WANIBESAKc - Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering menjumpai yang namanya batu permata. Batu permata yang
dijumpai memiliki warna dan bentuk yang berbeda-beda antara satu dengan
lainnya. Warna-warna yang dihasilkan oleh batu permata disebabkan oleh adanya
ion-ion logam transisi dalam batu permata tersebut.
Oleh karena itu tanpa
hadirnya ion-ion logam transisi maka batu permata tidak akan berwarna dan tentu
tidak saja menarik seperti yang dilihat sehari-hari. Batu permata yang dimaksud
di sini bukan intan walaupun intan termasuk golongan batu permata. Intan murni
hanya tersusun dari atom karbon tanpa unsur-unsur transisi maupun unsur yang
lain.
BEBERAPA JENIS BATU PERMATA
* Ruby
Ruby atau yang sering disebut sebagai merah delima yang merupakan
salah satu bentuk kristal dari Al2O3. Disebut sebagai
merah delima karena ruby memiliki warna merah seperti warna delima. Warna merah
yang dihasilkan oleh ruby akibat digantinya 1% ion Al3+ oleh ion Cr3+
dalam struktur kristalnya, yakni Al2O3. Jadi warna merah
yang dihasilkan oleh ruby berasal dari ion Cr3+.
* Ratna Cempaka dan Sapphire
Jika ion Al3+
dalam struktur kristal Ruby yakni Al2O3 diganti oleh ion
Fe3+ maka akan diperoleh permata dengan warna kuning yang disebut
ratna cempaka (topaz). Sedangkan apabila ion Al3+ dalam struktur
kristal Al2O3 diganti oleh campuran ion-ion Fe2+
dan Ti4+ maka akan diperoleh permata dengan warna biru yang sangat
menarik. Permata ini disebut sapphire yang terkenal dengan warna birunya (blue
sapphire).
* Zamrud
Gambar zamrud atau emerald (Sumber gambar: themerkle.com/what-is-the-emerald-project/) |
Zamrud atau yang sering disebut sebagai Emerald merupakan batu
permata kristal beril yang berwarna hijau hingga hijau tua. Beryl sama dengan
berilium aluminium silikat, BeO.Al2O3.6SiO2.
Warna hijau yang dimiliki oleh zamrud adalah akibat digantinya ion Al3+
dalam struktur kristal oleh ion Cr3+.
* Alexandrite
Gambar Alexandrite sintetis (Sumber gambar: www.gemsociety.org/article/is-synthetic-alexandrite-real-alexandrite/) |
Alexandrite merupakan
batu permata yang warnanya bisa berubah tergantung suber cahaya yang mengenai
permukaannya. Bila permukaannya dikenai cahaya senter warnanya adalah merah,
sedangkan bila dikenai cahaya matahari warnanya adalah biru. Alexandrite
merupakan kristal krisoberil (Chrysoberyl = berlium aluminat, BeO.Al2O3) di mana sekitar 1% ion Al3+ dalam struktur kristalnya diganti oleh ion Cr3+.
* Aquamarine
Gambar Varieties dari Beryl: Emerald, Aquamarine, Morganite, Bixbite, dan Heliodorl. photo Jeff Scovil. (Sumber gambar: www.geologyin.com/2017/05/the-different-beryl-varieties-with.html) |
Warna yang tepat dari
aquamarine tergantung pada pengotor berada di beril. Aquamarine bisa menjadi
batu permata yang sangat mahal. Warna yang paling banyak dicari adalah biru
murni.
Warna biru pucat
aquamarine dikaitkan dengan Fe2+. Ion Fe3+ menghasilkan
warna kuning keemasan, dan saat keduanya Fe3+ dan Fe2+
hadir, maka akan nampak biru gelap seperti dimaxixe. Dekolorasi warna maxixe
oleh cahaya atau panas karenanya mungkin disebabkan oleh transfer muatan antara
Fe3+ dan Fe2+.
Versi biru aquamarine
yang dalam disebut maxixe. Maxixe biasa ditemukan di negara Madagaskar.
Warnanya memudar menjadi putih saat terkena sinar matahari atau mengalami
perlakuan panas, meski warnanya kembali dengan iradiasi.
* BATU PERMATA BUATAN
Struktur kristal batu
permata bermacam-macam tergantung bagaimana ia dibentuk di alam. Saat ini
banyak jenis batu permata telah diproduksi di dalam laboratorium maupun oleh
perusahaan-perusahaan. Batu permata yang telah diproduksi dalam jumlah banyak
adalah ruby dan sapphire.
Batu permata yang
disintesis sebagian besar digunakan sebagai perhiasan. Hal ini tidak terlepas
dari sifatnya yang menarik. Batu permata yang diperoleh dari alam dan yang
disintesis sangat sukar untuk dibedakan. Kedunya hanya dapat dibedakan oleh
ahli batu permata yang telah berpengelaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar