1. Titanium dinamakan
sesuai dengan nama Titans dalam mitologi. Dalam mitologi Yunani, para Titan
adalah dewa-dewa Bumi. Penguasa Titans, Cronus, digulingkan oleh para dewa yang
lebih muda, dipimpin oleh anaknya, Zeus (penguasa dewa Olimpia).
2. Nama asli untuk unsur
titanium adalah manaccanite. Logam tersebut ditemukan pada tahun
1791 oleh William Gregor, seorang pendeta di sebuah desa di Cornwall Selatan
dari Kerajaan Inggris bernama Manaccan. Gregor melaporkan penemuannya ke Royal
Geological Society of Cornwall dan menerbitkannya di jurnal ilmiah Jerman
Crell's Annalen.
Biasanya, penemu unsur lah yang menamakan unsur
yang dia temukan, namun titanium berbeda. Apakah gerangan yang terjadi? Pada
tahun 1795, ahli kimia Jerman Martin Heinrich Klaproth menemukan logam itu
secara independen dan menamainya titanium, untuk Titans Yunani. Klaproth
mengetahui tentang penemuan Gregor sebelumnya dan memastikan kedua unsur itu
satu dan sama. Dia memuji Gregor dengan penemuan unsur itu. Walaupun sudah
ditemukan logam tersebut belum terisolasi dalam bentuk murni sampai tahun 1910,
oleh ahli metalurgi Matthew Hunter dari Schenectady, New York.
3. Titanium adalah unsur
yang melimpah dan merupakan unsur ke-9 yang paling melimpah di kerak bumi.
Unsur ini hanya ditemukan terikat dengan unsur
lain, tidak bebas di alam dalam keadaan murni. Sebagian besar titanium di Bumi
ditemukan di batuan beku (vulkanik). Hampir setiap batuan beku mengandung
titanium.
4. Meskipun titanium
digunakan dalam banyak produk, hampir 95% logam yang dimurnikan digunakan untuk
membuat titanium dioksida, TiO2. Titanium dioxide adalah pigmen
putih yang digunakan dalam cat, tabir surya, kosmetik, kertas, pasta gigi, dan
banyak produk lainnya.
5. Salah satu
karakteristik titanium adalah kekuatannya yang sangat tinggi. Meski sudah 60%
lebih padat dari aluminium, unsur kimia ini dua kali lebih kuat. Kekuatannya
sebanding dengan baja, tapi titanium lebih ringan 45%.
6. Karakteristik lain
yang menonjol dari titanium adalah ketahanan korosi yang tinggi. Resistansi
sangat tinggi, diperkirakan unsur titanium hanya akan mengalami korosi setebal
selembar kertas setelah 4.000 tahun terendam di air laut.
7. Titanium digunakan
dalam implan medis dan untuk perhiasan karena dianggap tidak beracun dan tidak
reaktif. Namun perlu diwaspadai karena partikel halus titanium sebenarnya
sangat berbahaya.
8. Kontainer titanium
mungkin memiliki aplikasi untuk penyimpanan limbah nuklir jangka panjang. Hal
ini disebabkan karena ketahanan korosi yang tinggi. Sebuah kontainer titanium
bisa bertahan hingga 100.000 tahun.
9. Emas 24k sebenarnya
bukan emas murni, melainkan paduan emas dan titanium. Titanium 1% tidak cukup
untuk mengubah karat emas, namun menghasilkan logam yang jauh lebih tahan lama
daripada emas murni.
10. Titanium adalah unsur
logam golongan transisi dan memiliki beberapa sifat yang biasa terlihat pada
logam lain, seperti kekuatan tinggi dan titik lebur tinggi (3.034 °F atau 1.668
°C).
11. Tidak seperti
kebanyakan logam lainnya, unsur ini bukanlah konduktor panas atau listrik yang
sangat baik dan tidak terlalu padat. Titanium bersifat nonmagnetik.
TITANIUM DIOKSIDA (TiO2)
Titanium dioksida (TiO2) atau
titanium(IV) oksida atau titania, adalah oksida titanium alami. Pigmen putih, titanium
dioksida digunakan dalam cat (seperti titanium putih atau pigmen putih 6), dan
tabir surya karena kemampuannya untuk membiaskan cahaya dan menyerap sinar
ultraviolet. Menurut Survei Geologi AS, 95 persen titanium yang ditambang
diubah menjadi pigmen titanium dioksida, dan 5 persen sisanya masuk ke bahan
kimia manufaktur, logam, karbida, dan pelapis.
Titanium dioxide juga biasanya digunakan dalam
pengobatan, kosmetik, dan pasta gigi, dan sebagai bahan tambahan makanan
(sebagai E171) untuk memutihkan produk atau membuatnya terlihat lebih buram.
Beberapa produk makanan dengan tambahan E171 meliputi frosting, permen karet,
marshmallow, dan suplemen.
Tidak ada batasan penggunaan titanium dioksida
dalam produk makanan. Namun, sebuah studi baru pada tikus, yang diterbitkan
dalam jurnal Gut, menunjukkan bahwa partikel titanium dioksida mungkin sangat
merusak usus dengan penyakit usus inflamasi tertentu.
Periset di Universitas Zurich di Swiss menemukan
bahwa ketika sel-sel usus menyerap partikel titanium dioksida, mukosa usus
tikus yang mengalami kolitis menjadi meradang dan rusak.
Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan
kolitis ulserativa telah meningkat di negara-negara Barat selama
bertahun-tahun. Kondisi ini ditandai dengan reaksi autoimun yang ekstrim
terhadap usus.
Beberapa faktor berperan dalam perkembangan
penyakit ini, termasuk genetika dan lingkungan seperti gaya hidup dan gizi.
Kini para peneliti Swiss telah menemukan bahwa titanium dioksida nanopartikel,
yang biasa ditemukan pada pasta gigi dan banyak produk makanan, dapat
memperburuk reaksi inflamasi ini sampai tingkat yang lebih tinggi lagi.
Selain itu, konsentrasi partikel titanium
dioksida yang lebih tinggi dapat ditemukan pada darah pasien dengan kolitis
ulserativa. Ini berarti partikel ini bisa diserap dari makanan di bawah kondisi
penyakit tertentu, jelas peneliti dalam rilis berita.
Meskipun temuan ini belum dikonfirmasi pada
manusia, para peneliti menyarankan agar pasien dengan kolitis harus menghindari
menelan partikel titanium dioksida.
DAFTAR PUSTAKA
#
By Stephanie Pappas, Live
Science Contributor | October 3, 2017. Facts About Titanium. Online. (www.livescience.com/29103-titanium.html)
diakses pada Kamis, 11 Desember 2018.
# #
Anne Marie Helmenstine,
Ph.D. Updated June 22, 2017. Online. 10 Titanium facts. (www.thoughtco.com/facts-about-titanium-609274)
diakses pada Kamis, 11 Desember 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar