PENDAHULUAN
Nutrisi yang diperlukan oleh tubuh terbagi
menjadi dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien
merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang besar sedangkan
mikronutrien diperlukan dalam jumlah sedikit.
Setiap mikronutrien, walaupun jumlah sedikit
tetapi harus ada karena memainkan peran yang sangat penting dalam tubuh. Salah
satu mikronutrien sangat diperlukan oleh tubuh yaitu iodium.
Fungsi iodium di dalam tubuh yaitu memaksimalkan
kerja kelenjar tiroid (kelenjar gondok) dalam pembentukan hormon tiroid. Hormon
tiroid di bedakan menjadi dua jenis yaitu : tiroksin
(T4) dan triiodotironin (T3). Kedua
hormon ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, merangsang jaringan tubuh
untuk memproduksi protein dan energi dari oksigen dan makanan.
Produksi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid
diatur oleh hipotalmus dan kelenjar pituitary atau kelenjar hipofise yang
berada di otak agar tidak boleh lebih ataupun tidak boleh kurang. Jika kadar
hormon tiroid dalam tubuh rendah, kelenjar pituitary memproduksi thyroid stimulating hormone (TSH) yang
merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi lebih banyak hormon tiroid.
Begitupun sebaliknya, jika kadar hormon tiroid dalam darah telah memadai,
kelenjar pituitary akan mengurangi produksi hormon TSH. Hormon TSH inilah yang
kemudian dialirkan melalui darah menuju kelenjar tiroid untuk memproduksi dan
melepaskan hormon tiroid (T3 dan T4).
SUMBER IODIUM
Bahan makanan dari laut seperti ganggang laut dan
ikan laut mengandung iodium yang lebih banyak. Namun karena tidak semua orang
mengkonsumsi makanan dari laut, maka untuk masyarakat daerah pedalaman dan
pegunungan mempunyai pasokan iodium yang kurang.
Pemakaian garam beriodium
secara teratur akan memberikan suplai iodium yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kebutuhan iodium akan meningkat pada anak-anak remaja dan wanita hamil.
Kebutuhan iodium sesuai umur setiap hari
berbeda-beda, sebagai berikut:
- 50 mikrogram untuk bayi (12 bulan pertama)- 90 mikrogram untuk anak (usia 2-6 tahun)- 120 mikrogram untuk anak usia sekolah (usia 7-12 tahun)- 150 mikrogram untuk dewasa (diatas usia 12 tahun)- 200 mikrogram untuk ibu hamil.
GANGGUAN AKIBAT
KEKURANGAN IODIUM (GAKI)
Tubuh manusia tidak dapat memproduksi iodium.
Oleh sebab itu, diperlukan penambahan iodium dari luar.
Walaupun iodium telah
tersedia dalam beberapa bahan makanan, namun seringkali iodium tersebut hilang
waktu proses pengolahan bahan makanan itu sendiri.
Oleh sebab itu, pemerintah
telah melakukan tiga macam strategi untuk menurunkan jumlah penderita GAKI
yakni :
1) Memberikan suplemen kapsul minyak beriodium.2) Program iodisasi garam, dan3) Diversifikasi konsumsi pangan sumber iodium.
Pemberian suplemen kapsul minyak beriodium
merupakan program jangka pendek yang sangat mahal biayanya, sehingga tidak
mungkin diterapkan secara nasional dan berkesinambungan. Sedangkan program
iodisasi yaitu penambahan KIO3 ke dalam garam konsumsi yang biasa
disebut garam beriodium.
Berdasarkan standar nasional indonesia (SNI)
garam yang dikonsumsi harus mengandung 30-60 ppm KIO3. Walaupun
demikian beberapa merk garam iodium, pada kemasan tertulis mengandung iodium,
dalam hal ini KIO3, tetapi kenyataannya iodium yang dikandung tidak
mencapai standar SNI, bahkan ada beberapa jenis garam yang tidak mengandung KIO3
sama sekali. Oleh sebab itu, perlu berhati-hati dalam pemilihan garam
beriodium. Hal ini telah dibuktikan sendiri oleh pemiliki blog ini, namun merk
garam tersebut tidak disebutkan di sini.
Untuk memenuhi kebutuhan iodium disarankan jangan
hanya melalui garam beriodium tetapi juga melalui suplemen kapsul minyak
beriodium.
Kekurangan iodium di dalam tubuh dapat
menyebabkan penyakit gondok. Namun penyakit yang disebabkan akibat kekurangan
iodium sangat banyak yakni untuk orang dewasa kekurangan iodium dapat
menyebabkan produktivitas menurun, cepat lelah dan rambut dan kuku menipis
serta rapuh. Pada anak-anak menyebabkan kreatisme atau kerdil, dan pertumbuhan
otak terlambat.
Kekurangan iodium untuk ibu hamil dapat menyebabkan keguguran,
prematur, bayi lahir dalam keadaan mati dan kreatin atau memiliki kelainan,
misalnya perkembagan mental dan gangguan pada beberapa syaraf seperti syaraf
pendengaran dan syaraf otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar