Apakah Minum Urin Berbahaya Bagi Kesehatan?

Urin adalah cairan yang diproduksi oleh ginjal untuk membuang produk limbah dari aliran darah. Urin manusia berwarna kekuningan dan bervariasi dalam komposisi kimia antara satu orang dengan orang lainnya. 

Beragam obat-obatan, bahan kimia alami dari makanan, dan penyakit tertentu bisa mengubah warna urin seseorang. Misalnya, seseorang yang mengkonsumsi bit, bisa mengubah air seni menjadi berwarna merah atau merah muda (tidak berbahaya).

Dalam keadaan normal, pH urin manusia berkisar antara 5,5 sampai 7. Namun rata-rata pH urin manusia sekitar 6,2. Massa jenisnya berkisar antara 1,003 sampai 1,035. Penyimpangan yang signifikan pada pH atau massa jenis, mungkin disebabkan oleh diet, obat-obatan, atau gangguan kemih.


Pernahkah anda mendengar, ada orang yang minum urin? Saya yakin, pernah. Tentu sudah tak asing lagi bagi kita, saat mendengar seseorang meminum urinnya sendiri atau urin orang lain. Hal ini sudah dilakukan oleh banyak orang dengan berbagai alasan keren dan unik, mungkin. 

Ada yang minum urin demi usaha bertahan hidup, keperluan seremonial, praktik seksual, bahkan ada yang melakukannya demi pengobatan alternatif. Ada pula yang melakukan dengan alasan medis seperti pemutihan gigi, perawatan kesuburan, terapi hormon, dan untuk mencegah atau mengobati kanker, artritis, alergi dan penyakit lainnya. Manjur atau tidaknya, tak ada yang tahu.

Namun akan muncul pertanyaan di benak kita, apakah aman bagi kesehatan jika kita minum urin? Itu tergantung beberapa faktor. Minum sejumlah kecil urin, terutama urin kita sendiri, tidak berbahaya secara berarti bagi kesehatan, namun ada beberapa risiko terkait. Beberapa resiko tersebut sebagai berikut.


a. Kontaminasi Bakteri

Meskipun tidak mungkin kita bisa terkena penyakit yang belum kita miliki dari urin kita sendiri. Patogen dalam urin atau dari lapisan uretra dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi orang lain.


b. Potensi Paparan Obat

Beberapa obat dan metabolitnya diekskresikan dalam urin. Jadi minum urin dari seseorang yang mengkonsumsi obat, maka akan masuk ke dalam tubuh penerima.


c. Kandungan Mineral Tinggi

Urine tinggi akan berbagai mineral seperti urea, natrium (sodium), kalium (potasium), dan kreatinin. Komposisi kimia representatif dari urin manusia disajikan pada tabel di bawah ini.

Zat dalam urin

Konsentrasi

(g/100 mL urin)

Air

95

Urea

2

Natrium

0.6

Klorida

0.6

Sulfat

0.18

Kalium

0.15

Fosfat

0.12

Kreatin

0.1

Amonia

0.05

Asam urat (Uric acid)

0.03

Kalsium

0.015

Magnesium

0.01

Protein

--

Glukosa

--


Jika kondisi tubuh dalam keadaan terhidrasi, mineral-mineral dalam urin tidak membahayakan kesehatan tubuh. Mineral-mineral tersebut akan memberi tekanan pada ginjal, jika tubuh tidak memiliki cukup air untuk menyaring kelebihannya.

Kondisi tubuh dalam keadaan dehidrasi, disarankan untuk tidak mengkonsumsi urin. Minum cairan apapun, termasuk air kencing, bisa mengurangi sensasi haus, tapi kandungan natrium dan mineral-mineral lain yang ada dalam urin justru membuat Anda lebih dehidrasi, sama seperti ketika minum air laut.

Beberapa orang memang meminum urin mereka sendiri dalam situasi bertahan yang ekstrim. Namun militer AS menyarankan kepada para personil untuk tidak melakukannya. Dalam situasi bertahan hidup, Anda bisa menggunakan urin sebagai sumber air dengan cara memurnikannya terlebih dahulu. Teknik yang sama bisa disarankan untuk memurnikan air dari keringat atau dari air laut.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *