Cinta dan Kopi (Sumber Gambar: Gabriel Alva di Pixabay)
Kopi merupakan minuman hasil
seduhan biji kopi yang telah disangrai kemudian dihaluskan menjadi bubuk.
Sejarah mencatat bahwa kopi sebagai minuman
berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua
Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Penemuan kopi sendiri terjadi
secara tidak sengaja.
Pada waktu itu seorang penggembala yang katanya
bernama 'Khalid' mengamati kawanan kambing gembalaannya yang menunjukan
keanehan karena mereka tetap aktif, termasuk di malam hari, padahal
biasanya mereka akan tertidur ketika sang surya telah tenggelam.
Berdasarkan pengamatannya, hal ini biasanya terjadi setelah mereka memakan sejenis buah beri.
Khalid pun mencoba memasak dan memakannya.
Ternyata hasil masakannya ini memiliki rasa yang khas dan unik untuk dinikmati.
Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai penjuru negara
di Afrika.
Metode penyajian kopi dengan cara seperti ini
dianggap sebagai metode konvensional.
Barulah beberapa ratus tahun kemudian, penyajian
kopi menjadi lebih modern setelah bijih kopi dibawa melewati Laut Merah dan
tiba di Arab.
Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini
menjadi salah satu minuman paling populer di dunia karena dapat dikonsumsi oleh
berbagai kalangan masyarakat.
Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi
juga dapat melawan beberapa penyakit, seperti menurunkan risiko terkena
penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung.
Efek tetap terjaga yang terjadi setelah minum
kopi disebabkan oleh kafein yang terkandung di dalam bijih kopi. Kafein yang
ada akan meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan
memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.
Rumus struktur dari kafein ditunjukan pada gambar
berikut ini.
Menurut penelitian terbaru yang telah
diobservasi, kopi baik untuk kesehatan namun mengkonsumsi terlalu banyak kafein
dapat berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Beberapa orang lebih memilih kopi hitam sementara
yang lain menyukai kopi dengan susu. Asosiasi kopi nasional menyatakan bahwa
kemasan kopi meliputi vitamin B, potasium, dan magnesium.
Jika Anda mengkonsumsi kopi dengan susu, ini
adalah cara terbaik untuk mengonsumsi vitamin D dan kalsium (K). Selain itu
nutrisi pada kopi mampu melindungi Anda dari berbagai macam penyakit.
Hari ini dengan semakin populernya kopi, setiap
orang telah memperhatikan berapa banyak kafein dalam kopi yang mereka konsumsi.
Berdasarkan penelitian, disarankan untuk
mengurangi pasokan kafein jika seseorang mengkonsumsi lebih dari 500 mg per
hari. Akademi pediatri Amerika menganjurkan untuk mengkonsumsi 100 mg kafein
per hari.
Kandungan antioksidan di dalam kopi sangat
tinggi, dan banyak penelitian menunjukkan bahwa hal ini baik untuk kesehatan
seseorang. Namun, terlalu banyak kafein yang masuk ke dalam tubuh dikaitkan
dengan efek samping seperti kecemasan, gangguan tidur, jantung berdebar-debar
dan kegelisahan.
Telah diamati bahwa beberapa merek kopi komersial
seperti Star bucks, Mc Donald's, Dunkin Donuts, kandungan kafeinnya lebih
tinggi dibanding kopi buatan biasa.
Jumlah kafein dari kopi-kopi tersebut dalam
satu cangkir setara dengan 3-4 gelas berukuran biasa.
Secara garis besar terdapat beberapa faktor yang
Mempengaruhi Kandungan Kafein yaitu sebagai berikut.
1. Jenis kopi
Ada berbagai jenis kopi yang tersedia di pasaran
saat ini dan memiliki kandungan kafein bervariasi antara satu produk dengan
produk lainnya. Jumlah kafein rata-rata kopi sebagai berikut.
2. Jenis biji kopi
Ada banyak jenis biji kopi yang tersedia. Setiap biji kopi
memiliki jumlah kafein yang berbeda.
3. Pemanggangan
Kopi panggang yang lebih gelap kadar kafeinnya lebih sedikit
dibanding kopi panggang yang warnanya lebih terang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar