Unsur Krom atau Chromium: Berbagai Fakta Menarik


 
Unsur kromium (Sumber gambar: en.wikipedia.org/wiki/Chromium)
Krom atau kromium terkenal dengan penampilan peraknya yang mengkilap. Saat ini kromium banyak digunakan untuk melapisi mobil, kompor, dan peralatan lainnya untuk melindungi mereka dari korosi serta untuk memperbaiki atau meningkatkan penampilan mereka.
Titik lebur dan struktur stabil kromium juga membuatnya berguna di industri tekstil dan refrakter. Bila dikombinasikan dengan unsur lain, kromium menghasilkan warna-warna cerah yang bisa digunakan sebagai pewarna. Karena hal inilah maka nama dari unsur ini adalah krom dari kata 'chrome'.
Unsur kimia krom secara alami ditemukan dalam banyak senyawa di kerak bumi. Namun perlu berhati-hati karena mengkonsumsi kromium tingkat tinggi dalam air minum yang tercemar atau menghirup asap dari unsur yang dipanaskan dapat menyebabkan bisul, kanker, dan masalah kesehatan lainnya.

FAKTA-FAKTA MANIS
1. Kromium memiliki nomor atom 24 dan termasuk unsur transisi. Ini adalah unsur pertama di golongan 6 atau VIB dalam Tabel Periodik Unsur, dengan massa atom 51,996 dan kerapatan 7,19 gram per sentimeter kubik (cm3).
2. Kromium adalah logam abu-abu keras yang berkilau. Seperti kebanyakan logam transisi lainnya, ia memiliki titik lebur yang tinggi (1907 °C, 3.465 °F) dan titik didih (2671 °C, 4840 °F).
3. Baja menjadi lebih keras, kuat, dan tahan terhadap korosi ketika dipadu dengan kromium.
4. Kromium adalah satu-satunya unsur yang menunjukkan sifat antiferomagnetik dalam keadaan padat dan di bawah suhu kamar. Kromium menjadi paramagnetik di atas suhu 38 °C.
5. Kromium terbentuk secara alami dan terdiri dari campuran dari tiga isotop stabil yaitu Cr-52, Cr-53, dan Cr-54. Kromium-52 adalah isotop yang paling melimpah. Kelimpahan alaminga sekitar 83,789%.
6. Kromium digunakan atau terdapat dalam beberapa hal berikut.
* membuat pigmen atau pewarna (termasuk warna kuning, merah, dan hijau)
* warna kaca hijau
* memberi warna merah pada rubi merah
* memberi warna hijau pada zamrud
* beberapa proses penyamakan
* sebagai pelapis logam dekoratif, dan pelindung korosi
* sebagai katalis.
7. Kromium adalah elemen ke-21 atau ke-22 yang paling melimpah di kerak bumi dengan konsentrasi sekitar 100 ppm.
8. Kebanyakan unsur kromium ditambang sebagai bijih kromit (FeCr2O4). Saat ini bijih kromium ditambang di Afrika Selatan, Zimbabwe, Finlandia, India, Kazakihstan, dan Filipina.
9. Sekitar 75-85% kromium yang diproduksi secara komersial digunakan untuk membuat paduan logam, seperti stainless steel. Sebagian besar kromium yang tersisa digunakan di industri kimia, di foundries dan refractories.
10. Stainless steel adalah paduan besi dengan sekitar 10,5 persen kromium. Stainless steel sangat tahan terhadap korosi dan biasanya digunakan di peralatan makan dapur, perabot dan peralatan masak seperti panci dan wajan stainless steel.
11. Dengan menggunakan teknik yang disebut electroplating, lapisan tipis kromium dapat melapisi benda logam dan plastik, termasuk komponen mobil dan peralatan rumah tangga, untuk memberikan hasil yang mengkilap dan menarik.
Misalnya, desainer otomotif menggunakan pelek/velek dan roda krom untuk merapikan mobil mereka. Pelapisan krom tidak hanya digunakan untuk memperindah penampilan; tetapi juga karena kromium membentuk lapisan oksida pelindung di permukaan. Benda yang dilapisi krom lebih tahan korosi.
12. Kromium ditemukan oleh ahli kimia Prancis Nicolas Louis Vauquelin pada tahun 1797 dari sampel crocoite mineral (timbal kromat). Dia mengetes kromium trioksida (Cr2O3) dengan arang (karbon), yang menghasilkan kristal seperti jarum dari logam kromium. 
Meskipun tidak dimurnikan sampai abad ke-18, orang-orang telah menggunakan senyawa kromium selama ribuan tahun. Dinasti Qin di China menggunakan oksida kromium pada senjatanya. Meski tidak jelas apakah mereka mencari warna senyawa atau sifatnya, namun yang jelas keberadaannya telah melindungi senjata dari degradasi.
13. Nama unsur krom berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata chroma, yang diterjemahkan sebagai "chrom (warna)". Nama "kromium" diajukan oleh ahli kimia Prancis Antoine Francis de Fourcoy dan René-Just Haüy. Ini mencerminkan sifat warna-warni senyawa kromium dan popularitas pigmennya, yang dapat ditemukan dengan warna kuning, oranye, hijau, ungu, dan hitam.
14. Warna senyawa dari unsur krom dapat digunakan untuk memprediksi keadaan oksidasi logam.

EFEK KESEHATAN KROMIUM
Meskipun peran spesifiknya pada manusia tidak jelas, penelitian telah menunjukkan bahwa kromium merupakan elemen penting yang ditemukan dalam RNA dan membantu tubuh menggunakan glukosa. Kromium terkonsentrasi di plasenta, dan kehadirannya di dalam tubuh menurun seiring bertambahnya usia.
Jumlah yang aman adalah sekitar 1 miligram per hari, menurut RSC. Makanan seperti ragi bir, kuman gandum dan ginjal kaya akan kromium. Namun, itu beracun secara berlebihan.
Orang dapat terkena kromium melalui pernapasan, makanan, minuman dan melalui kontak kulit dengan senyawa kromium atau umsur kromium.
Konsentrasi kromium di udara dan air pada umumnya rendah. Dalam air minum konsentrasi kromium biasanya rendah juga, namun air sumur yang terkontaminasi mengandung kromium(VI) yang berbahaya dalam jumlah banyak.
Bagi kebanyakan orang, kromium diperoleh dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung kromium(III). Makanan adalah jalur utama pengambilan kromium, karena kromium (III) terjadi secara alami pada banyak sayuran, buah, daging, ragi, dan biji-bijian. Namun perlu diperhatikan bahwa, berbagai cara penyiapan dan penyimpanan makanan bisa mengubah kandungan kromium makanan. Bila makanan yang dijual di toko disimpan di tangki baja atau kaleng konsentrasi kromium biasanya dapat meningkat.
Kromium(III) merupakan nutrisi penting bagi manusia dan kekurangannya dapat menyebabkan gangguan kondisi jantung, gangguan metabolisme, dan diabetes. Tapi menyerap terlalu banyak kromium(III) bisa menimbulkan efek kesehatan juga, misalnya ruam kulit.
Kromium(VI) adalah bahaya bagi kesehatan manusia, terutama bagi orang-orang yang bekerja di industri baja dan tekstil. Orang yang merokok juga memiliki kemungkinan terkena kromium lebih tinggi.
Kromium(VI) diketahui menyebabkan berbagai efek kesehatan. Bila itu adalah senyawa pada produk kulit, hal itu bisa menyebabkan reaksi alergi, seperti ruam kulit. Setelah menghirup kromium(VI) dapat menyebabkan iritasi hidung dan mimisan.
Masalah kesehatan lainnya yang disebabkan oleh kromium(VI) adalah:
- Ruam pada kulit 
- Sakit perut dan bisul 
- Masalah pernafasan 
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah 
- Ginjal dan kerusakan hati 
- Perubahan materi genetik 
- Kanker paru-paru 
- Kematian

DAFTAR PUSTAKA
- Anne Marie Helmenstine, Ph.D. 2017. 10 Chromium Facts: Facts about the Element Chromium or Cr. Online. (www.thoughtco.com/facts-about-the-element-chromium-606140) diakses pada tanggal Senin, 11 Desember 2018.
- Carol Stoll, Live Science Contributor. November 2017. Online. (www.livescience.com/29194-chromium.html) diakses pada Kamis, 11 Januari 2018.
- (www.lenntech.com/periodic/elements/cr.htm) diakses pada tanggal Senin, 11 Desember 2018.



Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *