Tahun 2011 merupakan peringatan 100 tahun
penemuan superkonduktivitas atau superkonduktor. Hal ini menunjukan bahwa
superkonduktor telah diketahui umat manusia selama 107 tahun.
Berikut akan dijelaskan secara singkat beberapa
hal penting mengenai suoerkonduktor.
1. Superkonduktor adalah
material yang memiliki resistansi (tahanan) listrik nol saat didinginkan
hingga suhu yang sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa superkonduktor dapat
menghantarkan arus listrik tanpa adanya pengurangan atau kehilangan energi.
Dengan kata lain arus listrik dapat mengalir selamanya tanpa adanya pengurangan
energi dalam penghantar yang memiliki sifat superkonduktor.
Sifat dasar unik dari beberapa bahan ini
ditemukan oleh ilmuwan Belanda Heike Kamerlingh Onnes di Universitas
Leiden.
2. Pada tingkat
mikroskopik, elektron dalam superkonduktor berperilaku sangat berbeda dari
logam normal. Elektron superkonduktor saling menyatu, sehingga memungkinkan
mereka melakukan perjalanan dengan mudah dari satu ujung material ke material
lainnya.
3. Sekitar jam 4 sore
pada tanggal 8 April 1911, Heike Kamerlingh Onnes mendinginkan
merkuri atau air raksa sampai 4,19 derajat Kelvin dan beliau menemukan bahwa
resistensi yang dimiliki nol.
Dua tahun kemudian Heike Kamerlingh
Onnes menerima Hadiah Nobel dalam bidang Fisika untuk pencapaian yang
mengesankan ini.
4. Pada tanggal 10 Juli
1908, Heike Kamerlingh Onnes juga pertama kali membuat helium cair. Helium
menjadi cair pada 4,2 K dan merupakan pendingin pilihan untuk superkonduktor
suhu rendah.
5. Superkonduktivitas
sudah menyentuh dunia melalui penggunaannya di akselerator partikel, magnet MRI
(magnetic resonance imaging), dan alat analisis kimia seperti
spektroskopi NMR (magnetic magnetic resonance).
6. Sebelum Heike
Kamerlingh Onnes berhasil membuat helium cair, suhu terendah yang tersedia
bagi peneliti adalah 14 K yang dapat dilakukan dengan menggunakan hidrogen
padat.
7. Heike Kamerlingh
Onnes awalnya menyebut penemuannya sebagai "supra konduktivitas"
namun kemudian diganti dengan "superkonduktivitas," istilah yang kita
gunakan saat ini.
8. Percobaan
pertama Heike Kamerlingh Onnes pada ketahanan pada suhu rendah
difokuskan pada emas dan platinum. Dia kemudian beralih ke merkuri karena lebih
mudah untuk dibuat dalam bentuk murni. Pemikiran ilmiah pada saat itu
menyatakan bahwa logam yang sangat murni kemungkinan besar akan menunjukkan
ketahanan nol pada suhu cairan helium.
Setahun setelah menemukan superkonduktivitas
dalam merkuri murni, Heike Kamerlingh Onnes bereksperimen dengan
paduan merkuri emas dan menemukannya juga menjadi superkonduktor pada 4,2 K.
9. Eksperimen Heike
Kamerlingh Onnes pada 8 April 1911, berhasil menemukan transisi sifat
superfluida helium cairan. Superfluida merupakan sifat cairan yang tidak
viskositas. Cairan yang memiliki sifat superfluida akan mengalir tak
terkendali, bahkan bisa mengalir ke atas sisi wadahnya.
10. Pada tahun 1986,
Georg Bednorz dan Alex K. Mueller dari IBM Zurich Research Laboratory menemukan
bahwa bahan berbasis lantanum akan menjadi superkonduktor pada suhu
sekitar 35 K.
11. Pada tahun 1987, Paul
Chu dari University of Houston mengganti yttrium di senyawa Bednorz dan Mueller
dan menghasilkan itrium-barium-tembaga-oksida yang mempunyai suhu transisi 92 K.
Keberhasil ini memicu kegembiraan yang luar biasa
di komunitas ilmiah karena dua alasan yaitu:
1. Adanya harapan untuk
mencapai superkonduktivitas pada suhu kamar.
2. Bahan yang dihasilkan
merupakan bahan pertama yang bisa menjadi superkonduktor dengan menggunakan
nitrogen cair sebagai pendingin, bukan helium cair.
BACA JUGA: Emas: 28 Fakta Menyilaukan Mata Tentang Emas
Dibandingkan dengan helium, nitrogen jauh lebih
melimpah, lebih mudah diproduksi, dan lebih mudah ditangani. Ilmuwan sering
menjelaskan perbedaannya dengan mengatakan, "Biaya helium cair sebesar wiski scotch, tapi nitrogen cair lebih
murah daripada bir."
12. Apa yang mencegah
penggunaan bahan-bahan ini secara lebih luas adalah kenyataan bahwa
superkonduktor yang kita ketahui hanya beroperasi pada suhu yang sangat rendah.
Dalam elemen sederhana misalnya superkonduktivitas mati di hanya 10 Kelvin
(-263 °C). Pada senyawa yang lebih rumit, seperti itrium barium tembaga oksida
(YBa2Cu3O7), superkonduktivitas dapat bertahan
pada suhu yang lebih tinggi, sampai 100 Kelvin (-173 °C).
13. Para ilmuwan bermimpi
untuk menemukan bahan di mana sifat superkonduktif dapat digunakan pada suhu
kamar, tapi ini adalah tugas yang menantang. Suhu berubah cenderung
menghancurkan lem yang mengikat elektron menjadi pasangan superkonduktor, yang
kemudian mengembalikan material kembali ke keadaan metalik yang membosankan.
Salah satu tantangan besar di lapangan muncul
dari kenyataan bahwa kita belum terlalu mengerti tentang lem ini, kecuali dalam
beberapa kasus terbatas.
14. Jika fisikawan mampu
mencapai tujuan superkonduktivitas suhu kamar dalam bahan yang mudah dipadukan
dengan kabel, teknologi baru yang penting akan segera menyusul. Sebagai
permulaan, perangkat yang menggunakan listrik akan menjadi jauh lebih efisien
dan mengkonsumsi lebih sedikit daya.
15. Mengangkut listrik
jarak jauh juga akan menjadi lebih mudah, yang sangat berguna untuk aplikasi
energi terbarukan - dan beberapa telah mengusulkan kabel superkonduktor raksasa
yang menghubungkan Eropa dengan energi surya di Afrika Utara.
16. Semua material yang
menunjukan sifat superkonduktor pada suhu rendah akan memiliki suatu sifat yang
dinamakan Efek Meissner.
Pada tahun 1933 Meissner dan Ochsenfiel, dua ahli
fisika Jerman, menemukan bahbwa superkonduktor mampu menolak medan magnetik
yang mengenainya. Gaya tolak yang ditimbulkan terjadi melalui proses sebagai
berikut.
Apabila pelet superkonduktor didekati oleh medan
magnet yang berbentuk tablet, magnet akan menginduksi arus super (supecurrent)
pada permukaan superkonduktor. Arus super ini akan menginduksi medan magnetik
pada superkonduktor.
Arus ini terus mengalir meskipus magnet berhenti
bergerak. Medan magnetik yang timbul pada permukaan superkonduktor bertolakan
dengan medan magnet dari magnet yang digunakan.
Hal ini analog dengan tolakan yang timbul antara
kutub-kutub utara atau kutub-kutub selatan dari dua magnet batang ketika
didekatkan. Magnet yang berbentuk batang akan mengalami levitasi (levitation)
yaitu mengalami gaya tolak magnetik yang arahnya ke atas dan gaya grafitasi
yang arahnya ke bawah sehingga magnet tersebut mengapung pada ketinggian
tertentu di atas pelet superkonduktor pada posisi di mana kekuatan gaya tolak
dan gaya grafitasi adalah sama.
Gaya tolak dan gaya gravitasi yang terjadi dapat
diilustrasikan menggunakan gambar berikut.
Gambar Efek Meissner ditunjukkan dengan melayangnya magnet di atas pelat superkonduktor yang didinginkan menggunakan nitrogen cair. (Sumber gambar: wanibesak.wordpress.com).
17. Kenyataan bahwa
superkonduktor akan melayang di atas magnet yang kuat juga menciptakan
kemungkinan untuk kereta kecepatan ultra cepat yang efisien yang melayang di
atas jalur magnetik, seperti hoverboard
Marty McFly di Back to the Future.
Insinyur Jepang telah bereksperimen dengan
mengganti roda kereta dengan superkonduktor besar yang menahan kereta beberapa
sentimeter di atas lintasan. Gagasan ini bekerja secara prinsip, namun
menderita kenyataan bahwa kereta api perlu membawa tangki helium cair mahal
dengan mereka untuk menjaga kedinginan superkonduktor.
SUMBER RUJUKAN
-- Michael Sutherland.
2015. Explainer: What is the Superconductor. Online. diakses pada Senin, 26 Februari 208.
--Argonne National
Laboratory. 2011. 10 things you may not know about superconductivity. Online. diakses pada Senin, 26 Februari 2018. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar