Asam sulfat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai pupuk amonium sulfat, larutan dalam aki (air aki), sebagai bahan campuran dalam deterjen, cat, zat warna, fiber, plastik, untuk proses pemurnian minyak tanah, dan pada industri baja digunakan untuk menghilangkan karat besi sebelum baja dilapisi timah atau seng.
Dalam industri, asam sulfat diproduksi menggunakan proses kontak.
Ringkasan singkat Proses Kontak
# membuat belerang dioksida;
# Mengubah belerang dioksida menjadi sulfur trioksida (reaksi berlangsung secara reversibel);
# Mengubah sulfur trioksida menjadi asam sulfat pekat.
 |
Gambar Diagram pembuatan asam sulfat menggunakan proses kontak. (Sumber gambar www.mogckchem.weebly.com) |
Proses kontak diawali dengan membakar belerang menggunakan udara kering sehingga terbentuk belerang dioksida.
Persamaan reaksinya:
S(s) + O2(g) → SO2(g)
Menurut Prinsip Le Chatelier, meningkatkan konsentrasi oksigen dalam campuran dapat menyebabkan posisi ekuilibrium (kesetimbangan) bergeser ke arah kanan. Karena oksigen berasal dari udara, maka cara ini adalah cara yang sangat murah untuk meningkatkan konversi sulfur dioksida menjadi sulfur trioksida.
Setelah itu, SO2 dan O2 dialirkan melalui katalis V2O3 (vabadium(V) oksida) pada suhu ±430 °C sehingga terbentuk SO3.
Persamaan reaksinya:
SO2(g) + O2(g) ↔ SO3(g) ∆H= – 98kJ
Perlu diperhatikan bahwa dalam proses ini, katalis tidak berpengaruh sama sekali pada posisi ekuilibrium.
Menambahkan katalis tidak menghasilkan persentase sulfur trioksida (SO3) yang lebih besar dalam campuran kesetimbangan.
Satu-satunya fungsi katalis dalam proses ini adalah untuk mempercepat reaksi atau mempercepat tercapainya kesetimbangan.
Tanpa hadirnya katalis reaksi akan sangat lambat sehingga hampir tidak ada reaksi yang terjadi dalam waktu yang sangat lama.
Katalis memastikan bahwa reaksi berlangsung cukup cepat untuk keseimbangan dinamis dan dibentuk dalam waktu yang sangat singkat.
Reaksi di atas (Reaksi pembentukan SO3) berlangsung secara eksoterm sehingga suhu cepat naik menjadi 600°C.
Gas SO3 yang terbentuk dilewatkan melalui suatu penukar panas atau pendingin. Kemudian dilarutkan ke dalam asam sulfat pekat sehingga terbentuk asam sulfat berasap atau asam disulfat atau asam pirosulfat atau oleum.
Persamaan reaksi:
SO3(g) + H2SO4(l) ↔ H2S2O7(l)
Asam sulfat berasap yang diperoleh diencerkan dengan cara manambahkan aquades.
Persamaan reaksinya:
H2S2O7(l) + H2O(l) → 2H2SO4(l)
Konsentrasi maksimum asam sulfat yang dihasilkan melalui proses kontak adalah 98%.
Cara lain pembuatan asam sulfat adalah melalui proses kamar timbal. Namun proses kamar timbal telah ditinggalkan karena kurang menguntungkan.
BACA JUGA:
- Larutan-Larutan Yang Digunakan Untuk Mencuci Peralatan Dalam Laboratorium
- Cara Membuat Larutan Kadmium Klorida 200 ppm 250 mL
- Konsentrasi Larutan: Molaritas, Molalitas dan Fraksi Mol
- Larutan dan Molaritas Larutan
- Mengencerkan dan Mencampur Larutan dalam Laboratorium
- Teori Asam Basa Lux-Flood, Sistem Pelarut, dan Usanovich
- Beberapa Oksidator Dalam Laboratorium (Ion Permanganat, Ion Kromat dan ionDikromat)
- Bahaya dan Perawatan Terhadap Terpaparnya Asam Fluorida (HF)
- Bahaya dan Cara Menangani Asam Sulfat dengan Aman
- Bahaya dan Keamanan Penanganan Hidrogen Peroksida (H2O2)
- Latihan Soal Asam, Basa, Larutan Buffer, Dan Pembahasannya
- Latihan Soal Dan Pembahasan Penentuan pH Asam dan Basa
- Latihan Soal dan Pembahasan Larutan Buffer
- Praktek Cara Menentukan Konsentrasi Asam Klorida dan Cuka Dapur Melalui Titrasidan Cara Perhitungannya
- Titrasi Asam Basa dan Latihan Soalnya
- Senyawa Kompleks Dan Tata Nama Senyawa Kompleks
- Sintesis Senyawa-Senyawa Kompleks Dari Logam Alkali Serta Implikasinya PadaPengajaran Senyawa Kompleks Di Sekolah Menengah Atas
- Alotrop Karbon: Intan, Grafit, dan Fulleren
- Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
- Apa Itu Mikotoksin? Paparan, Efek Kesehatan, Jenis, Klasifikasi, Cara Mengantisipasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar