31 Fakta tentang Osteoporosis



Tulang keropos atau osteoporosis terjadi karena perubahan struktur tulang akibat hilangnya masa tulang, matriks mineral dan protein sehingga membuat membuat tulang seseorang menjadi sangat rapuh. Osteoporosis hanya dapat diketahui menggunakan sinar-X dan dikonfirmasi dengan tes untuk mengukur kepadatan tulang. Satu-satunya gejala yang muncul dan membuat seseorang merasakan nyeri karena osteoporosis adalah setelah patah tulang. Karena osteoporosis tidak menyakitkan dan tidak memiliki tanda peringatan, ahli medis menyebutnya silent disease (penyakit bisu).
Osteoporosis secara resmi dikenal sebagai penyakit pada tahun 1800_an, ketika ahli bedah Inggris Astley Cooper (1768-1841) menggambarkannya dan mencatat bahwa itu hal biasa yang menyerang orang tua.
Pada tahun 1820, dokter Prancis Jean Lobstein (1777-1835) menamai penyakit ini "osteoporosis" karena lubang tulang pasien atau pori-pori tulang lebih besar dari lubang normal. Istilah osteoporosis berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata osteon yang berarti "tulang", dan poros yang berarti "bagian" atau "ruang".
Kepadatan tulang yang rendah tidak selalu berarti osteoporosis. Ketika kepadatan tulang lebih rendah dari normal tetapi tidak cukup rendah untuk memenuhi syarat sebagai osteoporosis disebut osteopenia. Orang yang mengalami osteopenia memiliki peningkatan risiko terkena osteoporosis, tetapi mereka mungkin dapat mengikuti rencana perawatan yang lebih konservatif yang tidak termasuk obat-obatan. Orang dengan massa tulang rendah juga memiliki risiko patah tulang yang lebih tinggi, tetapi tidak setinggi orang dengan osteoporosis.

FAKTA LAIN OSTEOPOROSIS
1. Kerangka dan mumi kuno menunjukan bahwa penyakit osteoporosis telah ada selama ribuan tahun.
2. Sendi berderit atau berbunyi bukan merupakan gejala osteoporosis. Osteoporosis bukan penyakit sendi.
3. Tes sederhana yang digunakan untuk mengukur kepadatan mineral tulang (bone density scan) disebut Dual energy X-ray absorptiometry (AXA atau DEXA).
4. Patah tulang belakang merupakan jenis kerusakan tulang yang paling umum terjadi akibat osteoporosis. Selain patah tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis paling sering terjadi di pergelangan tangan, bahu, dan pinggul.
Gambar Patah tulang akibat osteoporosis
(Sumber gambar: factretriever.com/osteoporosis-facts)

5. Patah tulang akibat osteoporosis berbeda dengan patah tulang pada mereka yang tidak memiliki penyakit ini. Para ilmuwan mencatat bahwa, proses penyembuhan patah tulang akibat osteoporosis sering lebih lambat dan kurang lengkap dibanding tulang normal. Hal ini mungkin karena tulang orang yang mengalami osteoporosis mengandung lebih sedikit mineral tulang dan bahan lainnya, yang sangat dipelukan dalam proses penyembuhan.
6. Kalsium hanyalah salah satu mineral yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang.
7. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa remaja laki-laki yang mengonsumsi kalsium kurang dari 1.000 miligram setiap hari dan remaja perempuan yang asupan kalsiumnya kurang dari 850 miligram setiap hari, tidak akan mencapai massa tulang optimal mereka.
8. Jumlah kalsium maksimum yang dibutuhkan anak-anak yang berusia antara 9 dan 18 sebesar 1.300 mg/hari. Untuk wanita pascamenopause, tunjangan diet yang disarankan (Recommended Dietary Allowance, RDA) adalah 1.200 mg per hari. Kebanyakan dokter merekomendasikan 1.500 mg kalsium setiap hari untuk seseorang yang telah didiagnosis menderita osteoporosis.
9. Kombinasi kolagen dan berbagai mineral membuat tulang menjadi salah satu bahan alami terkuat dan paling fleksibel di bumi. Satu inci kubik tulang bisa menahan beban hingga 20.000 pound, artinya tulang lebih kuat empat kali dibanding beton.
10. Ada banyak situasi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoporosis, termasuk penyakit kronis seperti penyakit hati atau ginjal, penggunaan kortikosteroid kronis seperti prednisone, sulit menyerap nutrisi karena masalah perut atau usus, kekurangan estrogen atau testosteron, penggunaan berlebihan dari tembakau atau alkohol, berat badan rendah, anoreksia nervosa, kurang olahraga, beberapa obat, lama imobilisasi, gizi buruk, rendah vitamin D, asupan kafein yang tinggi, pembengkakan, dan stres kronis.
11. Cara yang paling efektif untuk mencegah terjadinya osteoporosis adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan kalsium, olahraga teratur, dan tidak merokok atau minum minuman beralkohol secara berlebihan.
12. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat osteoporosis tertinggi di dunia. Sedangkan Singapura, Hong Kong, Jepang, dan beberapa bagian Afrika Selatan secara historis memiliki tingkat osteoporosis yang sangat rendah.
13. Penelitian menunjukkan bahwa minuman ringan, terutama yang mengandung asam fosfat, meningkatkan risiko osteoporosis. Soda pop telah dijuluki "osteoporosis in a can".
14. Pada usia 80, seorang perokok memiliki kepadatan tulang 6% sampai 10% lebih rendah daripada bukan perokok.
15. Setidaknya 30 gen telah dikaitkan dengan perkembangan osteoporosis.
16. Berbagai studi ilmiah menunjukkan bahwa operasi bariatrik dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
17. Seorang astronot lebih berisiko terkena osteoporosis karena kelebihan berat badan yang berkepanjangan. Ternyata gaya gravitasi sangat penting untuk tulang yang kuat.
18. Anoreksia biasanya memiliki kadar glukokortikoid tinggi yang disebut kortisol, yang berkontribusi terhadap kehilangan tulang sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya osteoporosis. Remaja yang memiliki anoreksia telah ditemukan memiliki kepadatan tulang belakang 25% lebih rendah dari pada remaja sehat.
19. Osteoporosis lebih sering terjadi di negara maju daripada di negara berkembang, di antara penduduk kota daripada penduduk desa. Yang lebih mengejutkan, osteoporosis sering terjadi di negara-negara di mana makanan yang mengandung proporsi susu, keju, dan produk susu lainnya lebih signifikan daripada di negara-negara di mana konsumsi produk susu sedikit, bahkan tidak ada.
20. Di seluruh dunia, Yayasan Osteoporosis Internasional mengatakan bahwa satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria memiliki osteoporosis, dengan total lebih dari 200 juta orang.
21. Menurut American Medical Association, antara 20% dan 30% wanita yang telah mengalami menopause memiliki osteoporosis dan 30% lainnya memiliki kepadatan tulang rendah.
22. Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF), 80% dari mereka yang menderita osteoporosis adalah wanita.
Perbandingan tulang sehat dan keropos
(Sumber gambar factretriever.com/osteoporosis-facts)

23. Wanita lebih mungkin terkena osteoporosis karena mereka biasanya memiliki lebih sedikit massa tulang dibanding pria. Wanita yang mengalami menopause juga mengalami kehilangan estrogen secara mendadak. Estrogen merupakan hormon seks yang membantu membangun dan menjaga kesehatan tulang.
24. Hormon testosteron pada pria tidak menurun secara tiba-tiba seperti halnya estrogen pada wanita selama menopause. Sebaliknya, testosteron secara bertahap menurun dari sekitar 50 tahun pada pria. Namun, kepadatan tulang pria cenderung tetap sama sampai mereka jauh lebih tua. Tetapi setelah usia 75 tahun, pria dan wanita kehilangan tulang lebih banyak, terutama di pinggul. Ini adalah bagian dari proses penuaan.
25. Wanita kulit putih dan Asia rata-rata memiliki kepadatan tulang 5% sampai 10%  lebih rendah daripada wanita keturunan Afrika Amerika, Mediterania, atau Latin. Hal inilah yang membuat mereka memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi.
26. Wanita dengan kulit cerah dan rambut yang sehat memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis. Wanita kurus dengan pinggul yang sempit juga memiliki risiko terkena osteoporosis lebih tinggi. Studi menunjukkan bahwa orang yang rambutnya berubah abu-abu pada usia 20-an dan lebih dari 50%  abu-abu pada usia 40 memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis.
27. Wanita muda yang diet dan olahraga secara berlebihan juga dapat mengalami amenore dan defisiensi estrogen. Dalam kasus ekstrim, wanita muda bisa mengalami osteoporosis dan patah tulang.
28. Indeks massa tubuh (body mass index (BMI)) 20 atau kurang dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoporosis. Wanita yang kelebihan berat badan memiliki risiko osteoporosis lebih rendah karena sel lemak menghasilkan estrogen. Namun, kelebihan berat badan dikaitkan dengan banyak faktor risiko lainnya.
29. Ilmuwan percaya bahwa ada korelasi antara tingginya kadar gula dalam darah penderita diabetes dan osteoporosis. Diabetes jangka panjang yang tidak terkontrol dapat menyebabkan tingkat osteoporosis secara signifikan lebih tinggi pada penderita diabetes pria.
30. Minum empat cangkir kopi sehari mengurangi asupan kalsium sehingga bisa melipatgandakan kemungkinan patah tulang pinggul.
31. Selebriti yang menderita osteoporosis antara lain Sally Fields, Joan Rivers, Gwyneth Paltrow, dan Meredith Viera.

REFERENSI
- Karin Lehnardt.Published January 22, 2017. 64 Interesting Facts about Osteoporosis. Online. (www.factretriever.com/osteoporosis-facts) diakses pada Minggu, 07 Januari 2018.
- (www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Osteoporosis) dikses pada Jumat, 17 Januari 2020.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *