Tes gula darah (Sumber Gambar: Tesa Robbins di Pixabay)
A. PENDAHULUAN
WANIBESAKc - Saat kita makan, tubuh kita memecah protein,
karbohidrat, dan lemak yang kita konsumsi untuk dijadikan blok bangunan tubuh
kita. Karbohidrat, seperti yang ditemukan dalam roti, pasta, nasi, kentang, dan
sereal pertama kali dicerna dan diubah menjadi gula sederhana (glukosa) di usus
dan kemudian berpindah dari usus ke dalam aliran darah. Gula sederhana ini
adalah pilihan pertama tubuh kita untuk produksi energi.
Bentuk gula sederhana atau yang disebut glukosa
merupakan bahan bakar dasar yang digunakan oleh tubuh sebagai energi. Agar
tubuh kita memanfaatkan gula ini, ia harus diangkut melintasi membran sel
tempat ia bisa digunakan untuk memberi makan dan memberi bahan bakar pada sel
kita.
Agar tubuh kita bisa menyerap gula maka
dibutuhkan hormon yang disebut hormon insulin. Insulin merupakan hormon yang
disekresi oleh pankreas, dan lebih spesifik lagi oleh Langerhans (islets of
Langerhans), yang tersebar di seluruh pankreas. Hormon inilah yanh merangsang
sel tubuh kita untuk menyerap gula sehingga mengeluarkannya dari aliran darah.
Bila tubuh kita tidak dapat memanfaatkan glukosa
dengan benar, sehingga menyebabkannya tetap berada di dalam darah, kita akan
didiagnosis menderita diabetes.
Diabetes adalah kelainan yang mengganggu
mekanisme dimana tubuh mengendalikan gula darah. Penumpukan gula dalam darah,
yang ditandai dengan diabetes, dapat menyebabkan sel-sel tubuh kita kekurangan
glukosa dan bisa, jika dibiarkan, menyebabkan kerusakan pada mata, ginjal,
saraf dan jantung.
B. JENIS DIABETES
* DIABETES TIPE 1
Diabetes tipe 1 sering disebut sebagai diabetes
anak-anak atau diabetes masa kanak-kanak. Diabetes tipe 1 terjadi karena
pankreas tidak bisa memproduksi hormon insulin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
mengolah glukosa.
Bagi individu dengan diabetes tipe 1, terapi
alami sementara dapat membantu tubuh lebih mudah menerima insulin. Oleh sebab
itu, bagi mereka yang menderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin
secara teratur untuk menjaga kesehatan.
* DIABETES TIPE 2
Di sisi lain, individu dengan diabetes tipe 2
atau diabetes pada orang dewasa, tubuh mereka menghasilkan jumlah insulin yang
bervariasi, namun seringkali tidak, sehingga kemampuan sel tubuh untuk menyerap
gula berkurang.
Meskipun ada tanda peringatan "klasik"
yang sering menyertai diabetes, seperti haus yang berlebihan, kelaparan
berlebihan, buang air kecil berlebihan, kelelahan berlebih, dan penurunan berat
badan secara tiba-tiba, namun bagi sebagian besar penderita diabetes tipe 2
tidak memiliki gejala ini.
C. FAKTOR RISIKO DIABETES
Seseorang yang memiliki risiko diabetes lebih
besar adalah sebagai berikut:
- orang-orang yang berusia di atas 40 tahun.
- kelebihan berat badan.
- memiliki riwayat keluarga diabetes.
- pernah menderita diabetes selama kehamilan
- memiliki tekanan darah tinggi atau lemak darah tinggi.
- memiliki tekanan pada penyakit atau cedera.
Selain itu terdapat beberapa anggota kelompok
etnis berisiko tinggi seperti African-American, Hispanic, American Indian dan
Asian. Bagi individu-individu ini, terapi alami cenderung bekerja dengan baik.
D. REKOMENDASI KESEHATAN UNTUK MENGELOLA DIABETES
SECARA ALAMI
Untuk mengelola diabetes secara alami disarankan
untuk mengurangi konsumsi makanan bertepung yang tinggi karbohidrat seperti
roti, kentang, sereal olahan, nasi atau yang memiliki indeks glisemik
tinggi.
Indeks Glikemik adalah sistem yang memberi
peringkat makanan berdasarkan bagaimana mereka mempengaruhi kadar gula darah
manusia.
Berikut beberapa trik atau tips yang dapat
digunakan untuk mengontrol diabetes secara alami.
# Makan makanan berserat
Mengkonsumsi makanan berserat tinggi dan
mengurangi konsumsi makanan instant atau siap saji mampu mengurangi diabetes
secara alami.
# Latihan atau berolahraga
Memulai program latihan dan berolahraga! Dalam
kebanyakan kasus, penurunan berat badan dapat membantu penderita diabetes tipe
2. Selain menurunkan lemak tubuh, melakukan olahraga secara teratur telah
diketahui mampu meningkatkan sensitivitas insulin.
# Ragi Brewer atau suplemen kromium
Memasukkan ragi bir atau suplemen yang mengandung
kromium ke dalam program kesehatan. Berdasarkan penelitian telah ditemukan
bahwa, kromium dapat membantu meningkatkan toleransi glukosa dengan
meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin.
# Vitamin dan Mineral
Mengkonsumsi suplemen dengan vitamin dan mineral
seperti vitamin B, vitamin C, vitamin E, magnesium dan seng. Hal ini disebabkan
seseorang yang menderita diabetes, dalam darah mereka nutrisi-nutrisi tersebut
sangat kecil atau rendah.
Selain itu, suplemen ini telah terbukti membantu
mengurangi kerusakan pada mata, saraf, dan ginjal - masalah kesehatan yang
sering dialami penderita diabetes lanjut atau jangka panjang. Bukti menunjukkan
bahwa suplementasi dengan vitamin D dapat meningkatkan kadar insulin pada
beberapa orang.
# Hindari Asam Amino Sistein
Beberapa sumber menyarankan agar Anda menghindari
asam amino sistein yang telah dilaporkan memecah insulin dan mengganggu
penyerapan gula.
# Mengkonsumsi Tanaman Stevia
Tanaman alami yang manis, stevia, membuat
pengganti gula yang sangat baik tanpa kekurangan gula. Stevia juga bisa
digunakan dalam memasak.
DAFTAR PUSTAKA
- www.thoughtco.com dengan judul artikel
“holistic diabetes management” diakses pada Rabu, 06 September 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar