Sianida adalah zat kimia aktif mematikan yang bisa ada dalam
bentuk padat, cair (larutan), dan gas. Gas sianida memiliki bau atau aroma
seperti "almond pahit". Walaupun demikian, gas sianida tidak
selalu mengeluarkan bau, dan tidak semua orang bisa mendeteksinya.
Sianida pada senjata kimia, digunakan pertama kali dalam
Perang Dunia I. Beberapa laporan telah mengindikasikan bahwa selama Perang
Iran-Irak yang terjadi pada tahun 1980-an, gas
hidrogen sianida dan agen kimia lainnya mungkin telah
digunakan terhadap penduduk kota Kurdi Halabja di Irak utara.
Tingkat sianida rendah ditemukan di alam dan pada produk yang
biasa kita makan dan gunakan. Secara alami sianida terdapat pada beberapa
makanan dan tanaman tertentu seperti singkong.
Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur, dan ganggang
tertentu. Sianida juga ditemukan pada asap rokok, knalpot kendaraan bermotor,
dan makanan seperti bayam, rebung, kacang almond, pit buah, dan tapioka.
Sifat-Sifat Sianida
Hidrogen sianida adalah cairan biru muda atau tidak berwarna
pada suhu kamar dan merupakan gas yang tidak berwarna pada suhu yang lebih
tinggi. Zat ini memiliki bau almond pahit.
Natriun sianida dan kalium sianida adalah serbuk putih yang
mungkin berbau seperti kacang almond. Bahan kimia lain yang disebut sianogen (cyanogen)
dapat menghasilkan sianida. Sianogen klorida adalah gas tidak berwarna yang
lebih berat daripada udara dan memiliki bau menyengat.
Namun perlu diperhatikan bahwa, walaupun beberapa senyawa
sianida memiliki bau khas, namun bau atau aroma bukanlah cara yang baik untuk
mengetahui kehadiran sianida. Beberapa orang tidak mampu mencium bau sianida.
Orang lain bisa mencium baunya pada awal, kemudian terbiasa dengan bau tersebut
sehingga tak terlalu memikirkannya lagi.
Kegunaan Sianida
Secara historis, hidrogen sianida telah digunakan sebagai
senjata kimia. Senyawa sianida yang lain digunakan dalam pestisida dan fumigan,
plastik, lempengan listrik, pembuatan foto, dan penambangan. Perusahaan obat
juga menggunakan sianida.
Beberapa proses industri, seperti produksi besi dan baja,
industri kimia, dan pengolahan air limbah, dapat menghasilkan sianida. Selama
klorinasi air, sianogen klorida dapat diproduksi pada tingkat rendah.
Bagaimana orang bisa terkena sianida?
Sianida dapat mencemari air, tanah, atau udara sebagai hasil
dari proses alami dan aktivitas industri. Orang mungkin terpapar sianida karena
menghirup udara, minum air putih, makan makanan, atau menyentuh tanah yang
mengandung sianida.
Dalam kehidupan sehari-hari, asap rokok mungkin menjadi salah
satu sumber utama paparan sianida untuk orang-orang yang tidak bekerja di
industri terkait sianida.
Gas sianida, terutama di tempat yang berventilasi buruk,
memiliki potensi bahaya terbesar. Lethal eksposur untuk sianida hanya hasil
dari kecelakaan atau tindakan yang disengaja. Karena sifatnya yang cepat
membunuh, sianida dapat digunakan sebagai agen terorisme.
Bagaimana sianida berperan dalam tubuh?
Setelah terpapar, sianida dengan cepat memasuki aliran darah.
Tubuh menangani sejumlah kecil sianida secara berbeda dari jumlah besar.
Dalam dosis kecil, sianida dalam tubuh dapat diubah menjadi
tiosianat, yang kurang berbahaya dan diekskresikan dalam urin.
Di dalam tubuh, sianida dalam jumlah kecil juga bisa
dikombinasikan dengan bahan kimia lain untuk membentuk vitamin B12, yang
membantu menjaga kesehatan syaraf dan sel darah merah. Dalam dosis besar,
kemampuan tubuh untuk mengubah sianida menjadi tiosianat terbebani.
Dosis besar sianida mencegah sel menggunakan oksigen dan
akhirnya sel-sel ini mati. Jantung, sistem pernapasan dan sistem saraf pusat
paling rentan terhadap keracunan sianida.
Apa tanda dan gejala spesifik dari keracunan sianida?
Efek kesehatan dari
paparan sianida tingkat tinggi dapat dimulai dalam hitungan detik sampai
beberapa menit. Tingkat keparahan dan efek kesehatan bergantung pada rute dan
durasi pemaparan, dosis, dan bentuk sianida.
Beberapa tanda dan gejala
pada manusia setelah terpapar sianida adalah:
* lemah dan nampak
kebingungan
* sakit kepala
* mual / merasa sakit
perut
* terengah-engah dan sulit
bernafas
* kehilangan kesadaran /
pingsan
* kejang
* gagal jantung
Bagaimana merawat orang yang terpapar sianida?
Beralih dari titik paparan udara segar merupakan langkah awal
yang penting dalam mengobati paparan sianida. Keracunan sianida dapat ditangani
lebih lanjut oleh profesional medis. Seringkali pasien diberi oksigen.
Dua antidot (natrium nitrit dan natrium tiosulfat) biasanya
digunakan untuk menghentikan efek keracunan sianida serius.
Obat lain mungkin diperlukan untuk mengendalikan efek
kesehatan tambahan dari sianida seperti kejang. Orang yang mengalami tanda dan
gejala serius akan memerlukan perawatan di rumah sakit segera, terutama
individu yang telah pingsan atau tidak sadarkan diri. Keterlambatan bisa
berakibat pada kematian.
Akankah Pengujian Laboratorium Membantu dalam Membuat
Keputusan Perawatan Jika Seseorang Telah Terpapar Sianida?
Walaupun konsentrasi sianida darah yang meningkat dapat
mengindikasikan bahwa seseorang telah terpapar sianida, pengujian laboratorium
untuk paparan sianida tidak akan berguna dalam membuat keputusan perawatan
darurat.
Seorang pasien yang terpapar sianida seharusnya tidak
mengharapkan petugas medis melakukan tes ini sebelum perawatan. Pengobatan
tidak boleh ditunda jika tanda dan gejala ada dan paparan diyakini telah
terjadi.
SUMBER RUJUKAN
- The Facts About Cyanides. Online. (www.health.ny.gov/environmental/emergency/chemical_terrorism/cyanide_general.htm)
diakses pada Jumat, 03 November 2017.
- Facts About Cyanide_""
(abcnews.go.com/US/story?id=90861) diakses pada Jumat, 03 November 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar