Tulang keropos atau osteoporosis
terjadi karena perubahan struktur tulang
akibat hilangnya masa tulang, matriks mineral dan protein sehingga membuat
membuat tulang seseorang
menjadi sangat rapuh. Osteoporosis hanya dapat diketahui
menggunakan sinar-X dan dikonfirmasi dengan tes untuk mengukur kepadatan tulang. Satu-satunya gejala yang muncul dan membuat seseorang merasakan nyeri karena osteoporosis adalah
setelah patah tulang. Karena
osteoporosis tidak menyakitkan dan tidak
memiliki tanda peringatan, ahli medis menyebutnya silent disease (penyakit bisu).
Osteoporosis
secara resmi dikenal sebagai penyakit pada tahun 1800_an, ketika ahli bedah
Inggris Astley Cooper (1768-1841) menggambarkannya dan mencatat bahwa itu hal biasa yang menyerang orang tua.
Pada
tahun 1820, dokter Prancis Jean Lobstein (1777-1835) menamai penyakit ini "osteoporosis" karena lubang tulang
pasien atau pori-pori tulang
lebih besar dari lubang normal. Istilah osteoporosis berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata
osteon yang berarti
"tulang",
dan poros yang berarti
"bagian" atau "ruang".
Kepadatan
tulang yang rendah tidak selalu berarti osteoporosis. Ketika kepadatan tulang
lebih rendah dari normal tetapi tidak cukup rendah untuk memenuhi syarat
sebagai osteoporosis disebut osteopenia. Orang yang mengalami osteopenia
memiliki peningkatan risiko terkena osteoporosis, tetapi mereka mungkin dapat
mengikuti rencana perawatan yang lebih konservatif yang tidak termasuk
obat-obatan. Orang dengan massa tulang rendah juga memiliki risiko
patah tulang yang lebih tinggi, tetapi tidak setinggi orang dengan
osteoporosis.
FAKTA LAIN OSTEOPOROSIS
1.
Kerangka dan mumi kuno menunjukan
bahwa penyakit osteoporosis telah ada
selama ribuan tahun.
2. Sendi berderit atau berbunyi bukan merupakan
gejala osteoporosis. Osteoporosis
bukan penyakit sendi.
3. Tes sederhana yang digunakan untuk mengukur kepadatan
mineral tulang (bone density scan) disebut
Dual energy X-ray absorptiometry (AXA atau
DEXA).
4. Patah tulang belakang merupakan jenis kerusakan tulang
yang paling umum terjadi akibat osteoporosis.
Selain
patah tulang belakang, patah tulang akibat osteoporosis
paling sering terjadi di pergelangan
tangan, bahu, dan pinggul.
Gambar Patah tulang akibat osteoporosis (Sumber gambar: factretriever.com/osteoporosis-facts) |
5. Patah tulang akibat
osteoporosis berbeda dengan patah tulang pada mereka yang tidak memiliki
penyakit ini. Para ilmuwan mencatat bahwa,
proses penyembuhan patah
tulang
akibat osteoporosis sering lebih
lambat dan kurang lengkap dibanding
tulang normal. Hal ini mungkin
karena tulang orang yang mengalami osteoporosis mengandung
lebih sedikit mineral tulang dan bahan lainnya, yang sangat dipelukan dalam proses penyembuhan.
6. Kalsium hanyalah
salah satu mineral yang bertanggung jawab untuk menjaga tulang.
7. Berbagai penelitian menunjukkan
bahwa remaja laki-laki yang mengonsumsi
kalsium kurang dari 1.000 miligram setiap hari dan remaja
perempuan yang asupan kalsiumnya
kurang dari 850 miligram setiap hari,
tidak akan mencapai massa tulang optimal mereka.
8. Jumlah kalsium maksimum yang dibutuhkan anak-anak
yang berusia antara 9 dan 18
sebesar 1.300 mg/hari. Untuk wanita
pascamenopause, tunjangan diet yang disarankan (Recommended Dietary Allowance, RDA)
adalah 1.200 mg per hari. Kebanyakan dokter merekomendasikan 1.500 mg kalsium
setiap hari untuk seseorang yang telah didiagnosis menderita osteoporosis.
9. Kombinasi kolagen dan
berbagai mineral membuat tulang
menjadi salah satu bahan alami terkuat dan paling fleksibel di bumi. Satu inci
kubik tulang bisa menahan beban hingga 20.000 pound, artinya tulang lebih kuat empat
kali dibanding beton.
10. Ada banyak situasi
yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoporosis, termasuk
penyakit kronis seperti penyakit hati atau ginjal, penggunaan kortikosteroid kronis seperti prednisone, sulit menyerap nutrisi
karena masalah perut atau usus, kekurangan estrogen atau testosteron,
penggunaan berlebihan dari tembakau atau alkohol, berat badan rendah, anoreksia nervosa, kurang olahraga, beberapa obat, lama imobilisasi, gizi buruk, rendah vitamin D, asupan kafein yang
tinggi, pembengkakan, dan stres kronis.
11. Cara yang paling
efektif untuk mencegah terjadinya osteoporosis
adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dan kalsium,
olahraga teratur, dan tidak merokok
atau minum minuman beralkohol secara
berlebihan.
12. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat osteoporosis
tertinggi di dunia. Sedangkan Singapura, Hong Kong, Jepang, dan beberapa bagian
Afrika Selatan secara historis memiliki tingkat osteoporosis yang sangat
rendah.
13. Penelitian
menunjukkan bahwa minuman ringan, terutama yang mengandung asam fosfat,
meningkatkan risiko osteoporosis.
Soda
pop telah dijuluki "osteoporosis in
a can".
14. Pada usia 80, seorang perokok memiliki
kepadatan tulang 6% sampai 10% lebih rendah daripada bukan perokok.
15. Setidaknya 30 gen
telah dikaitkan dengan perkembangan osteoporosis.
16. Berbagai studi ilmiah menunjukkan bahwa
operasi bariatrik dapat meningkatkan
risiko osteoporosis.
17. Seorang astronot lebih berisiko terkena
osteoporosis karena kelebihan berat badan yang berkepanjangan. Ternyata gaya gravitasi sangat
penting untuk tulang yang kuat.
18. Anoreksia biasanya memiliki
kadar glukokortikoid tinggi yang
disebut kortisol, yang berkontribusi
terhadap kehilangan tulang sehingga
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya osteoporosis. Remaja yang memiliki anoreksia telah ditemukan
memiliki kepadatan tulang belakang 25% lebih rendah dari pada remaja sehat.
19. Osteoporosis lebih
sering terjadi di negara maju daripada di negara berkembang, di antara penduduk
kota daripada penduduk desa.
Yang lebih mengejutkan,
osteoporosis sering terjadi di
negara-negara di mana makanan yang mengandung proporsi susu, keju, dan produk
susu lainnya lebih
signifikan daripada di negara-negara di mana konsumsi produk susu sedikit, bahkan tidak ada.
20. Di seluruh dunia,
Yayasan Osteoporosis Internasional mengatakan bahwa satu dari tiga wanita dan
satu dari lima pria memiliki osteoporosis, dengan total lebih dari 200 juta
orang.
21. Menurut American Medical Association, antara 20%
dan 30% wanita yang telah mengalami menopause memiliki osteoporosis dan 30%
lainnya memiliki kepadatan tulang rendah.
22. Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF),
80% dari mereka yang menderita osteoporosis adalah wanita.
Perbandingan tulang sehat dan keropos (Sumber gambar factretriever.com/osteoporosis-facts) |
23. Wanita lebih mungkin
terkena osteoporosis karena mereka biasanya memiliki lebih sedikit massa tulang
dibanding pria. Wanita yang
mengalami menopause juga mengalami kehilangan estrogen secara mendadak. Estrogen merupakan hormon
seks yang membantu membangun dan menjaga kesehatan tulang.
24. Hormon testosteron pada pria tidak menurun secara tiba-tiba seperti
halnya estrogen pada wanita selama menopause. Sebaliknya, testosteron secara
bertahap menurun dari sekitar 50 tahun pada pria. Namun, kepadatan tulang pria
cenderung tetap sama sampai mereka jauh lebih tua. Tetapi setelah usia 75
tahun, pria dan wanita kehilangan tulang lebih banyak, terutama di pinggul. Ini
adalah bagian dari proses penuaan.
25. Wanita kulit putih
dan Asia rata-rata memiliki kepadatan tulang 5% sampai 10% lebih
rendah daripada wanita keturunan Afrika Amerika, Mediterania, atau Latin. Hal inilah yang membuat mereka memiliki risiko osteoporosis
yang lebih tinggi.
26. Wanita dengan kulit
cerah dan rambut yang sehat memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis.
Wanita kurus dengan pinggul yang sempit juga memiliki risiko terkena osteoporosis lebih
tinggi. Studi menunjukkan bahwa orang yang rambutnya berubah abu-abu pada usia
20-an dan lebih dari 50% abu-abu pada usia 40
memiliki risiko lebih tinggi terkena osteoporosis.
27. Wanita muda yang diet
dan olahraga secara berlebihan juga dapat mengalami amenore dan defisiensi estrogen. Dalam kasus ekstrim, wanita muda bisa mengalami osteoporosis
dan patah tulang.
28. Indeks massa tubuh (body mass
index (BMI)) 20 atau kurang dikaitkan dengan
peningkatan risiko osteoporosis. Wanita yang kelebihan berat badan memiliki
risiko osteoporosis lebih rendah karena sel lemak menghasilkan estrogen. Namun,
kelebihan berat badan dikaitkan dengan banyak faktor risiko lainnya.
29. Ilmuwan percaya bahwa
ada korelasi antara tingginya kadar gula dalam darah penderita diabetes dan
osteoporosis. Diabetes jangka panjang yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
tingkat osteoporosis secara signifikan lebih tinggi pada penderita diabetes
pria.
30. Minum empat cangkir
kopi sehari mengurangi asupan kalsium sehingga bisa melipatgandakan kemungkinan
patah tulang pinggul.
31. Selebriti yang
menderita osteoporosis antara lain Sally Fields, Joan Rivers, Gwyneth Paltrow,
dan Meredith Viera.
REFERENSI
- Karin
Lehnardt.Published January 22, 2017. 64 Interesting Facts about Osteoporosis.
Online. (www.factretriever.com/osteoporosis-facts)
diakses pada Minggu,
07 Januari 2018.
- (www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Osteoporosis)
dikses pada Jumat, 17 Januari 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar