WANIBESAKc - Karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2)
sebagian besar dihasilkan dari proses pembakaran kayu dan bahan bakar fosil
seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam, dan oleh makluk hidup selama
proses respirasi.
Selain itu, CO2 juga dapat dihasilkan
dari beberapa sumber berikut.
1. Sebagai hasil samping dalam pembuatan
minuman-minuman beralkohol secara fermentasi. Misalnya bir, wiski, dan vodka.
Persamaan reaksinya:
C6H12O6 → 2CO2
+ 2C2H5OH
2. Proses penguraian termal batu kapur (CaCO3).
Persamaan reaksinya:
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
3. Secara alami karbon dioksida dikeluarkan oleh
gunung merapi dan beberapa mata air panas.
Gas karbon dioksida pada suhu suhu sekitar
−78,51°C langsung membentuk padatan tanpa melalui fasa cair (menyublim) dan
bila padatan CO2 dipanaskan akan langsung menyublim menjadi gas CO2.
Karbon dioksida padat disebut es kering (dry ice).
Para penambang yang yang melakukan penambangan
jauh dari permukaan tanah, biasanya membawa burung kenari untuk mengetahui
konsentrasi CO2 di dalam terowongan. Burung kenari akan mati
terlebih dahulu ketika konsentrasi CO2 mendekati tingkat berbahaya
bagi manusia.
Keracunan karbon monoksida adalah jenis keracunan
udara fatal yang paling umum di banyak negara. Karbon monoksida tidak berwarna,
tidak berbau, dan tidak berasa (hambar), namun sangat beracun. Gas CO ketika
dihirup akan bergabung dengan hemoglobin menghasilkan karboksihemoglobin. Hal
ini akan merebut posisi oksigen dari hemoglobin, sehingga hemoglobin tidak
efektif untuk mengantarkan oksigen ke jaringan tubuh.
Gejala keracunan karbon monoksida yang paling
umum bisa menyerupai jenis keracunan dan infeksi lain, termasuk gejala seperti
sakit kepala, mual, muntah, pusing, kelelahan, dan perasaan lemas. Perlu
diperhatikan bahwa, beberapa orang sering percaya bahwa mereka adalah korban
keracunan makanan, padahal mereka keracunan karbon monoksida.
Gas karbon monoksida dalam laboratorium di buat
dengan cara memanaskan campuran serbuk seng dan kalsium karbonat.
Reaksi yang terjadi sesuai dengan persamaan
reaksi berikut.
Zn + CaCO3 → ZnO + CaO + CO
Selain itu, gas CO dapat pula diperoleh dari
proses reduksi logam menggunakan batu bara (C). hal ini lebih banyak digunakan
dalam industri terutama industri-industri logam.
Contoh:
2Fe2O3 + 3C → 4Fe + 3CO2
Gas karbon monoksida dan karbon dioksida,
walaupun memberi efek negatif bagi makluk hidup maupun lingkungannya, keduanya
memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut.
KEGUNAAN KARBON MONOKSIDA
1. Dengan konsentrasi 0,4-0,5% dimanfaatkan untuk
mempertahankan kesegaran daging biasanya daging sapi dan babi. Hal ini
disebabkan CO dapat berikatan dengan mioglobin darah membentuk
karboksimioglobin yang berwarna merah cerah.
2. Sebagai bahan baku pembuatan metanol.
3. Sebagai reduktor dalam industri-industri
logam.
Karbon monoksida adalah zat reduktif yang kuat,
dan telah digunakan dalam pyrometallurgy untuk menguraikan logam dari bijihnya
sejak zaman kuno. Pada suhu tinggi, karbon monoksida mampu melepaskan oksigen
dari bijih logam membentuk karbon dioksida dalam prosesnya. (Wikipedia,
Carbon monoxide).
4. Karbon monoksida adalah gas industri yang
memiliki banyak aplikasi dalam pembuatan bahan kimia. Sejumlah besar aldehida
diproduksi dengan reaksi hidroformilasi dari alkena, karbon monoksida, dan H2.
(Wikipedia, Carbon monoxide)
5. Digunakan sebagai media penguat pada laser
inframerah bertenaga tinggi. (Wikipedia).
KEGUNAAN KARBON DIOKSIDA
1. Karbondioksida padat (es kering) digunakan
sebagai pendingin. Selain itu uap es kering sering dipakai untuk memberikan
efek asap di dasar panggung pada saat suatu pertunjukan. Asap ini tetap di
permukaan panggung (tidak naik) karena massa jenis gas karbon dioksida lebih
kecil dari udara.
2. Sebagai pemadam kebakaran yang terdapat dalam
tabung pemadam kebakaran. Tabung pemadam kebakaran mengandung gas CO2
yang dicairkan pada tekanan sekitar 60 atm. Massa jenis gas CO2
lebih besar dibading oksigen, sehingga dapat mendesak keberadaan oksigen ketika
disemprotkan. Hal ini, menyebabkan proses pembakaran segera berhenti jika
disemprot pada api yang sedang menyala. Gas CO2 dari tabung pemadam
kebakaran ketika disemprotkan akan membentuk suatu koloid seperti salju yang
menutupi bagian yang disemprot.
3. Gas CO2 ditambahkan ke dalam
minuman-minuman ringan (soft drink) karena dapat memberi kesegaran, disebut
minuman berkarbonasi. Misalnya sprite dan coca-cola. Penambahan ini, tidak
terlepas dari sifat CO2 yang dapat larut dalam air.
4. Karbon dioksida adalah aditif makanan yang
digunakan sebagai pengatur propelan dan keasaman dalam industri makanan. Hal
ini disetujui untuk penggunaan di Uni Eropa (terdaftar dengan nomor E
E290), AS, Australia dan Selandia Baru (terdaftar dengan nomor INS 290).
(Wikipedia).
5. Karbon dioksida cair merupakan pelarut yang
baik untuk banyak senyawa organik lipofilik dan digunakan untuk menghilangkan
kafein dari kopi. Senyawa lipofilik mengacu pada kemampuan senyawa kimia untuk
larut dalam lemak, minyak, lipid, dan pelarut nonpolar seperti heksana atau
toluena. Karbon dioksida telah menarik perhatian di industri pengolahan farmasi
dan kimia lainnya sebagai alternatif yang kurang beracun untuk pelarut
tradisional seperti organoklorida. Senyawa organoklorida disebut juga senyawa
organoklorin, klorokarbon, atau hidrokarbon terklorinasi adalah senyawa organik
yang mengandung paling sedikit satu atom klor berikatan kovalen yang memiliki
efek pada perilaku kimia molekul. (Wikipedia)
6. Karbogen, juga disebut Meduna's Mixture
ditemukan oleh Ladislas Meduna, adalah campuran karbon dioksida dan gas
oksigen. Formula asli Meduna adalah 30% CO2 dan 70% O2,
namun istilah karbogen dapat merujuk pada campuran dua gas ini, dari 1,5%
sampai 50% CO2.
Karbogen digunakan dalam penelitian biologi untuk
mempelajari oksigen in vivo dan arus karbon dioksida, serta menstabilkan pH
menjadi sekitar 7,4 dalam penelitian pada irisan otak akut. (Wikipedia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar