WANIBESAKc - Asam nukleat adalah polimer dengan massa molar
tinggi yang memainkan peran penting dalam sintesis protein.
Asam nukleat
di bagi menjadi dua jenis yaitu:
# DNA (Asam
Deoksiribonukleat)
# RNA (Asam
Ribonukleat)
Molekul DNA merupakan molekul terbesar yang
pernah diketahui karena massa molarnya bisa mencapai puluhan miliar gram. Jika
molekul DNA dari semua sel dalam manusia dibentangkan dan disambung menjadi satu,
panjangnya akan berkali-kali jarak bumi ke matahari.
Di sisi lain, molekul RNA sangat beragam
ukurannya, beberapa mempunyai massa molar sekitar 25.000 gram.
Komposisi asam, baik DNA maupun RNA, relatif
sederhana karena hanya mengandung empat jenis blog penyusun, yakni:
- Purin
- Pirimidin
- gula Furanosa; dan
- gugus fosfat
Setiap purin dan pirimidin disebut
basa.
Gambar rumus struktur blog Purin, Pirimidin, gula Furanosa, dan
gugus fosfat sebagai berikut.
ATURAN CHARGAFF
Pada tahun sekitar 1941, Erwin Chargaff
biokimiawan Amerika melakukan penelitian terhadap molekul DNA yang diperoleh
dari berbagai sumber.
Berdasarkan penelitian tersebut beliau akhirnya menemukan
adanya keteraturan atau pola tertentu terhadap susunan DNA.
Keteraturan atau pola tertentu tersebut kemudian
disebut sebagai aturan Chargaff.
Aturan Chargaff sebagai berikut.
# Jumlah adenin (suatu purin) sama banyak dengan
jumlah timin (suatu pirimidin); artinya, A = T, atau A/T= 1.
# Jumlah sitosin (suatu Pirimidin) sama banyak
dengan jumlah guanin (suatu Purin); artinya, C = G, atau C/G = 1.
# Jumlah total basa purin sama dengan jumlah
total basa pirimidin; artinya, A + G = C + T.
Pada tahun 1953 berdasarkan analisis kimia dan
informasi yang di peroleh dari pengukuran difraksi sinar-X, James Watson ahli
biologi Amerika dan Francis Crick ahli biologi Perancis, merumuskan struktur
heliks ganda molekul DNA.
Watson dan Crick menetap bahwa molekul DNA
mempunyai dua untai heliks. Setiap untai terbuat dari nukleotida, yang terdiri
atas satu basa, satu deoksiribosa, dan satu gugus fosfat yang saling berikatan,
seperti yang ditunjukan pada gambar berikut ini.
Kunci pada struktur DNA heliks ganda adalah
pembentukan ikatan hidrogen di antara basa-basa di kedua untai molekul.
Walaupun ikatan hidrogen dapat terbentuk di antara dua basa (dinamakan pasangan
basa), Watson dan Crik menemukan bahwa pasangan terbaik adalah antara :
* adenin dan timin
* sitosin dan guanin
Untuk memperjelas pernyataan di atas perhatikan
dengan saksama dua gambar di bawah ini.
Gambar (a) pembentukan pasangan basa adenin dan timin dan sitosin dan guanin
Gambar (b) ikatan hidrogen, gaya tarik tarik dipol-dipol, dan gaya van der Waals dalam kedua untai molekul DNA di antara pasangan basa A-T dan C-G
Perhatikan bahwa skema ini konsisten dengan
aturan Chargaff, sebab setiap basa purin berikatan hidrogen dengan basa pirimidin,
dan begitupun sebaliknya (A + G = C + G).
Perlu di perhatikan bahwa walaupun ikatan
hidrogen menjadi kunci struktur DNA heliks ganda, namun struktur DNA heliks
ganda distabilkan pula oleh interaksi dipol-dipol dan gaya Van der Waals di
antara pasangan basa yang ada.
Perbedaan antara struktur DNA dan RNA sebagai
berikut.
# Basa yang ditemukan dalam molekul RNA ialah
adenin, sitosin, guanin, dan urasil.
# RNA mengandung ribosa, bukan 2-deoksiribosa
dari DNA.
# Komposisi RNA tidak mengikuti aturan Chargaff.
Dengan kata lain, perbandingan purin terhadap pirimidin tidak sama dengan satu
sebagaimana pada DNA.
# RNA tidak memiliki struktur heliks ganda. RNA
hadir sebagai polinukleotida untai tunggal.
Terdapat tiga jenis RNA yaitu sebagai berikut:
- Messenger RNA (mRNA, RNA kurir)
- Ribosomal RNA (rRNA, RNA ribosom)
- Transfer RNA (tRNA, RNA transfer)
Ketiga RNA ini mempunyai nukleotida yang sama,
tetapi berbeda satu sama lain dalam hal massa molar, struktur keseluruhan, dan
fungsi biologis.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2010. CHEMISTRY, 10 th Edition.
McGraw-Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar