Meteorit Hoba: Meteorit Terbesar di Dunia yang Terletak di Namibia

Gambar Meteorit Hoba yang tidak pernah dipindahkan sejak jatuh ke bumi. Meteorit Hoba diduga mendarat di bumi sejak 80.000 tahun lalu. (Sumber gambar: www.marmet-meteorites.com)



WANIBESAKc - Meteor yaitu pecahan padat dari benda, seperti komet, asteroid, atau meteoroid, yang berasal dari luar angkasa namun tertarik oleh gravitasi Bumi.
Ketika memasuki atmosfer bumi, maka akan terjadi gesekan antara meteor dengan udara di lapisan ionosfer sehingga menyebabkan meteor menjadi panas dan akan terbakar. Cahaya yang dihasilkan kadang kala terlihat sangat terang sehingga sering disebut sebagai 'tembakan bintang atau bintang jatuh (shooting star atau falling star)'.
Jika batu meteor yang ditarik oleh gravitasi bumi sangat besar maka tidak akan habis terbakar di lapisan udara ionosfer sehingga akan jatuh sampai ke Bumi. Meteor yang bisa mencapai permukaan bumi disebut Meteorit.
Hingga saat ini banyak batu meteorit telah di temukan dan biasanya disimpan di dalam museum. Di Indonesia, meteorit yang ditemukan disimpan di museum geologi Bandung.
Meteorit selalu dinamai berdasarkan nama tempat mereka ditemukan, biasanya merupakan kota terdekat atau fitur geografisnya. Dalam kasus di mana banyak meteorit ditemukan di satu tempat, namanya dapat diikuti oleh nomor atau surat (misalnya, Allan Hills 84001 atau Dimmitt (b)).
Dari sekian banyak meteorit yang ada, salah satu meteorit terbesar yang pernah ditemukan di planet bumi adalah meteorit Hoba atau Hoba West meteorite.
Meteorit ini dinamakan 'Meteorit Hoba' karena terletak di sebuah lahan pertanian di "Hoba barat (Hoba West)", tidak jauh dari Grootfontein, di Wilayah Otjozondjupa, Namibia.
Walaupun telah lama ditemukan, namun ia tidak pernah diangkat dari tempat ia terjatuh karena massanya yang sangat besar.
Proses penemuan meteorit Hoba merupakan suatu kebetulan. Pada waktu itu pemilik tanah tersebut sedang membajak ladangnya dengan seekor sapi jantan. Pada saat proses pembajakan berlangsung, dia mendengar suara goresan logam dengan keras dan bajaknya berhenti secara mendadak karena tersangkut atau tertahan pada sebuah batu besar. 
Setelah digali dan diidentifikasi ternyata batu tersebut merupakan sebuah meteorit. Hal ini dijelaskan oleh Mr. Brits, yang laporannya diterbitkan pada tahun 1920. Hingga saat ini, laporan identifikasinya dapat dilihat di Museum Grootfontein di Namibia.
Pada tahun 1920, massa meteorit Hoba diperkirakan mencapai 66 ton. Namun karena adanya erosi, pengambilan sampel ilmiah, dan vandalisme, maka jumlahnya berkurang dari tahun ke tahun. Massa yang tersisa saat ini diperkirakan lebih dari 60 ton.
Meteorit Hoba diperkirakan telah jatuh ke bumi sekitar 80.000 tahun yang lalu. Berdasarkan berbagai penelitian ditemukan bahwa meteorit ini terdiri dari sekitar 84% besi dan 16% nikel, dengan sedikit kobalt, dan beberapa logam lainnya. Oleh karena tingginya persentase besi maka meteorit ini diklasifikasikan sebagai meteorit besi (iron meteorite).
Pada tanggal 15 Maret 1955 pemerintah Afrika Barat Daya (sekarang Namibia) mengumumkan meteor Hoba menjadi monumen nasional. Hal ini dilakukan dalam usaha untuk mengendalikan vandalisme dan tentu saja usaha ini mendapatkan izin dari Nyonya O. Scheel sebagai pemilik lahan pertanian pada waktu itu.
Pada tahun 1987 Mr. J. Engelbrecht, sebagai pemilik peternakan Hoba West, menyumbangkan meteorit Hoba sekaligus lokasi tempat terletaknya meteorit tersebut kepada negara untuk tujuan pendidikan. 
Beberapa tahun berikutnya pemerintah membuka pusat wisata di lokasi tersebut. Hasilnya vandalisme meteorit Hoba terhenti dan selalu dikunjungi oleh ribuan wisatawan dari semua penjuru dunia setiap tahunnya.

SUMBER RUJUKAN

_ www.wikipedia.org dengan judul artikel "Hoba Meteorite" diakes pada Senin, 02 Oktober 2017. (en.wikipedia.org/wiki/Hoba_meteorite)
_ www.geology.com dengan judul artikel "Hoba: The World's Largest Meteorite" diakses pada Minggu, 01 Oktober 2017. (geology.com/records/largest-meteorite/)

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *