Bumi dipercaya sebagai satu-satunya planet di tata surya yang memiliki atmosfir
yang bisa menopang kehidupan. Selimut gas tidak hanya berisi udara yang kita
hirup tapi juga melindungi kita dari ledakan panas dan radiasi yang berasal
dari matahari.
Selimut gas tersebut juga yang menghangatkan planet ini siang
hari dan mendinginkannya di malam hari.
Komposisi kimia atmosfer bumi sangat penting
karena beberapa alasan, terutama karena adanya interaksi antara atmosfer dan
semua organisme hidup.
Komposisi kimia atmosfer bumi sebenarnya bisa
berubah-ubah sebagai hasil proses alami seperti emisi gunung berapi, adanya
petir, dan pemboman oleh partikel matahari.
Komposisi kimia udara juga telah
berubah oleh aktivitas manusia dan beberapa perubahan ini berbahaya bagi
kesehatan manusia, tanaman, dan ekosistem.
Contoh masalah yang telah ditangani oleh kimia
atmosfir meliputi hujan asam, penipisan ozon, asap fotokimia, gas rumah kaca,
dan pemanasan global.
Ahli kimia atmosfer terus berusaha memahami
penyebab-penyebab terjadinya masalah di atmosfir ini. Hal ini disebabkan,
dengan mendapatkan pemahaman teoritis tentang hal itu, maka bisa memungkinkan
ditemukan solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul.
Selain itu bisa juga memberikan dampak terhadap berbagai kebijakan pemerintah
untuk menjaga masa depan yang baik bagi generasi penerus.
Hampir semua atmosfer bumi tersusun dari lima gas
utama yaitu:
- nitrogen (N2)
- oksigen (O2)
- uap air (H2O)
- argon (Ar); dan
- karbon dioksida (CO2).
Walaupun demikian, namun perlu diingat bahwa
terdapat pula atom dan senyawa lainnya di udara.
Meskipun tabel di bawah ini tidak mencantumkan
uap air sebagai komposisi udara, namun udara bisa mengandung uap air sebanyak
5%, lebih umum berkisar 1-3%. Kisaran 1-5% menempatkan uap air sebagai gas yang
paling umum ketiga di bumi.
Berikut adalah komposisi udara dalam persen
volume, di permukaan laut pada pada suhu 15 °C dan tekanan 1 atm.
Nama
|
Rumus kimia
|
Dalam ppm
|
Dalam persen volume
(%)
|
Nitrogen
|
N2
|
780,84
|
78.084
|
Oksigen
|
O2
|
209,46
|
20.946
|
Argon
|
Ar
|
9,34
|
0.9340
|
Karbon dioksida
|
CO2
|
400
|
0.04
|
Neon
|
Ne
|
18.18
|
0.001818
|
Helium
|
He
|
5.24
|
0.000524
|
Metana
|
CH4
|
1.79
|
0.000179
|
Selain gas-gas pada tabel di atas, udara juga
seringkali mengandung:
- gas iodin (I2)
- gas xenon (Xe)
- kripton (Kr)
- karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (NO2)
- Amonia (NH3)
LAPISAN ATMOSFER
Atmosfir bumi terbagi menjadi lima lapisan utama
yaitu:
- eksosfer
- termosfer
- mesosfer
- stratosfer
- troposfer.
Walaupun terbagi menjadi lima lapisan, namun
perlu diperhatikan bahwa tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan luar
angkasa.
1. Troposfer
Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan
permukaan bumi. Ketebalan dari lapisan ini adalah 4 sampai 12 mil (7 sampai 20
km) dan berisi setengah dari atmosfer bumi.
Pada troposfer, udara lebih hangat
di dekat tanah dan semakin ke atas, semakin dingin. Hampir semua uap air dan
debu di atmosfer berada di lapisan ini dan itulah sebabnya pada lapisan ini
ditemukan awan.
2. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan kedua yang dimulai
dari atas troposfer dan berakhir sekitar 31 mil (50 km) di atas tanah. Lapisan
ini memiliki kandungan Ozon yang sangat tinggi.
Ozon inilah yang menyerap
radiasi berbahaya dari sinar matahari sehingga tidak sampai ke permukaan bumi.
Radiasi dari sinar matahari memiliki sinar UV yang dapat menyebabkan kanker
kulit.
Udara pada lapisan ini sangat kering, dan
kira-kira seribu kali lebih tipis dibanding di atas permukaan laut. Selain itu,
lapisan inilah yang menjadi tepat pesawat jet dan balon cuaca terbang.
3. Mesosfer
Mesosfer dimulai dar 31 mil (50 km)
sampai dengan 53 mil (85 km) tinggi. Bagian atas mesosfer, yang disebut
mesopause, adalah bagian terdingin dari atmosfer bumi. Lapisan ini memiliki
suhu rata-rata sekitar minus 130 °F (minus
90 °C).
Lapisan ini sulit dipelajari. Pesawat Jet dan balon tidak masuk cukup
tinggi, sedangkan satelit dan pesawat antariksa mengorbit terlalu tinggi.
Menurut para ilmuwan lapisan inilah yang menjadi tempat meteor terbakar.
4. Termosfer
Termosfer memanjang dari sekitar 56 mil (90
km) sampai antara 310 dan 620 mil (500 dan 1.000 km). Suhu pada lapisan ini
bisa mencapai 2.700 °F (1.500 °C).
Termosfer dianggap sebagai bagian dari atmosfer
bumi, namun kepadatan udara sangat rendah sehingga sebagian besar lapisan ini
dianggap sebagai angkasa luar.
Lapisan inilah yang menjadi tempat pesawat ruang
angkasa terbang dan tempat Stasiun Antariksa Internasional mengorbit Bumi (International Space Station orbits Earth).
Lapisan ini juga yang menjadi lokasi terjadinya aurora.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan tertinggi, sangat
tipis dan di mana atmosfer menyatu ke angkasa luar. Lapisan ini terdiri dari
partikel hidrogen dan helium yang sangat banyak tersebar.
BUMI, VENUS, DAN MARS
Untuk lebih memahami formasi dan komposisi Bumi, ilmuwan
terkadang membandingkan planet kita dengan Venus dan Mars. Ketiga planet ini
berbatu dan termasuk planet dalam pada sistem tata surya, yang berarti posisi
ketiga planet berada di dekat matahari.
Planet Venus memiliki atmosfer karbon dioksida
(CO2) yang tebal hampir pada seluruh permukaannya, dengan sedikit
nitrogen (N2) dan asam sulfat (H2SO4). Planet
ini juga memiliki efek rumah kaca pada permukaannya. Suhu di permukaannya
sekitar 872 Fahrenheit atau 467 Celsius.
Awan juga begitu tebal sehingga permukaannya
tidak terlihat dalam cahaya tampak. Karena tidak banyak sinar matahari matahari
yang bisa sampai ke permukaan bulan, maka planet Venus tidak mengalami
perubahan suhu musiman yang signifikan.
Mars juga memiliki atmosfer karbon dioksida (CO2),
dengan sedikit nitrogen (N2), argon (Ar), oksigen (O2),
karbon monoksida (CO) dan beberapa jenis gas lainnya. Di planet ini, suasananya
sekitar 100 kali lebih tipis dari pada Bumi.
SUMBER RUJUKAN (REFERENSI)
-- Anne Marie
Helmenstine, Ph.D. 2017. What Is the Chemical Composition of Air?.
Online. diakses pada 5 November 2018.
-- Tim Sharp. 2017.
Earth's Atmosphere: Composition, Climate & Weather. Online. amp.space.com. diakses pada Rabu, 28
Februari 2018.
-- Wikipedia. Atmosphere of Earth. diakses pada Rabu, 28 Februari 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar