A. PENDAHULUAN
WANIBESAKc - Aspirin adalah obat yang paling banyak digunakan di dunia. Satu tablet
aspirin rata-rata mengandung sekitar 325 miligram asam asetil salisilat aktif
dengan bahan pengikat inert seperti pati. Aspirin digunakan untuk mengurangi
rasa sakit, mengurangi peradangan, dan menurunkan demam.
Aspirin juga
memiliki efek anti koagulan dan dapat digunakan dalam dosis rendah dalam tempo
lama untuk mencegah serangan jantung. Kepopuleran penggunaan aspirin sebagai
obat dimulai pada tahun 1918 ketika terjadi pandemik flu di berbagai wilayah
dunia.
Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet.
Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk (puyer).
Senyawa alami dari tumbuhan yang digunakan sebagai obat telah ada sejak
awal mula peradaban manusia. Di mulai pada peradaban Mesir kuno, bangsa
tersebut telah menggunakan suatu senyawa yang berasal dari daun willow untuk
menekan rasa sakit.
Hal ini dilakukan dengan cara merebus kulit pohon willow putih. Meskipun
salisin dalam kulit kayu willow memiliki sifat analgesik, asam salisilat yang
telah dimurnikan memiliki rasa yang pahit dan sangat menjengkelkan bila
dikonsumsi secara oral.
Asam salisilat dinetralkan dengan natrium untuk
menghasilkan natrium salisilat, yang lebih enak rasanya namun mengiritasi
perut.
Asam salisilat bisa dimodifikasi untuk menghasilkan fenil salisilat (phenylsalicylate),
yang lebih enak dicicipi dan kurang menjengkelkan, namun melepaskan zat beracun
fenol saat dimetabolisme oleh tubuh.
Felix Hoffman dan Arthur Eichengrün pertama kali
mensintesis bahan aktif aspirin, asam asetil salisilat, pada tahun 1893.
Dalam laboratorium, kita bisa menyiapkan aspirin (asam asetil
salisilat) dari asam salisilat dan anhidrida asetat dengan menggunakan reaksi
berikut:
Asam salisilat (C7H6O3) + anhidrida asetat
(C4H6O3) → asam asetilsalisilat (C9H8O4)
+ asam asetat (C2H4O2)
B. SEJARAH ASPIRIN
Reverend Edward Stone dari Chipping Norton, Inggris, merupakan orang
pertama yang mempublikasikan penggunaan medis dari aspirin. Pada tahun 1763, ia
telah berhasil melakukan pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit dengan
menggunakan senyawa tersebut.
Pada tahun 1826, peneliti berkebangsaan Italia,
Brugnatelli dan Fontana, melakukan uji coba terhadap penggunaan suatu senyawa
dari daun willow sebagai agen medis.
Dua tahun berselang, pada tahun 1828,
seorang ahli farmasi Jerman, Buchner, berhasil mengisolasi senyawa dari daun
tersebut dan diberi nama salicin yang berasal dari bahasa latin willow, yaitu
salix. Senyawa ini memiliki aktivitas antipiretik yang mampu menyembuhkan
demam.
Penelitian mengenai senyawa ini berlanjut hingga pada tahun 1830 ketika
seorang ilmuwan Perancis bernama Leroux berhasil mengkristalkan salicin.
Penelitian ini kemudian dilanjutkan oleh ahli farmasi Jerman bernama Merck pada
tahun 1833. Sebagai hasil penelitiannya, ia berhasil mendapatkan kristal
senyawa salicin dalam kondisi yang sangat murni. Senyawa asam salisilat sendiri
baru ditemukan pada tahun 1839 oleh Raffaele Piria dengan rumus empiris C7H6O3.
Bayer meupakan perusahaan pertama yang berhasil menciptakan senyawa aspirin
(asam asetilsalisilat). Ide untuk memodifikasi senyawa asam salisilat
dilatarbelakangi oleh banyaknya efek negatif dari senyawa ini.
Pada tahun 1945,
Arthur Eichengrun dari perusahaan Bayer mengemukakan idenya untuk menambahkan
gugus asetil pada senyawa asam salisilat untuk mengurangi efek negatif
sekaligus meningkatkan efisiensi dan toleransinya terhadap manusia.
Pada tahun
1897, Felix Hoffmann berhasil melanjutkan gagasan tersebut dan berhasil
mensintesis senyawa asam asetilsalisilat yang kemudian dikenal secara umum
sebagai aspirin.
Perusahaan Bayer mendaftarkan aspirin sebagai merek dagang pada 6 Maret
1899.
Sebenarnya Felix Hoffmann bukanlah orang pertama yang berusaha untuk
menciptakan senyawa aspirin ini. Sebelumnya pada tahun 1853, seorang ilmuwan
Perancis bernama Frederick Gerhardt telah mencoba untuk menciptakan suatu
senyawa baru dari gabungan asetil klorida dan sodium salisilat.
Aspirin dijual sebagai obat pada tahun 1899 setelah Felix Hoffmann berhasil
memodifikasi asam salisilat, senyawa yang ditemukan dalam kulit kayu dedalu.
Perusahaan Bayer kehilangan hak merek dagang setelah pasukan sekutu
merampas dan menjual aset luar perusahaan tersebut setelah Perang Dunia
Pertama.
Di Amerika Serikat (AS), hak penggunaan nama aspirin telah dibeli oleh
AS melalui Sterling Drug Inc, pada tahun 1918. Walaupun masa patennya belum
berakhir, perusahaan Bayer tidak berhasil menghalangi saingannya dari peniruan
rumus kimia dan menggunakan nama aspirin. Akibatnya, Sterling Drug Inc gagal
menghalangi "Aspirin" dari penggunaan sebagai kata generik. Di beberapa negara seperti Kanada, "Aspirin" masih dianggap merek dagang yang
dilindungi.
C. 10 KEGUNAAN LAIN DARI
ASPIRIN
Selain sebagai salah satu obat penghilang rasa sakit yang sangat baik dan
antiinflamasi, aspirin juga memiliki banyak kegunaan rumah tangga lainnya.
Berikut beberapa kegunaan lain dari aspirin yang patut diketahui.
1.
Untuk menghilangkan noda keringat pada
T-shirt putih atau kemeja putih dapat dilakukan dengan cara melarutkan dua
butir aspirin dalam setengah cangkir air hangat dan oleskan ke area kain tempat
noda. Biarkan selama beberapa jam sebelum dicuci.
2.
Apakah rambut Anda pernah berwarna
kekuningan atau berwarna hijau akibat dari klorin yang berada di kolam renang?
Hal ini dapat diatasi dengan sangat cepat dengan menggunakan aspirin. Caranya melarutkan 8 tablet
aspirin ke dalam segelas air hangat, kemudian menggosokkan cairan yang dihasilkan
ke rambut. Biarkan sekitar sepuluh menit lalu bilas dengan shampoo.
3.
Aspirin bisa menjadi obat pertolongan pertama untuk jerawat. Cara penggunaannya: hancurkan satu tablet aspirin dan tambahkan sedikit air hingga berbentuk
seperti pasta. Tutupi jerawat dengan pasta ini dan setelah beberapa menit bilas
dengan air hingga bersih. Jerawatnya akan kurang merah dan ukurannya berkurang.
Aspirin adalah zat astringent.
4.
Jatuhkan tablet aspirin yang mudah larut
ke dalam air sebelum mengatur bunga potong ke dalam vas bunga. Ini membantu
untuk membuat mereka tetap segar lebih lama.
5.
Untuk mengobati ketombe, hancurkan dua
tablet aspirin dan tambahkan ke shampoo biasa Anda. Oleskan pada rambut anda
kemudian biarkan pada rambut selama beberapa menit. Setelah itu bilaslah dengan
air seperti biasa.
6.
Gigitan nyamuk dapat dikurangi dengan
membasahi kulit dan menggosok aspirin di tempat gigitan nyamuk.
7.
Sengatan lebah dapat diobati dengan cara
yang sama dengan cara pengobatan gigitan nyamuk. Namun jika gigitan lebah
sangat parah maka sebaiknya harus segera dilaporkan ke dokter.
8.
Tukang kebun dapat mengobati infeksi jamur
tanah dengan cara melarutkan tablet aspirin dalam satu liter air dan
menggunakan campuran tersebut untuk merawat tanah. Jangan membuat campuran ini
terlalu kuat atau konsentrasinya terlalu tinggi jika menggunakan pada tanaman karena
bisa membakar daunnya.
9.
Aspirin juga bisa dicampur dengan kompos
dalam pot yang biasa diletakan di rumah kaca, atau kebun, untuk mencegah jamur
terbentuk di sekitar akar tanaman.
10.
Ambil beberapa jus lemon segar dan
campurkan dengan aspirin yang bisa larut untuk membuat campuran yang akan
menghilangkan noda rumput, noda nikotin, dan lain-lain dari tangan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar