Apa itu perunggu? Definisi, Komposisi, dan Sifat

(Sumber gambar )


A. PENDUHULUAN
WANIBESAKc - Salah salah satu logam paling awal yang dikenal manusia adalah perunggu. Perunggu digunakan dalam patung dan seni karena memiliki warna yang indah menyerupai warna emas. 
Kuningan didefinisikan sebagai paduan yang terbuat dari tembaga dan logam lain, biasanya timah. Komposisi kimianya bervariasi, namun perunggu paling modern adalah paduan antara tembaga 88% dan timah 12%. Perunggu juga mengandung unsur-unsur kimia yang lain seperti mangan, aluminium, nikel, fosfor, silikon, arsen, atau seng.

Meskipun perunggu adalah paduan yang terdiri dari tembaga dengan timah dan kuningan yang merupakan paduan tembaga dengan seng, penggunaan modern telah mengaburkan garis batas antara kuningan dan perunggu. Kini, paduan tembaga yang biasanya disebut sebagai kuningan, dengan perunggu kadang dianggap sebagai salah satu jenis kuningan. Untuk menghindari kebingungan, museum dan beberapa buku teks biasanya menggunakan istilah inklusif "paduan tembaga". Dalam sains dan teknik, perunggu dan kuningan didefinisikan sesuai dengan komposisi unsurnya.

B. SIFAT PERUNGGU
Perunggu biasanya menyerupai emas namun keras dan rapuh. Sifat-sifat tergantung pada komposisi spesifik paduan dan juga bagaimana hal itu diproses. Berikut adalah beberapa ciri khas:
- Sangat ulet.
- Perunggu menunjukkan daya tahan gesekan yang rendah terhadap logam lain.
- Banyak paduan perunggu menampilkan sifat yang tidak biasa untuk memperluas jumlah kecil saat memadatkan dari cairan menjadi padat. Untuk pengecoran pahatan, ini sangat diharapkan, karena membantu mengisi cetakan. pengecoran pahatan, ini sangat diharapkan, karena membantu mengisi cetakan.
- Rapuh (Brittle), tetapi kurang dibanding besi tuang.
- Setelah terpapar udara, perunggu akan mengalami reaksi oksidasi, tapi hanya pada lapisan luarnya. Lapisan ini terdiri dari tembaga oksida, yang akhirnya berubah menjadi tembaga karbonat. Lapisan oksida yang terbentuk dapat melindungi interior logam dari korosi lebih lanjut. Walaupun demikian, jika klorida hadir (seperti dari air laut), bentuk klorida tembaga, yang dapat menyebabkan "penyakit perunggu (bronze disease)" - suatu kondisi di mana korosi bekerja melalui logam dan menghancurkannya.
- Tidak seperti baja, perunggu yang permukaannya keras tidak akan menimbulkan percikan api. Hal ini membuat perunggu dimanfaatkan sebagai logam keras di sekitar bahan kimia yang mudah terbakar atau mudah meledak.


C. ZAMAN PERUNGGU
Zaman Perunggu adalah nama yang diberikan pada periode waktu ketika perunggu adalah logam terkuat (tersulit) yang banyak digunakan. Ini adalah milenium sekitar ke-4 SM waktu kota Sumeria di Timur Dekat.
Usia perunggu di China dan India terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Bahkan selama Zaman Perunggu, terdapat beberapa barang yang dibuat dari besi meteorit, tetapi peleburan besi jarang terjadi. Zaman Perunggu diikuti oleh Zaman Besi, dimulai sekitar tahun 1300 SM. Bahkan selama Zaman Besi, perunggu masih banyak digunakan.

Sejak perunggu ditemukan, manusia membuat benda-benda yang lebih baik daripada segala benda yang diciptakan pada zaman sebelumnya. Alat-alat, senjata, dan material bangunan lainnya yang dibuat dari perunggu bisa lebih keras dan lebih tahan daripada peralatan sebelumnya yang terbuat dari batu dan tembaga. 
Pada awalnya perunggu dicampur dengan arsenik untuk membentuk perunggu arsenik. Berikutnya timah yang digunakan, dan timah menggantikan posisi arsen di akhir abad ke-3 sebelum masehi. Campuran antara perunggu dan timah lebih unggul dibandingkan campran perunggu arsenik karena proses pembentukan dan pembuatannya lebih mudah. Selain itu, timah juga tidak beracun, jika dibandingkan dengan arsen yang sangat beracun.

D. PENGGUNAAN PERUNGGU
Perunggu digunakan dalam arsitektur sebagai elemen struktur dan disain, untuk bantalan karena sifat tahan gesekannya, dan sebagai fosfor perunggu yang digunakan dalam instrumen musik, kontak listrik, dan baling-baling kapal. 

Perunggu aluminium yang keras dan tahan aus digunakan untuk membuat peralatan mesin dan beberapa bantalan. Perunggu Wool (Bronze wool) digunakan sebagai baja wool (steel wool) oleh tukang kayu karena tidak menghitamkan kayu. Perunggu juga telah digunakan untuk membuat koin. Sebagian besar koin "tembaga" sebenarnya adalah perunggu, yang terdiri dari paduan antara tembaga dengan timah 4% dan seng 1%.

Perunggu telah digunakan sejak zaman kuno untuk membuat patung. Raja Asyur, Sennacherib (706-681 SM) mengklaim sebagai orang pertama yang membangun patung perunggu besar menggunakan cetakan dua bagian, walaupun metode lilin yang hilang digunakan untuk membuang patung jauh sebelum waktu ini.

Patung perunggu dianggap sebagai bentuk patung tertinggi dalam seni Yunani Kuno, meski hanya sedikit yang tersisa, karena perunggu adalah bahan berharga yang kekurangan pasokan pada periode Late Antique (zaman akhir) dan abad pertengahan. Zaman akhir adalah periodisasi yang digunakan oleh sejarawan untuk menggambarkan masa transisi dari zaman kuno ke Abad Pertengahan di daratan Eropa, dunia Mediterania, dan Timur Dekat (Asia Barat).


DAFTAR PUSTAKA
Anne Marie Helmenstine, Ph.D. What Is Bronze? Devinition, Composition and Properties. Diperbaharui pada 11 Februari 2017. Online. 
 Anne Marie Helmenstine, Ph.D. Composition and Properties of Bronze.  () diakses pada Minggu, 18 Februari 2018.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *