsur bebas atau tidak berikatan
dengan unsur lain adalah 0 (nol).
Contoh:
·
biloks Na = 0
·
biloks Mg = 0
·
biloks P4 = 0
·
biloks S8 = 0
2) Biloks
hidrogen (H) dalam semua senyawa adalah
+1, kecuali dalam senyawa hidrida
logam biloks H adalah -1. Hidrida logam
yaitu senyawa yang terbentuk dari hidrogen dengan logam.
Contoh:
·
biloks H dalam H2O = +1
·
biloks H dalam LiH = -1.
3) Biloks
oksigen (O) dalam semua senyawa adalah -2, kecuali dalam peroksida biloks O adalah
-1.
Contoh:
·
Biloks O dalam H2O = -2
·
Biloks O dalam H2O2
= -1
4)
Biloks unsur logam gol.IA, gol.IIA dan
gol.IIIA dalam senyawa selalu sama dengan golongan atau valensi logam tersebut.
Contoh:
·
biloks Na dalam NaCl = +1
·
biloks Mg dalam MgCl2 =
+2
·
biloks Al dalam AlCl3 =
+3
5) Biloks
unsur golongan VIIA dalam senyawa biner dengan logam adalah -1, sedangkan dalam
senyawa poliatom tergantung pada senyawanya.
Contoh:
·
biloks Cl dalam NaCl = -1
·
biloks Br dalam MgBr2 = -1
6)
Jumlah
biloks semua unsur dalam senyawa netral adalah 0 (nol).
Contoh:
·
jumlah
biloks
unsur-unsur dalam NaCl = 0
·
jumlah
biloks
unsur-unsur dalam H2S = 0
·
jumlah
biloks
unsur-unsur dalam NH3 = 0
7)
Biloks ion monoatom sama dengan
muatannya.
Contoh:
·
biloks ion K+ =
+1
·
biloks ion F- =
-1
·
biloks ion Mg2+ = +2
·
biloks ion O2- =
-2
8)
Jumlah biloks
ion poliatomik sama dengan muatannya.
Contoh:
·
jumlah biloks ion SO42- = -2
·
jumlah biloks ion Cr2O72- = -2
·
jumlah biloks ion NH4+ = +1
CONTOH SOAL
Tentukan bilangan oksidasi:
a. O dalam O2
b. Fe dalam Fe2O3
c. S dalam H2SO4
d. Cr dalam Cr2O72-
e. S dalam Fe2(SO4)3
Penyelesaian
Untuk menentukan bilangan oksidasi suatu
spesi dalam senyawa perhatikan kembali aturan-aturan penentuan bilangan
oksidasi yang telah dijelaskan di atas.
a. Biloks O dalam O2 = 0,
karena tidak berikatan dengan unsur lain, sesuai aturan 1.
b. Fe dalam Fe2O3
Fe2O3 = 0 (sesuai aturan 6)
(2
x biloks Fe) + (3 x biloks O) = 0
(2
x biloks Fe) + (3 x (-2)) =
0
(2
x biloks Fe) – 6 = 0
(2 x biloks Fe) = +6
biloks Fe = +6 / 2
= +3
c. S dalam H2SO4
H2SO4 = 0
(sesuai aturan 6)
(2 x biloks H)
+ biloks S
+ (4 x biloks O) = 0
(2 x 1) + biloks S
+ (4 x (-2)) =
0
2 + biloks S
- 8 = 0
biloks S =
8 – 2 = +6
d. Cr dalam Cr2O72-
Cr2O72- =
-2 (sesuai aturan 8)
(2
x biloks Cr) + (7 x biloks
O) =
-2
(2
x biloks Cr) + (7 x (-2)) =
-2
(2
x biloks Cr) - 14 = -2
2
x biloks Cr = -2 + 14
biloks Cr = +12 / 2 = +6
e. Fe2(SO4)3
Senyawa
Fe2(SO4)3 merupakan senyawa ionik yang
tersusun dari ion Fe3+ dan ion SO42-, sehingga
bioks Fe3+ adalah +3, sedangkan biloks S dalam SO42-
adalah +6. Untuk membuktikan bahwa biloks Fe dan S dalam Fe2(SO4)3
berturut-turut adalah +3 dan+6 dapat dilihat pada perhitungan berikut.
2
x biloks Fe + 3 x biloks S + 12 x biloks O = 0
2 x 3 + 3 x 6 + 12 x (-2)
= 0
6 + 18 – 24 = 0
Uji Kompetensi
1.
Tulislah
kelemahan reaksi redoks berdasarkan pelepasan dan penangkapan oksigen.
2.
Jelaskan
apa yang dimaksud dengan bilangan oksidasi.
3.
Tentukan
bilangan oksidasi:
a.
Cl-
b.
Ca2+
c.
H dalam H2
d.
N dalam HNO3
e.
C dalam CaCO3
f.
Mn dalam KMnO4
g.
S dalam SO42-
h.
N dalam NH4+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar