Tak bisa dipungkiri bahwa kita pasti pernah
mendengar beberapa orang menyatakan hal ini kepada kita:
"Kamu harus banyak minum air putih! Karna itu
sangat penting bagi kesehatan tubuhmu"
Ada berbagai alasan bagus dan keren yang masuk
akal berkaitan dengan minum air putih, tapi pernahkah Anda bertanya-tanya
apakah mungkin minum terlalu banyak air.
Apa yang terjadi jika kita minum air putih
terlalu banyak??
Ternyata, minum terlalu banyak air dalam satu
waktu dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai keracunan air dan masalah
terkait akibat pengenceran ion natrium atau sodium dalam tubuh. Dalam dunia medis
keadaan ini disebut hiponatremia.
Intoksikasi keracunan air yang paling sering terjadi pada bayi
di bawah usia enam bulan dan kadang-kadang terjadi pada atlet.
Seorang bayi
bisa keracunan air akibat minum beberapa botol air putih per hari atau karena
minum susu formula bayi yang terlalu encer. Oleh sebab itu, seorang bayi
tidak diperbolehkan minum air atau susu formula yang sangat encer. Untuk menghindari hal ini maka sebaiknya ikuti petunjuk takaran yang tertera pada pembungkus susu.
Olahragawan juga bisa menderita keracunan air.
Atlet yang berkeringat berat akan kehilangan air dan zat-zat elektrolit yang
penting bagi tubuh. Intoksikasi air dan hiponatremia dapat terjadi pada atlet
atau seseorang, jika saat orang tersebut mengalami dehidrasi kemudian minum terlalu
banyak air tanpa disertai elektrolit.
Seorang olahragawan dapat menghindari keracunan
air dengan meminum air yang mengandung elektrolit, misalnya sports drinks yang
merupakan minuman khusus bagi olahragawan.
APA YANG TERJADI SELAMA INTOKSIKASI AIR?
Hiponatremia yaitu suatu kondisi dimana kondisi
ion natrium dalam darah lebih rendah dari biasanya.
Konsentrasi ion natrium dalam serum normal adalah
135-145 mEq/L. Jadi hiponatremia dapat pula didefinisikan sebagai kadar natrium
serum yang kurang dari 135 mEq/L.
Beberapa pedoman mengklasifikasikan
hiponatremia pada orang dewasa sesuai dengan konsentrasi ion natrium serum, sebagai
berikut:
- Ringan: 130-134 mmol/L
- Sedang: 125-129 mmol/L
- Berat : <125 mmol/L
Ion natrium merupakan elektrolit yang biasa ditemukan di cairan tubuh di
luar sel. Hal ini sangat penting untuk
menjaga tekanan darah. Ion natrium juga dibutuhkan oleh saraf, otot, dan
jaringan tubuh lainnya agar bekerja dengan baik.
Bila jumlah ion natrium dalam cairan di luar sel
turun di bawah normal, air akan bergerak ke sel untuk menyeimbangkan secara
osmosis. Osmosis yaitu pergerakan air dari konsentrasi yang lebih tinggi ke
konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel. Hal ini dapat
menyebabkan sel membengkak jika terlalu banyak air. Sel otak sangat sensitif
terhadap pembengkakan, dan ini menyebabkan banyak gejala kekurangan ion
natrium.
Jika kadar ion natrium rendah (hyponatremia),
ketidakseimbangan air terhadap ion natrium disebabkan oleh satu dari tiga
kondisi berikut:
1. Hiponatremia euvolemik, yakni jumlah air tubuh
meningkat, namun kandungan ion natrium tubuh tetap.
2. Hiponatremia hipervolemik, yakni kandungan natrium
dan air dalam tubuh meningkat, namun kenaikan air lebih besar.
3. Hiponatremia hipovolemik, yakni air dan natrium
keduanya hilang dari tubuh, namun kehilangan ion natrium lebih besar.
Hiponatremia dapat dikelompokkan lebih lanjut
menurut osmolalitas yang efektif, sebagai berikut:
- Hiponatremia hipotonik
- Hiponatremia isotonik
- Hiponatremia hipertonik
Ion natrium yang rendah dalam darah bisa
disebabkan oleh beberapa hal yakni sebagai berikut:
- Luka bakar di area tubuh yang
luas
- Diare
- Obat diuretik (pil air), yang meningkatkan
output urin
- Gagal jantung
- Penyakit ginjal
- Sirosis hati
- Sindrom sekresi hormon antidiuretik yang tidak
tepat (SIADH)
- Berkeringat berlebihan
- Muntah berlebihan
Dari sudut pandang sel, keracunan air
menghasilkan efek yang sama seperti akibat tenggelamnya seseorang di dalam air
tawar. Ketidakseimbangan elektrolit dan pembengkakan jaringan dapat menyebabkan
detak jantung tidak teratur, memungkinkan cairan masuk ke paru-paru, dan dapat
menyebabkan kelopak mata memerah.
Pembengkakan memberi tekanan pada otak dan saraf,
yang bisa menyebabkan perilaku menyerupai keracunan alkohol.
Pembengkakan jaringan otak dapat menyebabkan
kejang, koma, dan akhirnya mati kecuali asupan air dibatasi dan larutan garam
(garam) hipertonik diberikan.
Jika pengobatan diberikan sebelum pembengkakan
jaringan menyebabkan kerusakan sel terlalu banyak, pemulihan yang lengkap dapat
diharapkan dalam beberapa hari.
Perlu di perhatikan bahwa, hiponatremia berat
(<125 mEq/L) memiliki tingkat kematian yang tinggi. Pada pasien yang kadar
natrium serumnya di bawah 105 mEq/L, dan terutama pada pecandu alkohol, angka
kematiannya bisa di atas 50%.
SIAPA YANG BERESIKO TERKENA HIPONATREMIA?
Kebanyakan orang tidak berisiko tinggi mengalami
hiponatremia karena tubuh yang sehat akan tetap menjaga cairan dan elektrolit
agar tetap seimbang. Tetapi terdapat beberapa orang yang berisiko tinggi yaitu
mereka yang mungkin berpikir bahwa mereka membutuhkan lebih banyak air daripada
yang biasanya mereka lakukan karena mereka berada dalam keadaan kritis.
Berikut adalah beberapa kelompok yang telah
diidentifikasi sebagai "berisiko tinggi" dibandingkan yang lain:
- Pengguna obat perangsang terutama saat
dipadukan dengan menari berjam-jam.
- Orang yang sudah mengkonsumsi narkoba, termasuk
alkohol, biasanya akan mencoba mengeluarkan obat dari tubuh mereka dengan cara minum
banyak air.
- Orang yang kecanduan berolahraga selama
berjam-jam sehari dan berusaha untuk rehydrate diri dengan air saja.
- Orang yang terlibat dalam perilaku tertentu
sebagai upaya untuk menurunkan berat badan berlebih; Minum sejumlah besar air
dapat digunakan dengan cara ini.
- Bayi yang baru lahir namun sang ibu menghindari
menyusui dan memberi mereka susu encer dan air. Hal ini bisa saja terjadi dengan
berbagai alasan dan bisa juga karena ibu dari si bayi sedang menggunakan obat
tertentu.
- Atlet angkat beban.
- Orang dengan kondisi kejiwaan tertentu, seperti
skizofrenia, gangguan schizoafektif, dan gangguan bipolar.
HUBUNGAN ANTARA HIPONATREMIA DENGAN RAS, JENIS
KELAMIN, DAN USIA
Hiponatremia mempengaruhi semua ras.
Tidak ada predileksi seksual untuk hiponatremia.
Namun, gejala lebih cenderung terjadi pada wanita muda daripada pria.
Hiponatremia juga lebih sering terjadi pada orang tua, karena mereka memiliki
tingkat komorbiditas yang lebih tinggi (misalnya gagal jantung, hati, atau
ginjal) yang dapat menyebabkan hiponatremia.
INI BUKAN BERAPA BANYAK ANDA MINUM, ITU SEBERAPA
CEPAT ANDA MINUMNYA
Ginjal orang dewasa yang sehat bisa mengolah lima
belas liter air sehari. Anda tidak mungkin menderita keracunan air, bahkan jika
Anda banyak minum air putih, selama Anda minum secara perlahan dari waktu ke
waktu. Artinya anda tidak harus menghabiskan air satu galon besar dalam satu
waktu.
Jika Anda berhenti minum air putih saat Anda
berhenti merasa haus, Anda tidak berisiko overdosis air atau mengalami
hiponatremia. Ada sedikit penundaan antara minum cukup air dan tidak merasa
haus lagi.
Sebagai pedoman umum, kebanyakan orang dewasa
membutuhkan sekitar 3 liter cairan setiap hari. Sebagian besar air tersebut
berasal dari makanan, jadi 8-12 gelas delapan ons sehari adalah asupan yang
disarankan umum.
Anda mungkin membutuhkan lebih banyak air jika
cuacanya sangat hangat atau sangat kering, jika Anda berolahraga, atau jika
Anda meminum obat tertentu. intoksikasi air adalah kondisi yang sangat tidak
biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar