Gambar Ametrin atau Ametrine (Gambar milik Minerales y Metales del Oriente S.R.L dan Ametrine.com)
Banyak yang orang belum pernah mendengar tentang ametrin. Ametrin termasuk
batu permata yang sangat langka karena hanya diproduksi secara komersial di satu tambang di dunia.
Ametrin
merupakan kuarsa bicolor yang memiliki zona amethyst (ungu) dan citrine (kuning
keemasan) yang menyatu menjadi satu dalam kristal tunggal.
Nama "ametrine”
diambil dari kata AMEthyst dan ciTRINE. Nama ametrine inilah yang banyak
digunakan dalam perdagangan batu permata. Namun perlu ditekankan bahwa dalam
dunia perdagangan ametrine ini dikenal pula dengan nama lain seperti
"amethyst-citrine," "trystine," "bicolor
amethyst," "bicolor kuarsa," dan "bolivianite".
DIMANA
AMETRINE DIPRODUKSI?
Ametrin
jarang ditemukan di alam. Hampir semua produksi komersial ametrin dunia berasal
dari Tambang Anahi di Bolivia tenggara. Tambang tersebut telah dioperasikan
oleh Minerales y Metales del Oriente S.R.L sejak tahun 1989. Sebagian besar
kegiatan penambangan dilakukan di bawah tanah dan sejumlah kecil produksi di
permukaan.
APA
YANG MEMBERIKAN WARNA PADA AMETRINE?
Warna
amethyst dan citrine yang terlihat dihasilkan oleh hadirnya pengotor besi
dengan keadaan oksidasi yang berbeda-beda dalam kuarsa.
Warna ungu dianggap
dihasilkan dari ion Fe3+ yang teroksidasi menjadi ion Fe4+
oleh radiasi alami yang dipancarkan oleh penguraian potassium-40 di batuan yang
berada di dekatnya. Warna kuning keemasan diperkirakan dihasilkan oleh Fe3+.
Ketika
kristal ametrin yang terbentuk dengan baik digergaji tegak lurus terhadap
sumbu-c, maka zona warna amethyst dan citrine sering akan membentuk pola
geometris yang memancar keluar dari sumbu-c seperti potongan kue. Hal ini
sangat berbeda dari zona bicolor kristal turmalin yang terbentuk secara
kristalisasi.
SEJARAH
AMETRIN
Menurut
legenda suku India Ayoreo di Bolivia timur telah mengetahui tentang kristal
kuantum bicolor lebih dari 500 tahun yang lalu. Dokumentasi formal paling awal
dari kristal kuarsa alami yang memiliki zona warna ungu dan kuning mungkin
berada dalam American Mineralogist edisi 1925.
Laporan
tentang batu permata kuarsa warna ungu dan kuning yang diproduksi di dunia
dimulai pada 1960-an di Brazil, Bolivia, dan Uruguay. Karena bahan itu tidak
dikaitkan dengan tambang tertentu, beberapa orang percaya bahwa produk itu
diproduksi secara sintetis, diproduksi dengan cara memberikan perlakuan
tertentu terhadap amethyst, atau ditambang secara ilegal.
Pada
tahun 1989, perubahan undang-undang pertambangan Bolivia memungkinkan
penambangan batu permata di Bolivia timur, dan sebuah perusahaan, (Minerales y
Metales del Oriente S.R.L.), memperoleh hak penambangan secara eksklusif
terhadap beberapa ribu hektar. Untuk membangun kredibilitas dalam perdagangan
batu permata, perusahaan tersebut mengundang beberapa ahli geologi dan ahli
permata ke tambang tersebut dan mengizinkan mereka untuk memastikan bahwa
ametrine dan citrine yang diproduksi di sana adalah alami.
Saat
ini, Tambang Anahi mereka merupakan sumber komersial ametrin dan anahite
(beragam kuarsa dengan warna ungu yang sangat ringan) yang paling penting di
dunia. Tambang ini juga memproduksi bahan amethyst, citrine, dan material
bicolor yang merupakan kombinasi antara amethyst dan clear quartz (bicolor amethyst) atau citrine dan clear quartz (bicolor citrine).
BATU
PERMATA AMETRINE
Gambar Kristal ametrin dari Tambang Anahi di Bolivia. (Foto milik Minerales y Metales del Oriente S.R.L dan Ametrine.com)
Kristal
yang mengandung amethyst dan citrine yang menyatu satu sama lain dapat disebut
"ametrin". Kristal ini biasanya mengandung zona kuarsa yang jelas,
amethyst dan citrine. Bila kristal-kristal ini dipotong yang berukuran tepat
hanya sebagian batu yang akan menjadi ametrine. Sisanya adalah amethyst,
citrine, dan clear quartz. Inilah sebabnya mengapa Tambang Anahi menghasilkan
berbagai bahan permata dan mengapa jumlah ametrin yang diproduksi terbatas.
Beberapa orang yang awalnya terlibat dalam produksi gelap (ilegal) dari lokasi
tambang Anahi bertekad memproduksi amethyst dan citrine.
Ketika
perusaan Minerales y Metales del Oriente S.R.L. mengambil alih tambang,
sebagian besar produksinya dijual sebagai spesimen kasar dan mineral. Namun
sekarang sebagian besar batu permata ametrin di dunia dikirim ke konsumen akhir
melalui beberapa perusahaan batu permata yang berada di Bolivia.
Metode
pemotongan baru telah dikembangkan untuk memaksimalkan penggunaan sumber
ametrin yang terbatas. Beberapa batu masih dipotong menjadi potongan zamrud
tradisional dengan split 50/50 amethyst/citrine. Yang lainnya dipotong menjadi
"ametrine campuran" yang memiliki potongan amethyst dan citrine acak
atau terencana. Batu-batu ini dipotong dalam orientasi yang memungkinkan cahaya
menembus batu melewati zona amethyst ungu dan citrine kuning keemasan. Cara ini
bisa menghasilkan batu yang indah dengan warna yang menarik seperti warna buah
persik, warna merah keungu-unguan (magenta), dan oranye.
AMETRIN
SINTETIS
Eksperimen
dalam laboratorium pada tahun 1981 menemukan bahwa panas dan iradiasi dapat
digunakan untuk mengubah bahan amethyst alami menjadi bahan bikolor yang
memiliki penampilan mirip dengan ametrine alami. Proses ini sangat mahal untuk
dilakukan dengan baik .
Pada
tahun 1994 sebuah laboratorium di Rusia mulai memproduksi sejumlah kecil kuarsa
bicolor sintetis dari larutan alkali menggunakan proses hidrotermal. Bahan
sintetis ini kemudian dipotong, dipasang di perhiasan, dan dijual di pasar
perhiasan Rusia. Beberapanya lagi diekspor ke negara lain dan dijual sebagai
"ametrin." Sebagian besar bahan ini memiliki warna khas dan akan dikenali
sebagai barang sintetis, serta mudah dibedakan dengan ametrin alami.
SUMBER RUJUKAN
-
www.geology.com dengan judul artikel “Ametrine: A bicolor quartz gemstone
consisting of amethyst and citrine” (geology.com/minerals/quartz/ametrine.shtml)
diakses pada tanggal 27 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar