21 Fakta Unsur Kimia Polonium yang digunakan untuk Membuat Bom Atom

Gambar bom atom yang menggunakan plutonium sebagai inti (sumber gambar: wikipedia.org)


Anda mungkin tahu plutonium adalah salah satu unsur kimia yang bersifat radioaktif, tapi sebenarnya masih ada banyak fakta lain yang mungkin belum Anda ketahui.

Berikut akan dibahas beberapa fakta menarik dan berbahaya tentang unsur plutonium ini.

 

1. Simbol unsur untuk plutonium dalam tabel periodik unsur adalah Pu, bukan Pl, karena ini adalah simbol yang lebih lucu dan mudah diingat.

2. Plutonium diproduksi secara sintetis oleh Glenn T. Seaborg, Edwin M. McMillan, JW Kennedy dan AC Wahl di University of California di Berkeley pada tahun 1940/1941 dengan cara menembak uranium menggunakan deuteron.

Para peneliti mengirimkan berita tentang penemuan dan nama dan simbol yang diajukan ke jurnal Physical Review, namun laporan ini kemudian ditarik kembali. Penemuan unsur kimia ini terus dirahasiakan sampai Perang Dunia II usai.

3. Penemuan plutonium merupakan bagian yang sangat penting dalam Proyek Manhattan ketika Amerika mengembangkan bom atom selama Perang Dunia II.

4. Bom atom "Fat Man" yang digunakan oleh Sekutu untuk menghancurkan kota Nagasaki pada 09 Agustus 1945 memiliki inti Plutonium-239 atau Pu-239. Bom atom Fat Man menewaskan sekitar 70.000 orang dan mencederai 100.000 lainnya.

5. Plutonium murni adalah logam putih keperakan. Meskipun demikian, logam ini cepat teroksidasi di udara sehingga warnanya menjadi kusam kelabu.

6. Nomor atom plutonium adalah 94, yang berarti semua atom plutonium memiliki 94 proton. Unsur ini memiliki titik leleh sebesar 640 °C (1.183 °F), dan titik didih 3.228 °C (5.842 °F).

7. Plutonium(IV) oksida terbentuk pada permukaan plutonium yang terpapar udara. 

Oksida plutonium bersifat piroforik, sehingga potongan plutonium bisa bercahaya atau menyala secara spontan ketika terkena udara bebas pada suhu ruangan.

8. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran, maka penanganan yang khusus perlu diterapkan pada plutonium. Umumnya diperlukan penanganan dalam atomosfer inert.

9. Ketika plutonium terbakar maka pasir magnesium oksida merupakan bahan yang paling efektif untuk memadamkan api yang dihasilkan dari plutonium. Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api plutonium.

10. Istotop plutonium yang paling penting adalah plutonium-239 atau Pu-239. Isotop ini memiliki waktu paruh 24.100 tahun. Pu-239 merupakan fisil yang akan pecah ketika dibombardir menggunakan neutron termal.

Produk yang dihasilkan dari hal ini adalah sejumlah energi, radiasi gamma, dan beberapa neutron. Oleh karena itu, Pu-239 mampu mempertahankan reaksi rantai nuklir ketika mencapai massa kritis. Sifat-sifat inilah yang memungkinkan plutonium dimanfaatkan sebagai senjata nuklir dan digunakan dalam beberapa reaktor nuklir.

11. Plutonium digunakan dalam generator termoelektrik radioisotop, untuk menyalakan pesawat ruang angkasa. Unsur tersebut telah digunakan dalam senjata nuklir, termasuk tes Trinity dan bom yang dijatuhkan di Nagasaki. Plutonium-238 dulunya digunakan untuk alat pacu jantung.

12. Plutonium memiliki beberapa keadaan oksidasi dan dalam larutan berair masing-masing keadaan oksidasi memiliki warna-warni yang berbeda. Campuran ini cenderung tidak stabil sehingga larutan plutonium dapat secara spontan mengubah keadaan dan warna oksidasi.

13. Tidak seperti kebanyakan zat, densitas plutonium meningkat saat meleleh. Kenaikan kerapatan sekitar 2,5%.\

Di dekat titik lelehnya, plutonium cair juga menunjukkan viskositas lebih tinggi dari biasanya dan memiliki tegangan permukaan.

14. Plutonium dan senyawanya beracun dan terakumulasi di sumsum tulang. Menghirup plutonium dan senyawanya dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. 

Walaupun demikian ada banyak orang yang telah menghirup sejumlah besar plutonium namun tidak menyebabkan kanker paru-paru. Plutonium yang dihirup dikatakan memiliki rasa metalik.

15. Jumlah plutonium yang dibutuhkan untuk massa kritis sekitar sepertiga yang diperlukan untuk uranium-235.

16. Plutonium dalam larutan cenderung lebih mudah membentuk massa kritis daripada plutonium padat karena hidrogen dalam air berperan sebagai moderator.

17. Plutonium tidak bersifat magnetis walaupun anggota grup unsur lainnya menempel pada magnet. Hal ini disebabkan plutonium memiliki sejumlah elektron dalam kulit valensinya sehingga menyulitkan elektron yang tidak berpasangan untuk menyelaraskan di medan magnet.

18. Nama unsur ini dinamai berdasarkan planet-planet luar dari Matahari. Sama seperti uranium (planet uranus) dan neptunium (planet Neptunus), Plutonium dinamai untuk planet Pluto.

19. Plutonium bukanlah konduktor listrik atau panas yang baik, tidak seperti logam lainnya. Bentuk alfa plutonium keras dan rapuh, sedangkan bentuk delta lunak dan ulet.

20. Plutonium terbentuk secara alami di kerak bumi di bijih uranium, tapi sangat jarang terjadi. Sumber utama unsur tersebut adalah hasil sintesis dalam reaktor uranium-238.

21. Plutonium adalah anggota kelompok unsur aktinida, yang menjadikannya sebagai jenis logam transisi (logam transisi bagian dalam).

 

SUMBER RUJUKAN

Anne Marie Helmenstine, Ph.D. www.thoughtco.com. diakses pada Sabtu, 30 Agustus 2017.

 

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *