Perubahan Materi dan Jenis-Jenis Perubahan Materi

Suatu materi dikatakan mengalami perubahan jika keadaan awal materi berbeda dengan keadaan akhir. Perubahan materi dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 
1. perubahan fisika (fisik)
2. perubahan kimia

Perubahan materi (terutama perubahan kimia) inilah yang dimanfaatkan oleh manusia. Dengan adanya perubahan kimia sesuatu yang awalnya tidak atau kurang bermanfaat dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.


1. PERUBAHAN FISIKA
Perubahan fisika yaitu perubahan materi yang tidak menghasilkan materi baru. Pada perubahan fisika jenis materi pada keadaan awal dan keadaan akhir adalah sama atau hanya terjadi perubahan bentuk dan wujud. Beberapa contoh perubahan fisika yakni :
# lilin meleleh
# pembuatan tepung beras
# terjadinya hujan 
# air menguap
# telur pecah
# es mencair

Secara ringkas perubahan fisika digambarkan sebagai berikut.

Padatan iod jika dipanaskan akan langsung berubah menjadi uap iod tanpa melalui fasa cair. Perubahan zat dari padat menjadi zat gas tanpa melalui zat cair disebut menyublim. 

Contoh lain peubahan fisika yaitu meleburnya logam galium di atas tangan dan kapur barus (camphor) yang langsung menjadi gas ketika disimpan.
Galium merupakan unsur logam yang sangat lunak dan memiliki titik didih 30°C sehingga dapat melebur di atas tangan.
Gambar logam galium dan kapur barus

 
2. PERUBAHAN KIMIA
Perubahan kimia yaitu perubahan materi yang disertai pembentukan materi baru. Fotosintesis, lilin dibakar, pembuatan tape, nasi menjadi basi, besi berkarat, pemanasan batu kapur merupakan beberapa contoh perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari. 

Secara umum, terdapat beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya reaksi kimia yaitu: 
# pembakaran
# pembusukan
# perkaratan atau korosi
# pelapukan

Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia dan biasanya ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Persamaan reaksi yaitu pemaparan reaksi kimia menggunakan rumus kimia zat yang terlibat dalam suatu reaksi. 

Pada persamaan reaksi, zat awal yang belum mengalami perubahan disebut reaktan atau pereaksi dan zat yang telah mengalami perubahan yang disebut produk atau zat hasil reaksi. Dalam penulisan persamaan reaksi, reaktan ditulis di sebelah kiri tanda panah, sedangkan produk ditulis di sebelah kanan tanda panah.

Agar lebih jelas perhatikan persamaan reaksi berikut.



Keterangan:
# → (tanda panah) menunjukan arah reaksi. Dibaca membentuk atau menghasilkan atau bereaksi menjadi.

# Huruf kecil dalam tanda kurung setelah rumus kimia (yang ditulis miring) menyatakan wujud zat. Wujud zat dinyatakan dengan singkatan yakni :
- s (solid) untuk zat berwujud padat
- l (liquid) untuk zat berwujud cair
- g (gas) untuk zat berwujud gas
- aq (aqueous) untuk zat yang larut dalam air.

# Bilangan yang mendahului rumus kimia disebut koefisien reaksi. Koefisien 1 biasanya tidak ditulis. Pada reaksi di atas yang menjadi koefisien reaksi adalah :
- 1 pada CaCO3
- 2 pada HCl
- 1 pada CaCl2
- 1 pada H2O
- 1 pada CO2

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *