Nikotin: Sejarah, Efek Ketergantungan, dan Info Lainnya



Nikotin adalah bahan kimia alkaloid volatil yang mengandung nitrogen dan diproduksi secara alami oleh beberapa jenis tanaman, termasuk tanaman tembakau. Nikotin juga diproduksi secara sintetis di laboratorium.
Nicotiana tabacum merupakan jenis nikotin yang ditemukan di tanaman tembakau, berasal dari famili atau keluarga nightshade. Pepaya merah, terong, tomat, dan kentang adalah contoh tumbuhan yang termasuk famili atau keluarga nightshade.
Nikotin memiliki rumus kimia atau formula C10H14N2.
Selain sebagai zat yang ditemukan pada produk tembakau, nikotin juga merupakan bahan kimia antiherbivora, khususnya untuk menghilangkan serangga - digunakan secara luas sebagai insektisida.

SEJARAH NIKOTIN
Pada tahun 1560 duta Besar Prancis di Portugal, Jean Nicot de Villemain, mengirim tembakau dan benih tembakau ke Paris dari Brasil dengan mengatakan bahwa tembakau memiliki kegunaan sebagai obat. Oleh sebab itu, dari nama beliau munculah nama latin untuk tanaman tembakau - Nicotianana tabacum. 

Pada saat itu, Nicot mengirim bubuk tembakau yang digunakan dengan cara mengendus melalui lubang hidung - ke Catherine de Medici, Ratu Prancis saat itu. Nicot mengatakan itu akan digunakan untuk mengobati migrainnya. Nicot, yang menderita sakit kepala, mengatakan bahwa tembakau tersebut membantu meringankan gejalanya. Ratu kemudian mencobanya dan mengatakan itu efektif dan mengatakan pula bahwa tembakau harus disebut Herba Regina (ramuan ratu).
Pada tahun 1828, Wilhelm Heinrich Posselt, seorang dokter, dan Karl Ludwig Reinmann, seorang ahli kimia, keduanya dari Jerman, pertama kali berhasil mengisolasi nikotin dari tembakau. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mereka mengatakan kepada dunia bahwa nikotin adalah racun.
Louise Melsens, seorang ahli kimia dan fisikawan Belgia, menggambarkan rumus empiris nikotin pada tahun 1843, dan Adolf Pinner dan Richard Wolffenstein, ahli kimia Jerman, menggambarkan struktur molekulnya pada tahun 1893.
Pada tahun 1904, nikotin pertama kali disintesis dalam laboratorium oleh A. Pictet dan P. Crepieux.

EFEK NIKOTIN
Efek Farmakologis
Ketika manusia, mamalia dan sebagian besar jenis hewan lainnya terpapar nikotin, ia meningkatkan detak jantung, tingkat konsumsi oksigen otot jantung, dan volume goresan jantung. Hal ini dikenal sebagai efek farmakologis.

Efek psikodinamik nikotin
Konsumsi nikotin juga terkait dengan kewaspadaan, euforia, dan sensasi menjadi santai.

Farmakokinetik nikotin
Farmakokinetik mengacu pada apa yang tubuh lakukan terhadap zat, sementara farmakodinamika mengacu pada zat yang diberikan pada tubuh.
Setelah menghirup asap tembakau, nikotin dengan cepat memasuki aliran darah, melintasi sawar darah otak dan berada di dalam otak dalam waktu delapan sampai dua puluh detik. Dalam waktu sekitar dua jam setelah memasuki tubuh, setengah dari nikotin telah hilang (eliminasi paruh dua sekitar dua jam).
Berapa banyak nikotin yang masuk ke tubuh perokok tergantung pada :
Jenis tembakau apa yang sedang digunakan.
Apakah perokok menghirup asap atau tidak.
Apakah filter digunakan dan jenis filternya apa adanya.
Produk tembakau yang dikunyah, diletakkan di dalam mulut, atau mendengus cenderung melepaskan jumlah nikotin jauh lebih banyak ke dalam tubuh daripada merokok.



KECANDUAN NIKOTIN
Nikotin adalah salah satu zat paling sulit untuk berhenti begitu seseorang telah mengalami kecanduan.
Nikotin sangat adiktif. Orang yang rutin mengkonsumsi nikotin lalu tiba-tiba berhenti cenderung mengalami beberapa gejala seperti: 
- merasa hampa
- cemas
- depresi
- terlihat murungan
- mudah tersinggung 
- tidak perhatian
- tidak percaya diri

American Heart Association mengatakan bahwa nikotin (dari tembakau rokok) adalah salah satu zat yang mampu membuat seseorang sulit untuk berhenti - setidaknya sekeras heroin.
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts, perusahaan tembakau terus meningkatkan kandungan nikotin rokok mereka dari tahun 1998 sampai 2004, sekitar 10%. Semakin tinggi dosis nikotin di setiap batang rokok, semakin sulit bagi perokok biasa untuk berhenti merokok.
Departemen tersebut menuduh perusahaan tembakau sengaja membuat konsumen mereka lebih kecanduan, sehingga bisa mengamankan penjualan. Dokter mengeluh bahwa strategi bisnis untuk membuat pelanggan lebih terpikat merusak tingkat keberhasilan terapi penghentian merokok.
Pada bulan November 2012, perusahaan tembakau diperintahkan oleh Hakim Distrik AS Gladys Kessler untuk memberi tahu konsumen bahwa mereka sengaja memanipulasi rokok mereka sehingga perokok menjadi lebih kecanduan.
Sebuah studi yang dilakukan di National Institute on Drug Abuse menemukan bahwa konsumsi nikotin membuat kokain lebih adiktif.

EFEK SAMPING DARI NIKOTIN
 Toleransi nikotin
Semakin banyak nikotin yang kita miliki, semakin tinggi toleransi kita, dan kita memerlukan dosis yang lebih tinggi untuk menikmati efek awal yang sama. Karena sebagian besar nikotin di tubuh hilang saat tidur, toleransi tubuh mungkin telah hampir hilang pada pagi hari. Itulah sebabnya banyak perokok mengatakan rokok pertama mereka adalah yang terbaik atau yang terkuat.

 Konsentrasi dan memori
Studi telah menunjukkan bahwa nikotin mampu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Para ahli mengatakan bahwa ini disebabkan oleh peningkatan asetilkolin dan norepinefrin. Norepinephrine juga akan meningkatkan sensasi terjaga (gairah).

 Mengurangi kecemasan
Nikotin menghasilkan peningkatan kadar beta-endorphin, yang mengurangi kecemasan.

 
NIKOTIN DAN MEROKOK
Manusia mendapatkan nikotin terutama melalui rokok, tapi juga bisa mendapatkannya dengan cara mendengus tembakau, mengunyah tembakau, atau mengkonsumsi NRT (terapi pengganti nikotin), seperti permen karet nikotin dan pelega tenggorokan.
Sejauh ini, cara yang paling populer untuk mengkonsumsi nikotin adalah dengan merokok. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia adalah perokok tembakau biasa.
Nikotin adalah obat penenang dan stimulan. Ketika tubuh kita terkena nikotin, kita mengalami "tendangan" - hal ini sebagian disebabkan oleh stimulasi nikotin pada kelenjar adrenal, yang mengakibatkan pelepasan adrenalin (apinephrine).
Lonjakan adrenalin ini merangsang tubuh, ada pelepasan glukosa segera, serta peningkatan detak jantung, pernapasan dan tekanan darah .
Nikotin juga membuat pankreas kurang menghasilkan insulin. Akibatnya terjadi peningkatan gula darah atau glukosa atau hiperglikemia.
Secara tidak langsung, nikotin menyebabkan dopamin dilepaskan sehingga seseorang merasa senang dan memotivasi otak. Efek serupa terjadi saat orang menggunakan heroin atau kokain.
Seiring dengan berlarinya sang waktu seorang pengguna menjadi lebih toleran terhadap nikotin, mereka membutuhkan dosis yang lebih tinggi untuk menikmati efek yang sama.
Dopamin adalah zat kimia otak yang mempengaruhi emosi, gerakan, dan sensasi kenikmatan dan rasa sakit. Neurotransmiter Dopamin terletak di substantia nigra, jauh di tengah otak. Sederhananya, jika kadar dopamin otak Anda meningkat, sensasi kepuasan Anda lebih tinggi.
Bergantung pada dosis nikotin yang diambil dan dorongan sistem saraf individu, nikotin juga dapat bertindak sebagai obat penenang.


SUMBER RUJUKAN
Christian Nordqvist. 1 Desember 2015. "Nicotine: Facts, Effects, Nicotine Addiction" () diakses pada Sabtu, 28 Oktober 2017.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *