7 Penyakit Menakutkan Akibat Bakteri


Bakteri (Sumber gambar: psy.org

Bakteri adalah organisme yang menakjubkan. Mereka berada di sekitar kita dan banyak bakteri sangat membantu kita. Bakteri membantu pencernaan makanan, penyerapan nutrisi, produksi vitamin, dan perlindungan terhadap mikroba berbahaya lainnya. Sebaliknya, sejumlah penyakit yang berdampak pada manusia disebabkan oleh bakteri. 
Bakteri yang menyebabkan penyakit disebut bakteri patogen, dan mereka melakukannya dengan cara memproduksi zat beracun yang disebut endotoksin dan eksotoksin. Zat ini bertanggung jawab atas gejala-gejala yang terjadi dengan penyakit terkait bakteri. Gejalanya bisa berkisar dari yang ringan sampai yang serius, dan beberapa bisa mematikan. Mari kita lihat tujuh penyakit menakutkan yang disebabkan oleh bakteri.

1. NECROTIZING FASCIITIS (FLESH-EATING DISEASE)
Necrotizing fasciitis adalah infeksi serius yang paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pyogenes. Streptococcus pyogenes adalah bakteri berbentuk cocci yang biasanya menjajah kulit dan area tenggorokan tubuh. 
Streptococcus pyogenes termasuk bakteri pemakan daging, menghasilkan racun yang menghancurkan sel tubuh, khususnya sel darah merah dan sel darah putih. Hal ini dapat menyebabkan kematian jaringan yang terinfeksi atau necrotizing fasciitis. 
Jenis bakteri lain yang juga dapat menyebabkan necrotizing fasciitis meliputi Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Klebsiella, dan Clostridium.
Orang-orang mengalami jenis infeksi ini paling sering disebabkan oleh masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui luka atau bagian terbuka lainnya di kulit. 
Fasciitis necrotizing biasanya tidak menyebar dari orang ke orang dan biasanya terjadi secara acak. Individu sehat dengan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan benar, dan melakukan perawatan luka yang baik berisiko rendah untuk mengalami penyakit ini.

2. INFEKSI STAPH
Staphylococcus aureus yang resisten Methicillin (MRSA) adalah bakteri yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius. 
MRSA adalah bakteri Staphylococcus aureus atau bakteri Staph, yang telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik seperti penisilin, termasuk methicillin. 
MRSA biasanya menyebar melalui kontak fisik dan harus menembus kulit, melalui luka misalnya, agar bisa menyebabkan infeksi. MRSA paling sering diakuisisi sebagai akibat tinggal di rumah sakit. Bakteri ini bisa menempel pada berbagai jenis instrumen, termasuk peralatan medis. Jika bakteri MRSA mendapatkan akses ke sistem tubuh bagian dalam dan menyebabkan infeksi Staph, konsekuensinya bisa berakibat fatal. Bakteri ini bisa menginfeksi tulang, persendian, katup jantung, dan paru-paru.

03. MENINGITIS 
Meningitis bakteri adalah radang selubung pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai meninges. Ini adalah infeksi serius yang bisa berakibat pada kerusakan otak dan bahkan kematian. 
Sakit kepala yang parah berakibat pada kerusakan otak dan bahkan kematian. Sakit kepala yang parah merupakan gejala meningitis yang paling umum. Gejala lainnya meliputi kekakuan leher dan demam tinggi.
Meningitis dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Sangat penting bahwa antibiotik sesegera diberikan setelah terinfeksi untuk membantu mengurangi risiko kematian. Vaksin meningokokus dapat membantu mencegahnya bagi mereka yang paling berisiko terkena penyakit ini.
Bakteri, virus, jamur, dan parasit semuanya dapat menyebabkan meningitis. Meningitis bakteri dapat disebabkan oleh sejumlah bakteri. 
Bakteri spesifik yang menyebabkan meningitis bervariasi berdasarkan usia orang yang terinfeksi. Untuk orang dewasa dan remaja, Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum penyakit ini. 
Pada bayi baru lahir, penyebab paling umum meningitis adalah Streptococcus Grup B, Escherichia coli, dan Listeria monocytogenes.

4. PNEUMONIA
Pneumonia adalah infeksi paru-paru. Gejalanya meliputi demam tinggi, batuk, dan sulit bernafas. Sejumlah bakteri dapat menyebabkan pneumonia paling umum adalah Streptococcus pneumoniae.
Streptococcus pneumoniae biasanya berada di saluran pernafasan dan biasanya tidak menyebabkan infeksi pada individu sehat. Dalam beberapa kasus, bakteri menjadi patogen dan menyebabkan pneumonia. Infeksi biasanya dimulai setelah bakteri dihirup dan bereproduksi secara cepat di paru-paru. 
Streptococcus pneumoniae juga bisa menyebabkan infeksi telinga, infeksi sinus, dan meningitis. Jika diperlukan, kebanyakan pneumonia memiliki probabilitas penyembuhan yang tinggi dengan pengobatan antibiotik. 
Vaksin pneumokokus dapat membantu mencegah orang-orang yang paling berisiko terkena penyakit ini.

5. TUBERKULOSIS
Tuberkulosis atau yang disingkat TBC merupakan penyakit menular paru-paru dan bisa mematikan jika tidak dilakukan perawatan yang tepat. Hal ini biasanya disebabkan oleh bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui udara saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bahkan berbicara.
Di sejumlah negara maju, TBC meningkat seiring dengan meningkatnya infeksi HIV karena melemahnya sistem kekebalan tubuh orang-orang terinfeksi HIV. Antibiotik digunakan untuk mengobati tuberkulosis. 
Isolasi untuk membantu mencegah penyebaran infeksi aktif juga khas mengobati penyakit ini. Pengobatan bisa berlangsung lama, berlangsung dari 6 bulan sampai satu tahun, tergantung dari tingkat keparahan infeksi.

6. KOLERA
Kolera adalah infeksi usus yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Kolera adalah penyakit bawaan makanan yang biasanya disebarkan oleh makanan dan air yang terkontaminasi dengan Vibrio cholerae. Di seluruh dunia, sekitar 3 sampai 5 juta kasus per tahun dengan sekitar 100.000 kematian terjadi.
Sebagian besar kasus infeksi terjadi di daerah yang air bersih dan sanitasi makanan tidak terjaga. Kolera bisa berkisar dari ringan hingga berat. Gejala bentuk parah meliputi diare, muntah, dan kram. Kolera biasanya diobati dengan menghidrasi individu yang terinfeksi.

7. DISENTRI
Disentri Bacillary adalah peradangan usus yang disebabkan oleh bakteri dalam genus Shigella. Mirip dengan kolera, disentri disebarkan oleh makanan dan air yang terkontaminasi. 
Disentri juga disebarkan oleh individu yang tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet. Gejala disirual bisa berkisar dari ringan hingga berat. Gejala parah termasuk diare berdarah, demam tinggi, dan nyeri.
Seperti kolera, disentri biasanya diobati dengan hidrasi. Bisa juga diobati dengan antibiotik berdasarkan tingkat keparahannya.
Cara terbaik untuk mencegah penyebaran disentri adalah dengan mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar sebelum menangani makanan dan menghindari minum air lokal di daerah yang berisiko terkena disentri.

SUMBER RUJUKAN
Regina Bailey. 2017. Online. (www.thoughtco.com/scary-diseases-caused-by-bacteria-373276) diakses pada 13 Agustus 2017.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *